Buku Prang Cumbok Karya Emas Junaidi Ahmad
Boleh dibilang sangat tepat sekali buku ini terbit menjelang ulang tahun Proklamasi Republik Indonesia yang ke 76 tahun 2021. Kita sama-sama tahu bahwa meletusnya prang Cumbok juga menjelang atau berselang beberapa bulan hampir berbarengan antara kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Cumbok kini merupakan sebuah kampung dalam kecamatan Sakti kabupaten Pidie. Teuku Daud dikenal sebagai pimpinan uleebalang yang bermarkas di Cumbok, Lam Meulo (sekarang Lamlo).
Buku ini dicetak dan diterbitkan oleh penerbit PeNa di Banda Aceh yang jumlah halamannya 300 lebih dengan ukuran 14,8 x 21 cm dengan kertas bookpaper. Desain sampul yang beraura tempo dulu khas foto hitam putih sangat bergairah bagi siapa saja yang melihat, rasanya ingin memiliki.
Isinya ada beberapa bab yang dibuat penulis. Pada bab pertama menceritakan tentang sejarah Aceh pada zaman kolonial. Selanjutnya ada bab yang mencoba mengalisis tentang prang Cumbok itu sendiri menurut barisan rakyat dan juga dalam perspektif penulis asing.
Hari Jum'at 6/8/2021, saya menghubungi Pak Junaidi Ahmad dan kami berjumpa sekira jam 15.30 di masjid Al-Falah Sigli. Beliau sendiri bermukim di Kota Sigli. Dalam pertemuan itu kami berbicara sedikit berkaitan sejarah Aceh dan juga tidak terlepas dengan sejarah Cumbok.
Ketika saya menanyakan bagaimana upaya sehingga buku ini lahir. Beliau menjawab, membaca, membaca, dan membaca. Dengan membaca fikiran kita akan terasah dengan berbagai macam suku kata sehingga mudah untuk merangkai kalimat demi kalimat dan jadilah sebuah bacaan yang sempurna.
Petikan pengantar oleh penulis dalam buku ini,
"Memahami untuk tidak mengulangi. Demikianlah kalimat yang pantas diungkapkan saat ingin tulisan dan catatan tentang Prang Cumbok dihadirkan".
Bukan untuk mengulangi peperangan dan pertikaian.
Nampak depan buku Prang Cumbok
Sebelumnya beliau juga menulis buku yang berjudul "Pidie Yang Tidak Kalian Ketahui" tahun 2019, ini merupakan buku pertama tentang sejarah Pidie. Yang kedua dengan judul "Pidie Negeri 34 Uleebalang", yang ketiga masih tentang sejarah Pidie yaitu "Pidie Negeri Para Panglima". Sedang buku "Prang Cumbok" ialah buku yang ke empat yang kena mengena juga dengan sejarah Pidie.
Agust, 2021