Dari Mulutmu Harimaumu sampai Jarimu Harimaumu
Perkembangan media terutama media sosial berlangsung cepat. Dimulai oleh 5 zaman yang dikemukakan oleh Malvin De Fleur tentang komunikasi massa. Lima zaman tersebut diantaranya: zaman tanda dan isyarat, zaman bahasa, zaman tulisan, zaman cetak sampai zaman media massa. Diantara kelima zaman tersebut mengalami tahap demi tahap untuk mengalami proses perkembangan. Mengenai zaman apa yang relevan terhadap perkembangan dan pemanfaatan media itu sangat tergantung pada pengguna dan kondisi saat itu.
Pada zaman media massa semakin berkembang dengan hadirnya internet sebagai bagian dari zaman ini. Internet hadir dengan membawa segala kemudahan dan proses kecepatan terhadap penyebaran berbagai informasi. Saat ini pengguna internet hampir mencakup seluruh negara dan wilayah. Jika dibandingkan dengan media konvensional yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyebarkan informasi, tidak dengan media sosial yang menggunakan internet sebagai sarana menyebarkan informasi dan komunikasi. Ini merupakan bagian dari pengantar karena disini saya tidak akan membahas lebih lanjut mengenai perkembangan media dari kelima zaman tersebut.
So, lets back to the topic!
Media Sosial Dan Problemanya
Media sosial adalah bentuk media yang berbasis online seperti situs jejaring sosial, website, blog dan lainnya yang merupakan dunia virtual (dunia maya). Media massa yang bergerak di dunia maya juga menghadirkan kemudahan terhadap pengguna dalam berinteraksi sosial baik bertukar informasi maupun sekedar melakukan komunikasi. Selain itu media sosial sebagai media pemenuh kebutuhan informasi pada saat sekarang ini telah menjanggkit penggunanya untuk terus up to date informasi yang “in” sedang (hangat) dibicarakan. Media sosial seakan memaksa penggunanya secara tidak sadar untuk turut berpartisipasi tehadap issue atau konten yang dibagikan. Ini merupakan cikal bakal terjadinya problema, pasalnya keterbukaan hak untuk menyampaikan pendapat, kritik sangat di tinggikan karena negara kita adalah negara berdasar demokrasi. Yang mana hak mengemukakan suara adalah bagi setiap warga negara dipersilahkan.
Dampak yang ditimbulkan
Tentu tidak asing lagi dengan sebuah pepatah yang berbunyi: mulutmu adalah harimaumu. Pepatah ini mengilustrasikan bahwa setiap lisan yang keluar dari mulut seorang insan adalah ibarat pisau tajam siap memotong sebuah benda yang dituju walaupun kita sendiri. Dari segi pengertian, pepatah tersebut bermakna segala sesuatu ucapan atau perkataan yang kita sampaikan apabila tidak berpikir dahulu maka akan sangat merugikan diri sendiri.
Source
Ketika lisan itu mengucapkan kalimat yang mengandung unsur hujatan, cacian, penghinaan dan kata-kata kotor lainnya. Seperti layaknya ujaran kebencian, ini sering kita temui pada komentar netisen atau pengguna media sosial terhadap suatu issue atau topik yang dibagikan melalui media sosial.
Ucapan yang keluar dari mulut memang harus dipikirkan dengan matang sebelum diutarakan, apabila salah berkata maka bersalah lah si pembicara. Ucapan yg tidak baik juga menggambarkan suatu perilaku si pembicara yg buruk baik itu kepribadian maupun sikap. Jadi, menjaga lisan sangat penting disini. Lisan yang baik tentu akan berdampak baik pula pada hasilnya. Di dalam ajaran Islam pun mengajarkan demikian, lihat pada gambar dibawah ini.
Source
Ternyata fenomena pepatah mulutmu harimaumu kini menjadi jarimu harimaumu. Tentu kita bertanya kenapa? Setiap kata demi kata pada tulisan bisa dikonotasikan dalam berbagai pengertian berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Selain menjaga lisan yang baik kini juga harus menjaga jari untuk menulis yang baik dan benar. Jika ujaran kebencian yang ditimbulkan oleh lisan langsung terkena imbasnya, maka ujaran kebencian yang ditimbulkan oleh kalimat demi kalimat tulisan akan sangat mendapatkan perhatian. Contohnya, sekarang informasi/berita hoax (palsu) sangat banyak ditemui bahkan menjadi suatu kepentingan bagi segelintir orang yang mempunyai kepentingan. Lain lagi dengan maraknya gosip yang menghebohkan. Orang-orang pasti akan pusing dibuatnya mengenai info mana yang harus dipegang kebenarannya. Salah satunya media 1 menulis berita dan mengklaim bahwa si A benar. Namun media lain malah sebaliknya bahwa si A salah dan si B lah yg benar. Tentunya ini akan menimbulkan gejolak keberimbangan pada masyarakat terhadap keakuratan informasi. Nah, ini merupakan salah satu bahaya jarinya penulis. Maka oleh sebab itu, marilah menjaga lisan untuk bertutur kata yang baik juga jagalah jarimu wahai penulis untuk menuliskan hal-hal yang baik dan benar untuk kemudian dibagikan.
Source
Hebat Taqin, calon master komunikasi. 😁Konsisten nulis seperti ini ya. Kalau maublebih akademis tinggal perdalam kaitannya dengan pendapat pakar, khususnya berkaitan dengan ranah media sosial sebagai new media.
Berkaitan dengan tulisan ini, memang menarik dikaji dari sisi psikologi bermedia sosial. Media sosial rentan mendorong penggunanya untuk sulit mengontrol diri (disinhibition effect), sehingga sering latah menulis tanpa berpikir panjang. Ini zamannya jari lebih cepat daripada pikiran.
Nice post.
Terima kasih banyak buk.. Amiin InsyaAllah.. iya baik buk, memang pada tulisan saya lebih banyak menekankan pandangan saya karena saya senang menulis terhadap keresahan saya. Mudah-mudahan saran dari ibuk bisa saya terapkan karena jujur kurangnya membaca menyebabkan isi dari tulisan saya ini tidak didukung bukti yang kuat atau pendapat para pakar yang seperti ibu katakan
Beruntunglah kita yang sdh migrasi ke Steemit.
Tidak ada karya yg menebar kebencian dan semacamnya.
Semoga Steemit akan tetap menjaga karya2 yang berkualitas dan original
Iya kak @yettydiallova. Semoga yang disemogakan akan selalu tersemogakan :-D . Terima kasih telah berkunjung!
Congratulations @akinmutta! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Award for the number of comments
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP