Fakta Semifinal Prancis vs Belgia, Lloris: Awas, Kemampuan Belgia Merata di Pertahanan dan Serangan
Seorang presenter memegang bola yang digunakan pada Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. - Reuters
Di mata tim Prancis, Belgia menjadi sosok tim yang liat untuk ditaklukkan karena kemampuannya merata di semua lini. Hal itu setidaknya diraskan oleh Hugo Lloris, penjaga gawang utama Prancis.
Pertandingan semi final Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan Belgia akan berlangsung menarik karena mereka sudah tahu kekutan dan kelemahan masing-masing pemain.
Maklum, dari 11 pemain yang akan diturunkan masing-masing tim ternyata ada delapan pemain Prancis yang akan bertanding melawan delapan rekannya di klub sepak bola yang sama.
Berikut ini peta pertemuan kawan-lawan antara Prancis dan Belgia yang disusun oleh Simon Massart, Koresponden FIFA untuk Timnas Belgia.
Urutannya sebelah kiri adalaha nama pemain Tinmas Prancis, sedangkan sebelah kanan adalah Timnas Belgia.
Chelsea: Olivier Giroud (9), Ngolo Kante(13) vs Eden Hazard (10),Thibaut Courtois (1)
Monaco: Thomas Lemar (8), Djibiril Sidibe (19) vs Youri Tielemans (17)
Barcelona: Ousmane Dembele (11), Samuel Umtiti (5) vs Thomas Vermaelen (3)
Manchester City: Benjamin Mendy (22) vs Vincent Kompany (4), Kevin de Bruyne (7)
Manchester United: Paul Pogba vs Marouane Fellaini (8), Romelu Lukaku (9)
Hernandez dan Pogba siap Ladeni Adu Fisik Hadapi Belgia
Apa yang akan terjadi jika laga Prancis dan Belgia terpaksa harus mengandalkan adu fisik untuk merebut bola dan mengamankan ball position?
Ternyata Prancis sudah tahu jawabannya dan itu dibuktikan saat menyingkirkan Uruguay 2-0 di partai perempat final atau delapan besar Jumat (6/7/2018).
Menurut laporan Adrien Gingold, Koresponden FIFA untuk Timnas Prancis, tim asuhan Didier Deschamp sudah punya jawaban untuk itu: Lucas Hernandez dan Paul Pogba.
"Lucas Hernandez adalah full back yang selalu memangi duel adu fisik selama Piala Dunia Russia. Sementara itu, Paul Pogba sebagai pemain tengah tercatat memangi duel fisik sebanyak 14 kali saat menyingkirkan Uruguay," tulis Gingold di laman fifa.com.
Kemampuan Belgia Merata di Pertahanan dan Serangan
Di mata tim Prancis, Belgia menjadi sosok tim yang liat untuk ditaklukkan karena kemampuannya merata di semua lini.
Hal itu setidaknya diraskan oleh Hugo Lloris, penjaga gawang utama Prancis.
"Belgia adalah tim yang lengkap di sini di setiap pertandingan. Mereka
bertahan,menyerang,melancarkan serangan balik. Mereka kuat untuk duel di udara maupun duel bola-bola bawah," ujar Lloris seperti dilaporkan Adrien Gingold,Koresponden FIFA untuk Timnas Prancis,di laman fifa.com hari ini Selasa (10/7/2018).
Menurut Lloris, Prancis harus bermain tanpa membuat kesalahan agar tidak menderita kekalahan.
"Untuk mengalahkan Belgia, kami turun ke lapangan dengan bermain tanpa cacat," katanya.
Prancis Ketemu Lagi Sang Pengadil Cunha, Penghukum Penalti Tangan Umtiti
Timnas Prancis besutan Didier Deschamps kembali bertemu wasit asal Uruguay, Andres Cunha.
Ini kali kedua bagi Prancis berlaga di bawah peluit Cunha. Yang pertama adalah Laga melawan Australia di Grup C Sabtu (16/6/2018).
Prancis boleh dibilang cukup bersih ketimbang Australia, karena hanya mendapatkan satu kartu kuning dari 16 pelanggaran yang dilakukan.
Sementara itu, Australia harus rela mendapatkan hadiah tiga kartu kuning berkat 19 pelanggaran yang dilakukan Timnas Negerai Kanguru tersebut.
Yang menyesakkan anak-anak asuhan Deschamps adalah hadiah penalti yang diberikan kepada Australia, ketikan tangan Samuel Umtiti (pemain belakang Barcelona) terkena bola di kotak penalti.
Padahal posisi saat ini Prancis baru saja unggul 1-0 melalui gol Antoine Griezmann pada menit 58 babak kedua. Australia sukses memaksimalkan penalti untuk menuai gol melalui sang algojo bermuka brewok, Mile Jedinak di menit 62.
Bayangkan hanya berselang 4 menit Australia mempu membalas gol berkat tangan apes Umtiti.
Beruntung Australia melakukan blunder yang berbuah gol bunuh diri Aziz Behich pada menit 80. Prancis pun unggul 2-1 dan skor berakhir hingga akhir pertandingan dan meraih 3 poin penuh.
Kini Prancis harus bernostalgia dengan Cunha di laga krusial: semi final melawan Belgia.
Akankah terjadi lagi hukuman penalti bagi Prancis, sehingga menguntungkan kubu Belgia. Kita tunggu saja.
Menanti Perang Duo Chelsea Eden Hazard vs Ngolo Kante
Adrien Gingold, Koresponden FIFA untuk Timnas Prancis memprediskikan titik krusial laga Prancis vs Belgia adalah kemampuan Ngolo Konte di lini belakang untuk mematikan Eden Hazard yang tak lain adalah rekan setimnya di Chelsea.
"Duel antara kedua pemain Chelsea itu akan menjadi kunci hasil pertandingan," papar Gingold di laman Fifa.com.
Sementara itu di kubu Belgia, Simon Massart, Koresponden FIFA untuk Timnas Belgia, melihat kesiapan psikologis skuad besutan Roberto Martinez itu jauh lebih utama ketimbang kesiapan fisik pemain.
"Tanpa Thomas Meunier yang tak bisa berlaga karena akumulasi dua kartu kuning, Martinez kemungkinan akan menggunakan pola 4-4-2 untuk meredam serangan Prancis," tulisnya di laman Fifa.com.
L'Equipe: Laga Derby Terhebat dalam Sejarah
Adrien Gingold, Koresponden FIFA untuk Timnas Prancis, menuturkan masyarakat Prancis sangat antusias menantikan laga semifinal Prancis vs Belgia di Piala Dunia 2018.
Pasalnya, secara batin mereka merasa masih 'bersaudara' dengan warga Belgia, yang dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Prancis sebagai bahasa ibu. Politiklah yang memisahkan mereka menjadi dua negara bebeda.
Itulah sebabnya Harian Olah Raga L'Equip menganggap laga Prancis vs Belgia sebagai laga derby.
"Pertandingan derby terpenting dalam sejarah," tulis L'Equipe, seperti dituturkan Gingold di laman fifa.com.
Line up: Jika Fellaini Turun, Belgia akan Bermain dengan 3-4-3
Laga Prancis vs Belgia akan digelar di Stadion St. Petersburg hari ini Selasa (10/7/2018) pukul 21:00 waktu setempat atau Rabu dini hari (11/7/2018) pukul 01:00 waktu Jakarta.
Suasana Stadion St. Petersburg terlihat lengang dan damai 11 jam menjelang pertandingan. Namun, di balik itu pelatih dan pemain di kubu Prancis maupun Belgia sudah mulai mengotak-atik susunan permainan.
Prediksi pola permainan Belgia yang dibesut sang pelatih Roberto Martinez sulit ditebak, karena formanya bisa berubah-ubah.
Hal itu diakui oleh Simon Massart, Koresponden FIFA untuk Timnas Belgia.
Menurut dia, kunci pola permainan Belgia akan ditentukan oleh pilihan pemain kunci lini tengah yang akan diturunkan yaitu antara Yannick Carrasco atau Marouane Fellaini.
"Jika Carrasco yang diturunkan, perkiraan line up Belgia adalah 3-4-2-1 atau 4-4-2," ujarnya melalui laman fifa.com.
Ada pun susunan pemain dengan formasi itu adalah Thibaut Courtois; Jan Vertonghen, Vincent Kompany, Thomas Vermaelen, Toby Alderweireld; Axel Witsel, Kevin De Bruyne, Nacer Chadli, Yannick Carrasco; Eden Hazard, Romelu Lukaku.
"Jika posisi Carrasco diisi Fellaini, maka perkiraan pola yang diterapkan Belgia adalah 3-4-3," lanjut Massart.