Untuk menjelaskan Blockchain dengan cara sederhana, mari kita ambil contoh bank. Bank memiliki database pusat dan memiliki semua detail pelanggan. Rincian ini dapat berupa transaksi, saldo, nomor rekening dll. Ketika kita ingin melakukan pembaruan, bank dihubungi dan kemudian mereka membuat perubahan yang sesuai, dan jika mereka ingin melakukan perubahan lagi, tidak ada banyak yang bisa kita lakukan tentang hal itu karena mereka memiliki kendali tertinggi.

Bayangkan, seorang hacker mendapatkan akses ke database ini, dan ia dapat melakukan apa saja dengan informasi ini, seperti mengubah saldo, menghapus transaksi, dll., Meskipun bank dapat memperbarui dan mengembalikan data ini dari cadangan mereka, pada akhirnya kekuatan dan kontrol terletak pada satu entitas tunggal.

Sistem terdistribusi jauh lebih pintar, lebih cepat dan lebih mudah dikendalikan. Daripada satu orang atau perusahaan yang memiliki tanggung jawab utama, itu dalam bentuk terdistribusi dan sering ada beberapa batasan pada siapa yang dapat bergabung dengan jaringan. Setiap pengguna, yang dikenal sebagai "node" menyimpan salinan data dari awal hingga akhir.

Oleh karena itu disebut "BlockChain" sebagai, blok adalah catatan dari transaksi baru. Ketika satu blok selesai, itu ditambahkan ke rantai.

Apa kelebihan Blockchain?

• Transparansi:

Salah satu alasan utama blockchain menarik bagi bisnis adalah bahwa teknologi ini hampir selalu bersifat open source. Itu berarti pengguna atau pengembang lain memiliki kesempatan untuk memodifikasinya sesuai keinginan mereka. Tetapi yang paling penting tentang hal itu menjadi open source adalah hal itu membuat mengubah data yang masuk dalam blockchain menjadi sangat sulit.

• Pengurangan Biaya Transaksi:

Blockchain memungkinkan transaksi peer-to-peer dan bisnis-ke-bisnis diselesaikan tanpa perlu pihak ketiga, yang seringkali merupakan bank. Karena tidak ada keterlibatan perantara terkait dengan transaksi blockchain, itu berarti mereka benar-benar dapat mengurangi biaya kepada pengguna atau bisnis dari waktu ke waktu.

• Efisiensi dan kecepatan:

Karena protokol dalam perangkat lunak transfer bank, serta fakta bahwa lembaga keuangan hanya buka selama jam kerja normal, lima hari seminggu. Relatif, teknologi blockchain bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, yang berarti proses transaksi berbasis blockchain jauh lebih cepat.

• Desentralisasi:

Alasan utama lain blockchain begitu menarik adalah karena tidak adanya hub data pusat. Alih-alih menjalankan pusat data besar-besaran dan memverifikasi transaksi melalui hub itu, blockchain sebenarnya memungkinkan transaksi individu untuk memiliki bukti validitas dan otorisasi mereka sendiri untuk menegakkan kendala-kendala tersebut.

• Keamanan yang Ditingkatkan:

Ada beberapa cara blockchain lebih aman daripada sistem pencatatan lainnya. Transaksi harus disepakati sebelum dicatat. Setelah transaksi disetujui, itu dienkripsi dan ditautkan dengan transaksi sebelumnya. Ini, bersama dengan fakta bahwa informasi disimpan di jaringan komputer dan bukan pada server tunggal, membuatnya sangat sulit bagi peretas untuk berkompromi dengan data transaksi.

Untuk apa Blockchain digunakan?

Blokir digunakan untuk berbagai tujuan dan oleh entitas yang berbeda. Ini dapat digunakan oleh sektor swasta dan publik. Ada transaksi keuangan, kontrak pintar, manajemen aset, asuransi, real estat, rantai pasokan dll. Sekarang di organisasi publik, itu dapat digunakan dalam catatan identitas seperti paspor, akta kelahiran / kematian, adhars, pendidikan, medis dll. Ini membantu dalam melacak informasi dan memberikan rasa tanggung jawab bersama.

Bagaimana Blockchain dapat membantu di sektor transportasi?
Pemain besar dalam transportasi mengakui peluang yang diberikan blockchain untuk industri ini. Blockchain dalam Transport Alliance (BiTA), misalnya, dibuat sebagai forum untuk pendidikan blockchain dan pengembangan standar untuk industri pengangkutan. Sudah ada 2.000 anggota termasuk UPS, FedEx dan Bridgestone.

Salah satu pemain transportasi aplikasi utama yang diramalkan adalah kontrak pintar antara pengirim dan operator. Dengan kontrak yang cerdas, ketentuan telah ditentukan sebelumnya dan dicatat di blockchain.

Pengirim juga akan memiliki visibilitas yang lebih besar dari seluruh rantai pasokan dengan blockchain karena masing-masing pihak memvalidasi dan mencatat transaksi di seluruh proses. Ini juga membantu dalam perencanaan perjalanan perjalanan yang efisien karena datanya jelas dan transparan.

• Berbagai cara dapat digunakan di masa depan:

• Verifikasi identitas kendaraan dan riwayat kendaraan

• Lacak komponen otomatis melalui rantai pasokan

• Pembayaran mesin otomatis

• Membangun platform perdagangan mobilitas

• Memfasilitasi berbagi mobil dan perjalanan

• Mendukung asuransi dan pajak berbasis penggunaan

Bagaimana bisa digunakan untuk kendaraan listrik?

Blockchain memiliki potensi luar biasa dalam hal kendaraan listrik. Dalam hal pengisian, ini bisa sangat bermanfaat karena membantu dalam sistem manajemen energi pintar.

Salah satu aplikasi terbaru dari kontrak pintar P2P berbasis blockchain adalah pengisian kendaraan listrik P2P (EV), yang mulai tumbuh dengan cepat. Tantangan utama untuk adopsi yang meluas dari kendaraan listrik (EV) adalah berbagai kecemasan. Prospek EV yang signifikan memiliki ketakutan kehabisan daya baterai pada perjalanan jarak jauh di mana tidak ada charger mobil listrik yang tersedia. Perjalanan jarak jauh harus direncanakan dengan hati-hati untuk memastikan ketersediaan stasiun pengisian daya dan waktu pengisian perlu dibangun dalam perjalanan. Kurangnya ketersediaan infrastruktur pengisian yang mudah dibandingkan dengan bahan bakar fosil sering menjadi faktor penentu utama bagi pembeli kendaraan. Semakin banyak upaya yang dilakukan untuk memasang infrastruktur pengisian daya. Basis terpasang dari berbagai jenis pengisi daya meningkat secara global di negara-negara dengan konsentrasi EV tinggi.

Solusi alternatif muncul untuk mengatasi kekurangan infrastruktur pengisian daya ini. Aplikasi berbasis Blockchain memungkinkan individu untuk berbagi pengisi daya EV pribadi mereka dengan orang lain. Menggunakan platform pengisian P2P EV, pemilik pribadi dapat membuat pengisi daya mereka tersedia untuk umum selama mereka tidak digunakan oleh mereka. Sebagai imbalannya mereka dapat memperoleh uang tunai dari pengisi daya yang tidak digunakan dengan meningkatkan pemanfaatannya. Pengemudi EV dapat, di lokasi mana pun, mencari pengisi daya yang tersedia di sekitarnya dan mengisi daya mobil mereka sebelum kehabisan daya baterai.

Kendaraan listrik dapat bertindak sebagai penyimpanan energi tokenized di atas roda. Di masa lalu, operator jaringan tidak ingin terlibat dengan individu dalam perjanjian respons-permintaan. Tetapi pasar layanan transportasi yang terdesentralisasi, seperti apa yang sedang dibangun oleh Yayasan DAV, membuka pertukaran energi bolak-balik antara jaringan dan jutaan pengemudi EV - dan transaksi ini dapat dilacak sepenuhnya dan diberi kompensasi secara adil menggunakan token DAV. Nilai token ketika mobil listrik memiliki teknologi "power take-off" yang lebih kuat - seperti yang pertama kali dikembangkan di Jepang setelah gempa bumi 2011 ketika Nissan dan Mitsubishi menggunakan EVs untuk menghidupkan rumah yang ditinggalkan dalam kegelapan.

Ini juga dapat digunakan dengan cara yang sama untuk pencatatan transaksi energi, pembayaran cerdas, peningkatan lapangan kerja dll.

source