Bitcoin dan Tekhnologi Cryptocurrency (II)

Cryptocurrency harus memiliki ukuran keamanan yang mencegah orang-orang untuk menganggu keamanan keseluruhan sistemnya serta menghindari pengelakan atau penyangkalan yang merupakan pernyataan yang tidak konsisten dari personal-personal berbeda. Pengelakan atau penyangkalan di maksud adalah seperti contoh ini. A mengirimkan uang ke B (katakanlah menggunakan sistem pos atau pihak ketiga), ternyata B menyangkal telah menerima uang yang telah dikirimkan oleh A.

Dalam sistem cryptocurrency, penyangkalan atau pengelakan seperti contoh di atas akan diminimalisir atau malah dihilangkan. Hal ini karena didalam sistim cryptocurrency memiliki sebuah sistim yang mencatat keseluruhan riwayat transaksi yang ada, serta semua pihak yang ada dalam jaringan dapat melihat transaksi tersebut

Contoh lain dalam cryptocurrency, Alice mengirimkan koin digital kepada Bobby, dan koin digital yang telah dibayarkan kepada Bobby ini tidak dapat digandakan. Dalam artian koin digital yang telah ditransfer kepada pihak lain tidak dapat digandakan dalam artian Alice tidak dapat mengandakan koin digital yang dia miliki. Jadi dalam cryptocurrency murni keamanan dan pencegahan penggandaan dilakukan secara mandiri menggunakan tekhnologi yang ada. Hal ini berbeda dengan dengan mata uang fiat yang memerlukan aparat penegak hukum atau bank sentral untuk mengawasinya.

Secara singkatnya untuk mencegah penggandaan, penyangkalan dan pengelakan dalam sistem cryptocurrency ini diperlukan suatu sistem pengkodean (penyandian) untuk mengamankan keseluruhan sistem. Sistem yang menjadi salah satu dasar keamanan cryptocurrency ini, dikenal dengan ilmu Kryptografi. Sistem keamanan berdasarkan Kryptografi ini berisikan kode penghitungan matematika yang rumit yang berfungsi untuk melakukan penyandian agar orang-orang tidak bisa mengganggu sistem cryptocurrency serta berfungsi dalam menerbitkan koin digital baru.

Bersambung....