RABBANI WAHED. TARI SUFI DARI TANAH SAMALANGA
Assalamualaikum rakan syedara. Sebelumnya kami mau minta maaf karena keterlambatan postingan "One Week Discover Bireuen” untuk edisi bulan Desember. Desember ini kita akan mengambil tema tarian dan tentunya merupakan bagian dari kekayaan wisata budaya yang ada di Kabupaten Bireuen. Kali ini akan kita mulai dengan tari Rabbani Wahed nih rakan. Merupakan seni tari sufi, Rabbani wahed berasal dari ujung barat Kabupaten Bireuen yaitu Samalanga, tepatnya Gampong Pante Rheng. Tarian ini mengajarkan tentang tauhid, agama, serta kekompakan melalui gerakan energik sehingga akan mengundang decak kagum bagi siapapun yang menontonnya. Dalam Tari Rabbani Wahed, terdapat 30 gerakan yang ditampilkan dengan mengikuti syair dari tarian Meugrob. Tarian ini pada awalnya hanya bersifat rateb duek (duduk) dan rateb deung (berdiri). Rabbani Wahed berasal dari tarian Meugrob (meloncat) yang dimainkan pada malam hari raya idul Fitri dengan melantunkan syair-syair Allah. Kemudian tarian Meugrob berubah menjadi sebuah tarian untuk menyambut tamu atau pengantin (laki-laki) yang baru menikah dan pulang ketempat istrinya. Tarian ini dibawakan oleh murid-murid Muhammad Saman di mushola-mushola dan dipertunjukkan ke khalayak ramai pada hari besar Islam, seperti hari raya Idul Fitri, pembagian zakat fitrah, Maulid Nabi, bulan Ramadhan, acara panen dan hajatan lainnya. Kini tarian hanya dimainkan sebagai warisan budaya setelah dihidupkan kembali oleh Daud Gade pada tahun 1990, setelah hampir hilang tergerus zaman pada masa kolonial Belanda dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Nah sekarang rakan sudah tahu kan mengenai Tari Rabbani Wahed?.
Source : Dari berbagai sumber
#DutaWisataBireuen2018
#OneWeekDiscoverBireuen
#dutawisataaceh2018
#cahayaceh
#thelightofaceh
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
#bireuenhebat