The Diary Game // Kunjungan Minggu Pertama Program PRESISI 2021 // Rabu, 04 Agustus 2021
(Selfie dulu sebelum ke Sekolah)
Hari Baru Harapan Baru
Tulisan ini akan menjadi semacam laporan mingguan untuk aktivitas yang sedang saya jalankan. Sedikit me-refresh kembali, beberapa waktu yang lalu kami dari komunitas Kanot Bu Banda Aceh mendapatkan kepercayaan dan kehormatan untuk terlibat dalam program PRESISI (Peningkatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni). Program ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) yang bekerja sama dengan Lembaga GudLuks, Sekolah Erudio, Sanggar Akar Anak. Hari ini akan menjadi awal untuk aplikasi lapangan, dimana saya akan berkunjung ke sekolah untuk berdiskusi tentang tahapan awal program ini dengan pihak sekolah. Gambar diatas bisa menunjukkan betapa antusiasnya saya untuk kunjungan terkait program yang saya yakini sebagai tonggak awal pendidikan kontekstual yang berpihak kepada siswa. Pendidikan yang memberikan anak kemerdekaan untuk belajar apa yang mereka suka, serta memberikan kesempatan untuk mereka berkembang menggapai cita-cita yang mereka inginkan.
(Suasana sekolah sesaat setelah saya tiba)
Saya tiba di sekolah pada pukul sembilan kurang lima menit. Ada satu Fasilitator lain yang juga akan menemani saya. Adapun sekolah yang menjadi tanggung jawab saya sebagai pendamping adalah SMAN 2 Unggul Banda Aceh. Sekolah yang terletak di kawasan
Jl. Twk. Hasyim Banta Muda No.8, Mulia, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh. Alhamdulillah sekolah sudah menerapkan belajar tatap muka. Meskipun demikian protokol kesehatan tetap diutamakan agar semua pihak terkait bisa beraktivitas dengan nyaman. Kedatangan kami disambut oleh beberapa guru dan Ibu wakil kepala yang juga koordinator sekolah untuk program PRESISI ini, Ibu Yenni. Setelah menunggu beberapa saat kami pun diajak untuk memasuki ruang rapat.
Jam menunjukkan pukul Sembilan lewat dua puluh saat kami memasuki ruang rapat. Guru-guru masih ada yang mengajar di kelas. Ada sepuluh guru yang bulan sebelumnya mengikuti ToT bersama kami. Ibu Yenni meminta saya untuk membuka rapat. Sudah lama juga saya tidak berinteraksi untuk aktivitas semacam ini. Namun karena kepercayaan sudah diberikan, saya bismillah untuk kelancaran apa yang akan kami bicarakan nantinya. Setelah mukadimah, kami segera masuk ke substansi untuk tahapan awal program ini. Saya refresh kembali dengan mengulang sedikit tujuan utama dari program PRESISI ini. Alhamdulillah guru-guru SMA 2 ini lumayan aktif pada saat ToT. Jadi saya tidak perlu lagi mengulangi banyak berbicara tentang pendidikan kontekstual ini.
Jalannya rapat berlangsung lancar dan relatif aman. Beberapa guru memberikan pandangan tentang bagaimana aplikasi program ini. Ada yang bertanya mengenai pendanaan. Kapan uang untuk projek ini akan turun. Untuk itu, saya meminta pihak sekolah untuk menghubungi pihak dari Kemendikbud. Kami juga membahas tentang bagaimana caranya sekolah untuk memasukkan pendidikan kontekstual berbasis project ini kedalam kurikulum dan menjadi kegiatan intrakurikuler. Ada beberapa yang masih bingung karena menganggap ini cocoknya sebagai ekstrakurikuler. Karenanya, saya meminta mereka untuk mencari formula yang tepat sesuai dengan apa yang disasar oleh program ini nantinya. Kami kemudian juga berdiskusi tentang kelas berapa saja yang kiranya bisa cocok untuk penerapan program PRESISI. Kami sepakat bahwa kelas sepuluh dan sebelas lebih tepat, ini mengingat kelas dua belas yang sudah akan menghadapi ujian nasional kelulusan. Pihak sekolah juga menetapkan siswa boarding sebagai sasaran yang tepat untuk melaksanakan projek. Keberadaan mereka yang tinggal di asrama sekolah akan mempermudah pihak sekolah untuk memantau perkembangan siswa dan projek yang dilakukan.
Rapat koordinasi ini kami selesaikan dalam waktu kurang lebih satu jam. Saya dan teman Fasil, Vena, kemudian izin untuk kembali ke haribaan masing-masing. Kami sempat meluangkan waktu untuk nongkrong di warkop Dhapu kupi. Topik presisi ini masih hangat untuk kami bicarakan. Besoknya kami masih harus berkunjung ke sekolah yang menjadi tanggung jawab Vena. SMPN 11 di kawasan Lamjabat. Menjelang Zuhur kami pun bubar barisan jalan. Aku pun kembali ke Ajun. Baiklah teman-teman Steemian semuanya. Sampai disini dulu perjumpaan dengan saya dalam kesempatan ini. Besar harapan untuk kesehatan dan keselamatan bagi kita semua untuk beraktivitas ditengah pandemi yang masi terpelihara Dangan sangat ciamik. Semoga tak ada virus apapun yang menggerogoti kita dan dompet yang kita punya. Selamat beraktifitas dan sampai jumpa.
Kah pangeran paleng ganteng lam kawan nyan Bob, nyang teh yang akan taba bak teungku kadhi?
PO jeumba gob mandum nyan bro...😭😇😇
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.