Hari ini aku mandi pagi-pagi sekali, sesudah azan subuh aku langsung ke kamar mandi dan menyegarkan tubuh dengan siraman air. Selepas salat subuh aku keluar rumah dengan memakai kaos oblong dan celana trening.

Melihat gelagat yang tidak biasa ini, istriku melihat dengan aneh, karena biasanya jam segini aku masih berkutat dengan laptop ku. Tapi istri ku sangat merasa aneh, mungkin dia berpikir semalam aku bermimpi apa. Aku mengendarai sepeda motor dengan tenang ke arah Ujung blang. Suasana pagibmasih adem, hanya beberapa sepeda motor yang melintas, becak, mobil dan terlihat juga beberapa orang berlari pagi.

Saat itu aku merasa menyesal keluar dengan honda, kenapa tidak lari pagi aja, pikirku seperti yang lain. Tanpa terasa aku pun tiba di laut Ujung Blang. Si sana aku menghentikan kendaraan ku, aku menyaksikan banyak perahu nelayan yang masih diikat di tepi pantai. Sebagian perahu sudah mengarungi samudra.

Perahu-parahu ini ditambat berjejer seolah mereka anak sekolah sedang diajarkan berbaris. Subuh masih remang kalau aku sampai si situ. Beberapa perahu masih di hidupkan lampunya, sehingga kelap-kelip warna kuning bercahaya indah di antara remang matahari yang sedang menjenguk keluar.

Pukul 9:00 hari mulai panas, aku pun. Bergegas pulang ke rumah. Sampai di rumah aku kembali mandi untuk menyegarkan tubuh. Sesudah mandi dan segar tiba-tiba aku mengantuk sekali dan ingin sekali tidur. Istriku pun menyarankan agar aku istirahat--tidur di kamar--barang tiga jam. Aku menuruti istriku dan bergegas tidur, istirahat.

Siangnya, aku bangun dan mencari makanan untuk makan siang. Aku mengajak istriku siang ini untuk beli nasi di warung saja. Istriku meminta dibelikan Soto siang ini karena tiba-tiba ingin makan soto katanya. Jam 13.00 wib aku berangkat ke warung ssoto yang berada di sekitaran kota Lhokseumawe, ditengah perjalanan perutku pun berbunyi keroncongan karena aku tidak makan dari pagi. Aku pun mempercepat laju sepeda motor agar cepat bsampai ketujuan.

Sesampai di warung soto aku melihat beberapa orang sedang mengantri diwarung itu. Aku tidak tau sudah berapa lama orang-Orang itu menunggu, aku tidak peduli tentang itu karena perut ku semakin keroncongan. Dan aku sudah tidak sabar ingin membeli tiga bungkus soto ayam siang ini.

Ketika aku mengantri dibelakang, aku berada diantrian paling akhir. Tiba- tiba ditengah sibuk nya antrian, sialnya, perut ku berbunyi dan itu sangat memalukan sekali. Seharusnya perutku bisa sedikit bersabar seperti aku yang dengan sabar dan tulus mengantri. sejak itu Mukaku mulai memerah dan malu ketika orang yang berada di depan ku menatapku dengan aneh. Sekitar 5 menit kemudian aku mendapatkan 3 porsi soto dan segera pulang.

Sesampai dirumah aku bersama keluarga kecilku pun makan bersama, anak ku sangat senang ketika aku membawa pulang soto karena dia sangat suka.

Pukul 22.00 wib aku pulang dari warkop dan langsung tancap gas menuju kota lhokseumawe . Dikota tepat nya dijalan sukaramai selalu saja terlihat penjual buah durian. Seingat ku jalan ini selalu di penuhi oleh pedagang durian .Aku menepi ke sisi jalan kesalah satu pedagang durian. Disana seorang penjual durian dengan tekun menjajakan durian kepada ku, mula-mula dia membuka buah durian untuk memperlihatkan isinya. Setelah yakin melihat isi durian, aku pun membeli beberapa durian untuk simakan dirumah.

Begitulah ceritaku hari ini dengan keluarga kecilku. Walaupun sedikit aku ingin memberikan yang terbaik buat keluarga. Karena tiada yang paling indah didunia ini kecuali keluarga.

Jangan Lupa Bahagia