Diary game season n04 April:06:19

in #betterlife4 years ago (edited)

IMG_20210405_113704.jpg

Dan  (ingatlah),  ketika Kami  berfirman,   "Masuklah  kamu ke  negeri   ini  (Baitul  Maqdis), dan makanlah dari  hasil buminya,  yang  banyak  lagi   enak  di   mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu  gerbangnya sambil  bersujud, dan katakanlah, "Bebaskanlah   kami    dari    dosa," niscaya  Kami  ampuni kesalahan- kesalahanmu, dan kelak  Kami akan  menambah  (pemberian Kami) kepada  orang- orang yang berbuat baik.

(Al-Qur'an.s.Albaqarah.58)

Tafsir Ibnu Katsir.

Allah           berfirman           mencela  mereka                     karena                     mereka  membangkang,               tidak               mau  berjihad               dan                tidak              mau memasuki       Tanah       Suci       Baitul   Maqdis, yaitu ketika mereka baru tiba   dari    negeri    Mesir    bersama Nabi                      Musa                      Mereka  diperintahkan    memasuki    Tanah  Suci             Baitul              Maqdis             yang  merupakan    tanah    warisan      dari Israil,      leluhur      mereka.      Mereka  diperintahkan memerangi  orang- orang   Amaliqah  yang  kafir  yang  ada  di  dalamnya.  Tetapi  mereka  membangkang,               tidak               mau  memerangi   mereka;  dan mereka menjadi            lemah           dan            patah semangat          (pengecut).          Maka  Allah      menyesatkan      mereka     di Padang    Sahara   tandus    sebagai hukuman     buat    mereka,    seperti  yang dijelaskan di dalam surat Al- Maidah (Al- Maidah, [5:26]).

¬Karena itu, menurut pendapat yang  paling  sahih  di    antara  dua  pendapat,                        tanah                        yang  dimaksudkan             adalah             Baitul Maqdis;    seperti    yang     dinaskan  oleh     As- Saddi,    Ar- Rabi¦     ibnu  Anas,   Qatadah,    Abu    Muslim   Al- Asfahani       serta        yang        lainnya. Allahﷻ                    telah                    berfirman  mengisahkan  ucapan   Musa,  yaitu:

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ
Hai kaumku,   masuklah   ke tanah suci  yang   telah   ditentukan   oleh  Allah  bagi   kalian,  dan   janganlah kalian       lari       ke       belakang.       (Al- Maidah, [5:21])

¬Menurut  ulama   tafsir lainnya, tanah suci tersebut adalah Ariha. Pendapat      ini    diriwayatkan     dari Ibnu   Abbas   dan   Abdur   Rahman  ibnu         Zaid,         tetapi         jauh         dari  kebenaran,          mengingat            Ariha bukan   tujuan perjalanan mereka, melainkan        yang        mereka       tuju adalah Baitul Maqdis.

¬Pendapat lain yang lebih  jauh  lagi   dari  kebenaran  adalah  yang  mengatakan             bahwa              negeri  tersebut       adalah      negeri       Mesir, seperti     yang    diriwayatkan     oleh Ar- Razi di dalam kitab tafsirnya.

¬Pendapat   yang  benar  adalah  pendapat      pertama      tadi,         yaitu yang  mengatakan Baitul Maqdis. Hal        ini      terjadi      ketika      mereka keluar          dari          Padang            Sahara sesudah  tersesat selama   empat puluh  tahun  bersama  Yusya¦    bin Nun                    Kemudian                  Allah memberikan                            kemenangan  kepada          mereka         atas          Baitul Maqdis    pada    sore    hari    Jumat.  Pada hari itu perjalanan matahari ditahan        (oleh         Allah)         selama sesaat     hingga    mereka    beroleh  kemenangan.       Setelah       mereka  beroleh kemenangan, maka Allah memerintahkan        mereka      untuk memasuki   pintu     gerbang   Baitul Maqdis  seraya  bersujud sebagai  ungkapan     rasa     syukur     kepada  Allah      atas       nikmat     yang     telah  dilimpahkan- Nya kepada mereka berupa                  kemenangan                 dan  pertolongan,             hingga               negeri mereka dapat direbut dari tangan musuh dan mereka diselamatkan dari  Padang Sahara  dan tersesat jalan di dalamnya.

¬Al- Aufi        di         dalam          kitab tafsirnya  meriwayatkan dari Ibnu Abbas£            yang            mengatakan  sehubungan dengan firman- Nya: Dan masukilah pintu gerbangnya sambil     bersujud.    (Al- Baqarah, [2:58])      Makna     yang       dimaksud ialah sambil rukuk.

¬Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan            kepada              kami Muhammad ibnu Basysyar,   telah menceritakan   kepada   kami   Abu Ahmad            Az- Zubairi,             telah menceritakan             kepada             kami Sufyan,   dari   Al- A¦masy,  dari  Al- Minhal  ibnu  Amr,   dari  Sa¦id    ibnu Jubair,           dari           Ibnu           Abbas£  sehubungan           dengan             makna firman- Nya: Dan masukilah pintu gerbangnya     sambil    sujud.      (Al- Baqarah,      [2:58])       Yakni      sambil  membungkuk rukuk melalui pintu yang kecil.

¬Imam     Hakim     meriwayatkan  hadis    ini    melalui      hadis    Sufyan dengan    lafaz    yang    sama.    Ibnu  Abu Hatim meriwayatkannya pula melalui   hadis   Sufyan,   yakni   As- Sauri    dengan    lafaz   yang   sama, hanya           di         dalam         riwayatnya ditambahkan,          ¤Maka          mereka  memasukinya                                             dengan  mengesotkan   pantat   mereka  ke tanah.‡

¬Al- Hasan                Al- Basri  mengatakan           bahwa           mereka  diperintahkan           bersujud         pada wajah                          mereka                          ketika  memasukinya.            Akan              tetapi, pendapat      ini      dinilai      jauh      dari  kebenaran oleh Ar- Razi.

¬Telah              diriwayatkan                dari sebagian   mereka  bahwa   makna yang            di- maksud            dengan  bersujud     dalam      ayat     ini     ialah  tunduk,     mengingat     sulit      untuk  diartikan menurut hakikatnya.

¬Khasif         meriwayatkan         dari  Ikrimah,  dari  Ibnu  Abbas,  bahwa  pintu                      tersebut                      letaknya berhadapan dengan arah kiblat.

¬Ibnu       Abbas,        Mujahid,        As- Saddi,  Qatadah,  dan   Ad- Dahhak mengatakan bahwa Babul  Hittah adalah   salah satu  pintu  gerbang masuk        ke        kota        Eliya        Baitul  Maqdis.

¬Ar- Razi    meriwayatkan    dari   sebagian      ulama,      bahwa      yang  dimaksud dengan  pintu tersebut   ialah salah satu dari arah kiblat.

¬Khasif            mengatakan             dari  Ikrimah,  dari  Ibnu  Abbas,  bahwa  mereka              lalu               memasukinya  dengan            cara            miring            pada  lambung mereka.

¬As- Saddi   meriwayatkan  dari Abu      Sa¦id     Al- Azdi,      dari      Abul  Kanud, dari Abdullah ibnu Mas¦ud. Dikatakan              kepada              mereka,  Masuklah            kalian            ke            pintu  gerbangnya       dengan       bersujud.  (Al- Baqarah,       [2:58])       Ternyata mereka      memasukinya        dengan menengadahkan   kepala mereka, bertentangan   dengan     apa   yang diperintahkan kepada mereka.


Firman Allahﷻ:

وَقُوْلُوْا حِطَّةٌ
dan      katakanlah,      ¤Bebaskanlah  kami    dari    dosa.‡    (Al- Baqarah,  [2:58])

¬Menurut   Imam  Sauri,  dari  Al- A¦masy, dari Al- Minhal, dari Sa¦id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan sehubungan dengan makna     lafaz     hiththah,       artinya  ialah        ampunilah        dosa- dosa  kami.

¬Diriwayatkan        dari       Ata,       Al- Hasan,    Qatadah,      dan    Ar- Rabi¦ ibnu Anas hal yang semisal.

¬Menurut Ad- Dahhak, dari Ibnu Abbas,         makna         kalimat         qūlū hiththah    ialah     ucapkanlah   oleh kalian  bahwa  perkara   ini   adalah perkara     yang     hak     seperti     apa  yang             diperintahkan             kepada  kalian!

¬Menurut     Ikrimah,     maknanya ialah  ucapkanlah oleh  kalian, ¤Lā ilāha illallāh.‡

¬Al- Auza¦i            meriwayatkan  bahwa          Ibnu           Abbas           pernah berkirim surat kepada seseorang yang tidak  ia sebutkan namanya. Ia   menanyakan    tentang    makna  firman- Nya, qūlū hiththah. Lelaki itu        menjawab        suratnya       yang isinya mengatakan bahwa makna kalimat     tersebut     ialah     ¦akuilah  oleh kalian dosa- dosa kalian¦.

¬Al- Hasan          dan          Qatadah  mengatakan,               makna                yang  dimaksud  ialah gugurkanlah  dari kami dosa- dosa kami.

نَغْفِرْ لَكُمْ خَطٰيٰكُمْ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ
niscaya Kami ampuni kesalahan- kesalahan kalian. Dan kelak Kami akan         menambah         (pemberian  Kami)  kepada  orang- orang yang berbuat         baik.          (Al- Baqarah, [2:58])

¬Ayat      ini       merupakan       jawab amar- nya.      Dengan     kata       lain, apabila   kalian  mengerjakan   apa yang     Kami    perintahkan   kepada kalian,       niscaya       Kami       ampuni  dosa- dosa kalian dan akan Kami lipat   gandakan   pahala   kebaikan bagi kalian.

¬Pada      kesimpulannya      dapat  dikatakan                 bahwa                 mereka diperintahkan untuk berendah diri kepada   Allahﷻ   di    saat  mereka beroleh                 kemenangan,                 hal  tersebut       direalisasikan       dalam   bentuk    perbuatan     dan     ucapan. Hendaknya         mereka       mengakui semua           dosa          mereka           serta memohon   ampun   kepada   Allah  atas           dosa- dosa           tersebut,  bersyukur       kepada       Allah         atas limpahan   nikmat- Nya    saat   itu, dan               bersegera               melakukan  perbuatan- perbuatan             yang disukai                          oleh                          Allahﷻ,  sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman- Nya:

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُ۝ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ   اَفْوَاجًا۝   فَسَبِّحْ   بِحَمْدِ   رَبِّكَ   وَاسْتَغْفِرْهُ   اِنَّهٗ   كَانَ تَوَّابًا۝
Apabila telah datang pertolongan Allah        dan        kemenangan,        dan  kamu         lihat         manusia         masuk  agama                          Allah                          dengan  berbondong- bondong,         maka  bertasbihlah          dengan         memuji  Tuhanmu  dan   mohonlah  ampun  kepada- Nya.  Sesungguhnya  Dia  adalah      Maha     Penerima      tobat. (An- Nasr, [110:1]- [110:3])

¬Sebagian                                                sahabat  menafsirkan banyak  berzikir dan  memohon     ampun      bila    beroleh kemenangan       dan     pertolongan. Akan          tetapi,          Ibnu          Abbas£  menafsirkannya  sebagai ucapan  belasungkawa     kepada     Nabiﷺ   yang     menandakan     bahwa     ajal  beliau               telah               dekat,                 dan penafsiran           ini           diakui             oleh  Khalifah  Umar£  Tetapi  tidaklah  bertentangan         bila         ditafsirkan  bahwa    Allahﷻ    memerintahkan  hal   tersebut      bila    kaum   muslim beroleh                kemenangan                dan  pertolongan  Allah serta  manusia berbondong- bondong memasuki agama      Allahﷻ      Ayat       ini       juga merupakan                           belasungkawa  kepada   roh  Nabiﷺ   yang   sudah dekat   saat  wafatnya. Karena  itu, tampak   Rasulﷺ   begitu   rendah   diri         sekali         di         saat          beroleh  kemenangan.

¬Disebutkan            dalam            suatu riwayat,   ketika      Nabiﷺ   berhasil memperoleh    kemenangan    atas  kota Mekah, beliau memasukinya dari            celah             yang             tertinggi; sedangkan  beliau tampak benar- benar penuh dengan rasa rendah  diri   kepada   Tuhannya,   sehingga  disebutkan bahwa janggut beliau benar- benar  menyentuh   pelana bagian   depannya  sebagai   tanda syukur        kepada        Allahﷻ        atas  karunia            tersebut.            Kemudian  ketika      memasuki      kota     Mekah, beliau        langsung        mandi        (dan  wudu), lalu   salat delapan  rakaat; hal      itu     dilakukannya     di      waktu duha.

¬Maka                sebagian                ulama  mengatakan                 bahwa                 salat tersebut         adalah        salat         duha,  sedangkan           sebagian            ulama  lainnya mengatakan bahwa salat tersebut                         adalah                         salat  kemenangan.     Untuk     itu,     imam  dan            amir            - bila            beroleh  kemenangan atas  suatu  negeri-   disunatkan             salat               sebanyak delapan rakaat di negeri tersebut pada                           permulaan                            dia  memasukinya,            seperti            yang  dilakukan     oleh      Sa¦d       ibnu     Abu Waqqas£ ketika memasuki kota Iwan     Kisra.     Dia      salat     delapan  rakaat di dalamnya.

¬Menurut pendapat yang sahih, dalam       salatnya      itu     hendaklah dilakukan  salam pada setiap dua rakaatnya           sebagai          pemisah.  Menurut       pendapat       lain,       salat  dilakukan    hanya    dengan    sekali  salam untuk seluruh rakaatnya

Diary game season ini saya selalu menjelang nya pagi mengulang terus semua ayat Alquran mulai dari surat pertama di dalam Alquran nulkarim. Ketahui lah dengan membaca semua memberikan manfaat bagi kita dan di berikan faham oleh Allah dengan mendalami nya di tempat para ahli tafsir ditempat pengajian

IMG_20210404_101559.jpg

Selanjutnya saya ada kegiatan pertemuan acara silaturahmi dan doa bersama di Makam Sultan Malikussaleh di Gedung.
Doa bersama ini di adakan oleh Gerakan Aceh Merdeka terkumpul nya seluruh para tinggi GAM Ex Tripoli Libya dan seluruh jajaran

IMG_20210404_102059.jpg

Kegiatan ini di bantu juga oleh pihak keamanan TNI polri siap tempur perlengkapan lengkap demi sukses terselenggarakan acara Zikir di Makam Sultan Malikussaleh.

Inilah sebuah rancangan yang di lakukan untuk pemersatu bangsa di dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang akan kita sambut bersama.

Sahabat steemsea kita selalu positif menjalankan kegiatan, supaya dapat tercipta nya kedamaian yang sangat sukar di dapatkan, ini merupakan anugerah Allah, dengan ini kita bersama menjaga dengan adab dan martabat, kita dapat memulai dan mengakhiri dengan cerdik dan akhlaq mulia.

Coin Marketplace

STEEM 0.24
TRX 0.21
JST 0.036
BTC 97455.52
ETH 3338.22
USDT 1.00
SBD 3.34