Diary game season,5 april.06:30
Lalu orang- orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang- orang yang zalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik. (Al Qur'an.s.Albaqarah 59)
Tafsir Ibnu Katsir.
Firman Allahﷻ:
فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ
Lalu orang- orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al- Baqarah, [2:59])
¬Imam Bukhari meriwayatkan, telah menceritakan kepadanya Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, dari Ibnul Mubarak, dari Ma¦mar, dari Hamman ibnu Munabbih, dari Abu Hurairah£, dari Nabiﷺ yang telah bersabda:
قِيْلَ لِبَنِيْ اِسْرَائِيْلَ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُوْلُوْا حِطَّةٌ فَدَخَلُوْا يَزْحَفُوْنَ عَلَى اسْتَاهِهِمْ فَبَدَّلُوْا وَقَالُوْا حِطَّةٌ حَبَّةٌ فِيْ شَعْرَةٍ
¤Dikatakan kepada Bani Israil, ¦Masukilah pintu gerbangnya sambil sujud. Dan katakanlah, ¦Ampunilah dosa- dosa kami,¦ ternyata mereka memasukinya dengan mengesot, dan mereka mengganti (ucapannya), lalu mereka mengatakan, ¦Habbah fi sya¦rah¦ (biji dalam rambut).‡
¬Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Nasai, dari Muhammad ibnu Ismail ibnu Ibrahim, dari Abdur Rahman dengan lafaz yang sama secara mauquf. Diriwayatkan pula dari Muhammad ibnu Ubaid ibnu Muhammad, dari Ibnul Mubarak sebagian darinya secara musnad, sehubungan dengan firman- Nya, ¤Hittah.‡ Disebutkan bahwa mereka menggantinya dengan ucapan lain, yaitu ¤habbah‡ (biji- bijian).
¬Abdur Razzaq meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ma¦mar, dari Hammam ibnu Munabbih; dia pernah mendengar Abu Hurairah£ menceritakan hadis berikut, bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
قَالَ اللّٰهُ لِبَنِيْ اِسْرَائِيْلَ وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ فَبَدَّلُوْا وَدَخَلُوا الْبَابَ يَزْحَفُوْنَ عَلَى اسْتَاهِهِمْ فَقَالُوْا حَبَّةٌ فِيْ شَعْرَةٍ
¤Allah berfirman kepada kaum Bani Israil, ¦Masukilah pintu gerbangnya sambil sujud dan katakanlah, Ampunilah dosa kami,¦ niscaya Kami ampuni kesalahan- kesalahan kalian. Maka mereka mengganti perintah itu dan mereka memasukinya dengan mengesot, lalu mereka mengatakan. ¦Habbah fii sya¦rah.¦‡
¬Hadis ini berpredikat sahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Ishaq ibnu Nasr; dan oleh Imam Muslim, dari Muhammad ibnu Rafi¦; dan oleh Imam Turmuzi, dari Abdur Rahman ibnu Humaid, semuanya meriwayatkan hadis ini melalui Abdur Razzaq dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan sahih.
¬Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, perubahan yang dilakukan mereka menurut apa yang telah diceritakan kepadaku dari Saleh ibnu Kaisan, dari Saleh maula Tau- amah, dari Abu Hurairah, juga dari orang yang tidak aku curigai, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
دَخَلُوا الْبَابَ الَّذِيْ اُمِرُوْا اَنْ يَدْخُلُوْا فِيْهِ سُجَّدًا يَزْحَفُوْنَ عَلَى اسْتَاهِهِمْ وَهُمْ يَقُوْلُوْنَ حِنْطَةٌ فِيْ شُعَيْرَةٍ
¤Mereka memasuki pintu gerbang - yang mereka diperintahkan untuk memasukinya sambil sujud- dengan mengesot, seraya mengucapkan ¤Hintah fii sya¦irah.‡
¬Imam Abu Daud meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh dan telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Daud, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Sa¦d, dari Zaid ibnu Aslam, dari Ata ibnu Yasar, dari Sa¦id Al- Khudri£, dari Nabiﷺ yang telah bersabda:
قَالَ اللّٰهُ لِبَنِيْ اِسْرَائِيْلَ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ
¤Allah berfirman kepada Bani Israil, Masukilah pintu gerbang- nya sambil bersujud, dan katakanlah, ¦Ampunilah dosa kami¦ niscaya Kami ampuni kesalahan- kesalahan kalian.
¬Kemudian Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Musafir, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik, dari Hisyam hadis yang semisal. Demikian Abu Daud meriwayatkan hadis ini secara menyendiri dengan lafaz yang sama di dalam Kitabul Huruf secara ringkas.
¬Ibnu Murdawaih meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja¦far, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnul Munzir Al- Qazzaz, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail ibnu Abu Fudaik, dari Hisyam ibnu Sa¦d, dari Zaid ibnu Aslam, dari Ata ibnu Yasar, dari Abu Sa¦id Al- Khudri£ yang menceritakan: Ketika kami berjalan bersama Rasulullahﷺ di malam hari dan kami berada di penghujung malam, kami melewati sebuah celah (lereng) yang dikenal dengan nama Zatul Hanzal, Rasulullahﷺ bersabda: ¤Tiada perumpamaan yang lebih tepat bagi celah ini di malam ini melainkan seperti pintu yang disebut Allah dalam kisah kaum Bani Israil, Masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah, ¦Ampunilah dosa kami,¦ niscaya Kami ampuni kesalahan- kesalahan kalian.‡
¬Sufyan As- Sauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Al- Barra sehubungan dengan makna firman- Nya: Orang- orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata. (Al- Baqarah, [2:142]) yang dimaksud dengan manusia tersebut adalah orang- orang Yahudi. Karena pernah diperintahkan kepada mereka, Masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, (Al- Baqarah, [2:58]) yakni sambil rukuk. Dikatakan kepada mereka, Dan katakanlah, ¤Ampunilah dosa kami,‡ (Al- Baqarah, [2:58]) yakni dengan ampunan yang seluas- luasnya. Ternyata mereka memasukinya dengan mengesot, lalu mereka mengatakan, ¤Hintatun hamra fīhā sya¦irah‡ (gandum merah di dalamnya terdapat sehelai rambut). Yang demikian itu disebutkan di dalam firman- Nya: Lalu orang- orang yang zalim menggami perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al- Baqarah, [2:59])
¬As- Sauri meriwayatkan dari As- Saddi, dari Abu Sa¦d Al- Azdi, dari Abul Kanud, dari Ibnu Mas¦ud sehubungan dengan firman- Nya: Dan katakanlah, ¤Hittah.‡ (Al- Baqarah, [2:58]) Ternyata mereka mengatakan, ¤Hintah habbah hamra fīhā sya¦irah‡ (gandum bijinya merah, di dalamnya terdapat sehelai rambut). Maka Allah menurunkan firman- Nya: Lalu orang- orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al- Baqarah, [2:59])
¬Asbat meriwayatkan dari As- Saddi, dari Murrah, dari Ibnu Mas¦ud yang mengatakan, ¤Sesungguhnya mereka (Bani Israil) mengatakan, ¦Huttan sam¦anan azbatan mazabba¦.‡ Terjemahannya menurut bahasa Arab ialah ¦biji gandum merah berlubang, di dalamnya terdapat rambut hitam¦. Yang demikian itu dikisahkan oleh Allahﷻ melalui firman- Nya: Lalu orang- orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al- Baqarah, [2:59])
¬As- Sauri meriwayatkan pula dari Al- A¦masy, dari Al- Minhal, dari Sa¦id, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman- Nya: Masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud. (Al- Baqarah, [2:58]) Yang dimaksud dengan bersujud ialah sambil rukuk melalui sebuah pintu kecil, tetapi ternyata mereka memasukinya dengan mengesot. Mereka katakan hintah. Yang demikian itu dinyatakan oleh firman- Nya: Lalu orang- orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al- Baqarah, [2:59])
¬Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ata, Mujahid, Ikrimah, Ad- Dahhak, Al- Hasan, Qatadah, Ar- Rabi¦ ibnu Anas, dan Yahya ibnu Rafi¦.
¬Kesimpulan dari apa yang telah dikatakan oleh Mufassirin dan ditunjukkan oleh konteks ayat dapat dikatakan bahwa mereka mengganti perintah Allah yang menganjurkan kepada mereka untuk berendah diri melalui ucapan dan sikap. Mereka diperintahkan memasukinya dengan bersujud, ternyata mereka memasukinya dengan mengesot yakni dengan menggeserkan pantat seraya menengadahkan kepala. Mereka diperintahkan mengucapkan kalimat ¦hittah¦ yakni hapuskanlah dari kami dosa- dosa dan kesalahan- kesalahan kami. Tetapi mereka memperolok- olokkan perintah tersebut, lalu mereka mengatakannya ¦hintah fī sya¦irah¦. Perbuatan tersebut sangat keterlaluan dan sangat ingkar. Karena itu, Allah menimpakan kepada mereka pembalasan dan azab sebab kefasikan mereka yang tidak mau taat kepada perintah- Nya. Karena itulah Allahﷻ berfirman:
فَاَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ
Maka Kami turunkan malapetaka dari langit kepada orang- orang yang zalim itu, karena mereka (selalu) berbuat fasik. (Al- Baqarah, [2:59])
¬Ad- Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa setiap sesuatu yang disebut di dalam Kitabullah dengan ungkapan AR- RIJZU artinya azab. Hal yang sama diriwayatkan pula dari Mujahid, Abu Malik, As- Saddi, Al- Hasan, dan Qatadah; semua menyatakan bahwa AR- RIJZU artinya azab.
¬Abul Aliyah mengatakan AR- RIJZU artinya murka Allah.
¬Asy- Sya¦bi mengatakan AR- RIJZU adakalanya ta¦un dan adakalanya dingin yang membekukan.
¬Sa¦id ibnu Jubair mengatakan, AR- RIJZU artinya ta¦un.
¬Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa¦id Al- Asyaj, telah menceritakan kepada kami Waki¦, dari Sufyan, dari Habib ibnu Abu Sabit, dari Ibrahim ibnu Sa¦d (yakni Ibnu Abu Waqqas), dari Sa¦d ibnu Malik dan Usamah ibnu Zaid serta Khuzaimah ibnu Sabit. Mereka semua mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
الطَّاعُوْنُ رِجْزٌ عَذَابٌ عُذِّبُ بِهٖ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
¤Penyakit ta¦un merupakan azab yang telah ditimpakan kepada orang- orang sebelum kalian.‡
¬Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Nasai melalui hadis Sufyan As- Sauri dengan lafaz yang sama.
¬Asal hadis di dalam kitab Sahihain berasal dari hadis Habib ibnu Abu Sabit, yaitu:
اِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُوْنِ بِاَرْضٍ فَلَا تَدْخُلُوْهَا
¤Apabila kalian mendengar adanya penyakit ta¦un di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya...‡ hingga akhir hadis.
¬Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul A¦la, dari Ibnu Wahb, dari Yunus, dari Az- Zuhri yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar hadis berikut dari Amir ibnu Sa¦d ibnu Abu Waqqas, dari Usamah ibnu Zaid, dari Rasulullahﷺ yang telah bersabda:
اِنَّ هٰذَا الْوَجَعَ وَالسَّقَمَ رِجْزٌ عُذِّب بِهٖ بَعْضُ الْاُمَمِ قَبْلَكُمْ
¤Sesungguhnya penyakit dan wabah ini merupakan azab yang pernah ditimpakan kepada sebagian umat dari kalangan orang- orang sebelum kalian.‡
¬Asal hadis ini diketengahkan di dalam kitab Sahihain melalui hadis Az- Zuhri dan hadis Malik, dari Muhammad ibnul Munkadir serta Salim ibnu Abu Nadr, dari Amir ibnu Sa¦d dengan lafaz yang semisal.
Hari menjelang masuk nya bulan suci Ramadhan,mari kita mendekat kan diri mengingat Allah dengan membaca Alquran, memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Saya di pagi ini dan setiap pagi membaca sedikit satu ayat Alquran dengan membaca terjemahan bahasa makna dari tafsir Ibnu Katsir dan menambah bimbingan langsung dengan guru pengajian di malam hari setiap malam.
Kegiatan lanjutan saya di kantor Gerakan Aceh Merdeka di Gedung dalam acara silaturahmi dan kongres dengan seluruh jajaran GAM di seluruh wilayah yang ada di seluruh Aceh.
Dengan adanya musyawarah dan mufakat selalu ada titik terang dalam apapun yang ingin dicapai capai, untuk tercapainya tujuan masa depan di dalam menjalankan tugas di dalam damai
Sahabat steemsea semua ini merupakan sebuah perjalanan kehidupan yang tidak selalu mulus di dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelaku meluruskan segala hal yang sedang di lakukan di dalam damai ini.