Diary 30 mart.06:56
Dan (ingatlah),ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
(Al-Qur'an.s.Albqarah 55)
Tafsir Ibnu Katsir
Dalam ayat ini disebutkan sifat penerimaan tobat dari Allahﷻ atas kaum Bani Israil yang menyembah anak lembu.
¬Al- Hasan Al- Basri mengatakan sehubungan dengan firman- Nya: Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, ¤Hai kaumku, sesungguhnya kalian telah menganiaya diri kalian sendiri karena kalian telah menjadikan anak lembu (sesembahan kalian).‡ (Al- Baqarah, [2:54]) Musa mengatakan demikian untuk mengingatkan mereka kepada apa yang telah mereka lakukan, yaitu menyembah anak sapi seperti yang dilakukan oleh pendahulu mereka.
¬Kisah mereka dinyatakan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman- Nya:
وَلَمَّا سُقِطَ فِيْٓ اَيْدِيْهِمْ وَرَاَوْا اَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوْا قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا
Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, mereka pun berkata, ¤Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami....‡ (Al- A¦raf, [7:149]) hingga akhir ayat.
¬Yang demikian itulah yang dimaksud oleh Musa ketika ia mengatakan seperti apa yang disitir oleh firman- Nya:
يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ
Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), (Al- Baqarah, [2:54])
¬Abul Aliyah dan Sa¦id ibnu Jubair serta Ar- Rabi¦ ibnu Anas mengatakan mengenai makna firman- Nya: maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu (Al- Baqarah, [2:54]) Yakni kepada Pencipta kalian.
¬Menurut kami, di dalam firman- Nya, ilā bāri- ikum (kepada Tuhan yang menjadikan kamu) terkandung isyarat yang menunjukkan bahwa dosa mereka teramat besar. Dengan kata lain, bertobatlah kalian kepada Tuhan yang menciptakan kalian, karena kalian telah menyembah selain Dia bersama- Nya.
¬Imam Nasai, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui hadis Yazid ibnu Harun, dari Al- Asbag ibnu Zaid Al- Wariq, dari Al- Qasim ibnu Abu Ayyub, dari Sa¦id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas£ yang mengatakan, ¤Allahﷻ berfirman bahwa sesungguhnya tobat yang harus dilakukan oleh mereka ialah dengan cara hendaknya setiap orang dari mereka (yang menyembah anak lembu) membunuh orang yang dijumpainya tanpa memandang apakah dia orang tua atau anaknya. Dia harus membunuhnya dengan pedang tanpa mempedulikan siapa yang dibunuhnya di tempat tersebut. Maka Allah menerima tobat mereka yang menyembunyikan dosa- dosanya dari Musa dan Harun, tetapi kemudian ditampakkan oleh Allahﷻ, lalu mereka mengakui dosa- dosanya dan mau melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Allah memberikan ampunan kepada si pembunuh dan si terbunuh.‡
¬Hadis ini merupakan sebagian dari hadis Al- Futun, yang akan dijelaskan nanti secara lengkap - insya Allah- dalam tafsir surat Thaha.
¬Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Abdul Karim ibnul Haisam, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, bahwa Abu Sa¦id telah menceritakan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Musa berkata kepada kaumnya yang disitir oleh firman- Nya:
فَتُوْبُوْٓا اِلٰى بَارِىِٕكُمْ فَاقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِنْدَ بَارِىِٕكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Maka bertobatlah kalian kepada Tuhan yang menjadikan kalian, dan bunuhlah diri kalian. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yang menjadikan kalian; maka Allah akan menerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.‡ (Al- Baqarah, [2:54])
¬Musa menyampaikan perintah Tuhannya kepada kaumnya, hendaknya mereka membunuh diri mereka sendiri. Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa Nabi Musa memanggil orang- orang yang menyembah anak lembu, lalu mereka duduk, sedangkan orang- orang yang tidak ikut menyembah anak lembu berdiri, kemudian mereka mengambil pisaunya masing- masing dan dipegang oleh tangan mereka. Setelah itu terjadilah cuaca yang gelap gulita, lalu sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lainnya. Ketika gelap lenyap dari mereka, ternyata orang- orang yang terbunuh berjumlah tujuh puluh ribu orang. Semua orang yang terbunuh dari kalangan mereka diterima tobatnya, dan semua orang yang masih hidup diterima pula tobatnya.
¬Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadanya Al- Qasim ibnu Abu Murrah, bahwa ia pernah mendengar Sa¦id ibnu Jubair dan Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman- Nya: dan bunuhlah dirimu (Al- Baqarah, [2:54]), sebagian dari mereka bangkit melabrak sebagian yang lain dengan pisau, lalu sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain; seseorang tidak mempunyai belas kasihan terhadap kerabatnya, tidak pula terhadap orang lain. Hingga Musa mengisyaratkan dengan kain jubahnya, barulah mereka melemparkan semua senjata yang ada di tangannya; ternyata jumlah mereka yang terbunuh ada tujuh puluh ribu orang. Sesungguhnya Allah menurunkan wahyu kepada Musa, ¤Hentikanlah, sudah cukup bagimu!‡ Yang demikian itu terjadi di saat Musa mengisyaratkan dengan kain jubahnya (untuk menghentikan mereka).
Ali£ meriwayatkan hal yang semisal.
¬Qatadah mengatakan bahwa Musa memerintahkan kepada kaumnya untuk melakukan hal yang sangat berat, lalu mereka bangkit dan saling menyembelih dengan pisau- pisau yang tajam, sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain. Ketika pembalasan Allah telah cukup menimpa mereka, maka barulah pisau- pisau itu terjatuh dari tangan mereka dan berhentilah pembunuhan di kalangan mereka; lalu Allah menerima tobat orang- orang yang masih hidup dari kalangan mereka, dan yang terbunuh dianggap sebagai mati syahid.
¬Al- Hasan Al- Basri mengatakan bahwa mereka tertimpa kabut yang sangat gelap, lalu sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain; setelah itu lenyaplah cuaca gelap yang menyelimuti mereka, kemudian tobat mereka baru diterima.
¬As- Saddi telah mengatakan sehubungan dengan tafsir firman- Nya: dan bunuhlah dirimu (Al- Baqarah, [2:54]), bahwa orang- orang yang menyembah anak lembu saling membunuh dengan orang- orang yang tidak menyembahnya, dan orang- orang yang gugur dari kedua belah pihak dianggap sebagai mati syahid. Ketika orang- orang yang terbunuh banyak sekali - hingga hampir semuanya binasa- saat itu jumlah mereka yang terbunuh ada tujuh puluh ribu orang. Kemudian Musa dan Harun berdoa kepada Allah, ¤Wahai Tuhan kami, Engkau telah membinasakan Bani Israil. Wahai Tuhan kami, sisakanlah, sisakanlah.‡ Lalu Allah memerintahkan kepada mereka agar menjatuhkan senjatanya masing- masing dan menerima tobat mereka. Tersebutlah bahwa orang- orang yang gugur dari kedua belah pihak dianggap sebagai mati syahid, sedangkan orang- orang yang masih hidup diampuni dosa- dosanya. Yang demikian itu dinyatakan dalam firman- Nya: Maka Allah akan menerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al- Baqarah, [2:54])
¬Az- Zuhri mengatakan, tatkala Bani Israil diperintahkan membunuh diri mereka sendiri, maka mereka berperang; dan Musa ada bersama mereka. Lalu pedang- pedang pun berlaga dan mereka saling menusuk dengan pisau belati, sedangkan Musa berdoa mengangkat kedua tangannya. Ketika sebagian dari mereka berhenti sejenak, maka mereka berkata, ¤Wahai Nabi Allah, berdoalah kepada Allah untuk kami.‡ Lalu mereka memegang kedua lengan Nabi Musa dan menopang kedua tangannya (agar terus berdoa). Keadaan mereka masih terus dalam keadaan berperang; ketika Allah menerima tobat mereka, maka barulah tangan mereka berhenti, tidak lagi saling membunuh di antara sesamanya, dan semua senjata mereka lemparkan. Sedangkan Musa dan kaum Bani Israil merasa sedih melihat mereka yang terbunuh dari kalangan mereka sendiri. Lalu Allahﷻ berfirman kepada Musa, ¤Apakah yang membuatmu sedih? Orang yang terbunuh dari kalangan mereka, mereka hidup di sisi- Ku dengan diberi rezeki; dan orang- orang yang masih hidup, sesungguhnya Aku telah menerima tobatnya.‡ Maka bergembiralah Nabi Musa dan kaum Bani Israil karena hal tersebut. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan sanad yang jayyid, dari Az- Zuhri.
¬Ibnu Ishaq mengatakan, ¤Ketika Musa kembali kepada kaumnya dan membakar anak lembu itu, lalu menaburkan debunya di laut, kemudian ia berangkat bersama sebagian kaum yang dipilihnya menuju kepada Rabbnya; lalu mereka disambar petir, kemudian dihidupkan kembali. Kemudian Musa meminta kepada Tuhannya tobat bagi kaum Bani Israil atas dosa mereka yang menyembah anak lembu. Maka Allahﷻ menolaknya kecuali jika mereka membunuh diri mereka sendiri.‡
¬Ibnu Ishaq melanjutkan kisahnya,
¤Telah sampai kepadaku suatu kisah yang menyatakan bahwa kaum Bani Israil berkata kepada Musa, ¦Kami akan teguh kepada perintah Allah.¦ Lalu Musa memerintahkan kepada orang yang tidak ikut menyembah anak lembu untuk membunuh orang yang menyembahnya. Kemudian mereka yang menyembah anak lembu duduk di suatu tanah lapang, lalu kaum yang tidak menyembah anak lembu menghunus pedangnya masing- masing dan membunuh mereka yang menyembahnya.Maka kaum wanita dan anak- anak berdatangan kepadanya, menangis seraya meminta maaf buat mereka.Lalu Allah menerima tobat dan maaf mereka; maka Allah memerintahkan kepada Musa agar mereka menjatuhkan pedangnya masing- masing (menghentikan pembunuhan).‡
¬[Abdur Rahman ibnu Zaid Ibnu Aslam] mengatakan bahwa ketika Musa kembali kepada kaumnya, di antara kaumnya terdapat tujuh puluh orang kaum laki- laki yang memisahkan diri mereka bersama Harun tidak ikut menyembah anak lembu. Maka Musa berkata kepada mereka, ¤Berangkatlah kalian ke tempat yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian!‡ Mereka menjawab, ¤Hai Musa, tiada jalan untuk bertobat.‡ Musa menjawab, ¤Tidak.‡ Bunuhlah diri kalian, hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yang menjadikan kalian; maka Allah akan menerima tobat kalian. (Al- Baqarah, [2:54]) Lalu mereka menghunus pedang, pisau belati, kapak, dan senjata lainnya. Kemudian Allah mengirimkan kabut kepada mereka, lalu mereka mencari- cari dengan tangannya masing- masing dan sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain. Saat itu seseorang menjumpai orang tua dan saudaranya, lalu ia membunuhnya tanpa ia ketahui. Di dalam kegelapan itu mereka saling menyerukan, ¤Semoga Allah mengasihani hamba yang bersikap sabar terhadap dirinya hingga memperoleh rida Allah.‡ Orang- orang yang gugur dalam peristiwa itu adalah orang- orang yang mati syahid, sedangkan orang- orang yang masih hidup diterima tobatnya. Kemudian Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membacakan firman- Nya: Maka Allah akan menerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al- Baqarah, [2:54])
Pengajian atau pengulangan membaca Alquran s.Albaqarah ayat 53. Tentang nabi Musa mengingatkan kaum Nya untuk bertaubat, sesungguhnya Allah Taala penerima Taubat untuk hambanya.
14:00
Setelah ini rencana ingin menjumpai teman di bandara kopi simpang Buloh Cunda. Telah lama tidak ngobrol tentang kehidupan sehari-hari dalam menempuh perjalanan yang masih panjang,menuju tahapan kehidupan selanjutnya.
16:30
Selepas berbual alakadar dengan sahabat saya di bandara kupi saya, menuju mesjid Al mabrur di kampung Mns.Mesjid,menunai kan perintah Allah AZZA wajalla.
Dan di dalam perjalanan kehidupan yang merupakan semua nya, dalam kapasitas ibadah kita niatkan supaya hidup selalu dalam lindungan Allah, ibadah bukan semata di dalam shalat lima waktu tetapi diluar shalat pun ibadah juga.
17:00
Hari menjelang waktu Megrib, saya pun berniat malam ini ingin mengikuti pengajian dengan teman dan guru Mursyid saya tentang memahami, mengenal diri dengan mengenali diri,maka mengenal Tuhan untuk mengenal lebih dekat dengan Allah.
18:00
Maka sampai ketempat pengajian di Panggoi sambil menunggu azan magrib duduk berbincang dengan teman sepengajian di rangkat tempat biasa mengaji ilmu ketauhidan.
Sampai dengan waktu Megrib, tunaikan di tempat penjian.
Sambil menunggu Ustadz Tgk.Ridwan sebagai Mursyid kita saya mendalami membaca memahami dari kandungan ayat Alquran, tentang Peringatan ke pada kaum Nya untuk bertaubat kepada Allah, sungguh Allah penerima taubat untuk hambanya.
Terus sampai 21:30.
Baru memulai penjian ilmu tasawuf mengal Allah dengan sebenarnya.
Sahabat stemian steemsea semua nya di dalam meniti kehidupan ini, tiada yang terlebih lebih sama ketimbang berbeda, Illa dilebihkan oleh Allah SWT bagi yang "TAQWA'