Bambang
Bambang Triyono dari Global Humanity Response (GHR) Aksi Cepat Tanggap menjelaskan, bahwa bulir-bulir beras pun menjadi salah satu makanan pokok di Palestina, baik di Gaza maupun di Yerusalem, Tepi Barat.
“Mereka juga mengonsumsi beras yang mereka masak sebagai nasi. Meski memang ada sedikit perbedaan jenis beras yang mereka konsumsi dengan jenis beras yang ada di Indonesia,” ujar Bambang.
Kalau sekarung atau dua karung beras tentu tak pernah cukup. Ada jutaan penduduk Palestina yang punya nasib serupa dengan Fatima dan keenam anaknya. Menyiapkan amanah terbaik yang dititipkan masyarakat Indonesia, ACT sedang bergegas menyiapkan 10 ribu ton bantuan beras yang bakal dikapalkan ke Palestina.
“Setelah kami berkomunikasi dengan saudara dan mitra kita di sana, mereka meyakinkan bahwa bantuan beras ini sangat dibutuhkan dan pasti diterima oleh saudara-saudara kita di Gaza. Karena memang mereka juga mengonsumsi nasi, selain mengonsumsi roti yang terbuat dari tepung gandum,” pungkas Bambang.