Kontes Bahagia Itu Sederhana 2 || Defenisi Bahagia Bersama Kerabat
(Foto diambil kala kegiatan inisiasi Antropologi Unimal tahun 2015 di Samosir, Danau Toba)
Salam dan selamat malam steemians everywhere you are! Setelah vakum hampir dua bulan dikarenakan satu dua hal. Akhirnya kukembali menyapa lewat tulisan ringan namun bukan makanan ringan, berisi yang bukan pula berarti seksi. Cuma beberapa baris kalimat bertujuan menghibur dan berbagi. Apalagi di kesempatan kali ini nyambil ikutan kontes sebari curhatan gratis😂. For your information nih guys, this is my first time terlibat dan ikut di kontes beginian. Sebelumnya masih ragu-ragu dan belum pede. Oke deh let's check this out!
Kerabat, sepatah kata penuh makna dan biasa disebutkan. Namun yang aku maksudkan di sini bukan kerabat dalam artian umum. Melainkan sebutan yang didapat oleh tiap insan antropologi pasca mengikuti inisiasi yang merupakan ritus khusus di program studi antropologi. Hematnya begini deh, akan ada suatu perayaan atas diterimanya mereka yang baru menjadi bagian dari keluarga antropologi. Nah setelah ritus ini, semua akan menyatu dalam bingkai kekeluargaan dan "kerabat" adalah istilah yang kami gunakan untuk menyebut satu sama lain.
Empat tahun sudah aku menjadi bagian dari keluarga hebat ini. Bermula ketika tanpa sengaja aku memilih jurusan ini setamat SMK dan mengukuti kegiatan inisiasi di 2014 silam. Awalnya biasa. Nothing special apalagi kala belum saling mengenal dan bereng sana bereng sini ketika liat kakak leting atau teman seangkatan yang rada belagu. But then.. Ketika hari spesial itu hadir. Entah mengapa segalanya mendadak berubah. Angkuh itu memudar, melebur dalam haru pemersatu. Tak ada lagi segan maupun sungkan. Ya, hari itu aku mengerti mengapa Tuhan menggiringku ke "rumah" ini.
(Kebersamaanku dan kerabat seangkatan kala mengikuti kegiatan inisiasi 2014 di dataran tinggi Takengon, Aceh Tengah)
Pelan namun pasti. Waktu memang mampu mengikis nikmat yang telah ada. Sebagai manusia, tentu ego kadang hadir dan menjadi racun. Termasuk ketika aku dan kerabat-kerabatku dicoba lewat beragam masalah dan perselisihan. Tentu, defenisi kerabat sempat goyah bahkan nyaris hilang. Ketika waktu bersama menjadi kurang, atau kala berbincang tak lagi senyawa. Ah, kami benar-benar sempat merenggang.
Namun lagi, inisiasi hadir sebagai perekat. Di inisiasi tahun-tahun berikutnya kami kembali menyatukan seluruh elemen di antropologi untuk terlibat di kegiatan. Walau tak sepenuhnya efektif. Namun lewat pertemuan dan silaturrahmi yang menjadi salah satu tujuan kegiatan. Alhamdulillah, perselisihan itu redam. Terhimpit indahnya tawa kala duduk bersama. Tertutupi memori manis yang sengaja dikuak untuk mengingatkan bahwa dulu kita satu dan harmonis.
(Kebersamaan kala gotong royong)
Ya, kini di tahun keempatku. Ada haru kala mengingat "Oke, I realise that i don't have enough time to make a great memories with you guys!" Sebentar lagi aku dan kalian akan segera meninggalkan "rumah" ini. Mencari pengharapan baru demi menggapai cita. Mengarungi jalan masing-masing dan mungkin tak lagi sempat saling berkabar.
Namun izinkan aku menyimpan kisah kita dalam satu kotak bernama "bahagia". Ya, diluar beragam pelik. Empat tahun ini begitu indah kurasa. Terbukti dari bagaimana senyum tergurat kala diri mengenang. Entah mengapa tak terselip satupun memori pahit di sana. Hanya bayang tawa-tawa kalian dan beberapa kisah lucu hilir mudik di kepala. Seperti tawa yang terpecah kala kita mengenang kebersamaan dengan Pak Bram yang gemesin, Bang kemal yang realistis, atau Bang Pang yang doyan ngelucu. Belum lagi, semangat penuh ketika kita latihan menari atau teater bersama, gotong royong, ngegames bareng, masak bareng (walau ujungnya gak bareng-bareng😂), sampai kena marah bareng. Seriously, how can we forget it? It's too deep!
Ya, tak cukup kata rasanya jika kupaparkan defenisi bahagia bersama kalian. Walau tak cukup lagi waktu untuk terus bersama dan mengukir kenangan lebih. Setidaknya, kuharap lewat inisiasi mendatang di tahun ini. Tuhan memberi kesempatan bagiku untuk turut hadir dan menjadikannya sebagai sebuah kesempatan. Kesempatan untuk lebih intim bersama kalian. Menghabiskan waktu tanpa berfikir selain menyukseskan acara. Terkekeh kala tak satupun dari kita dapat mandi dengan benar (karena air yang tak bersahabat), atau malam puncak yang mendebarkan, penuh haru dan tawa. I really want to come with you guys! Karena dengan begitu, setidaknya akan menjadi satu wadah nostalgia tentang bagaimana defenisi bahagia terwujud. Bermula dari tiga hari menetap di atap yang sama.❤
Lhokseumawe, 30 April 2018
Salam bahagia😊😍
@putrianandasaka
Semoga sukses kakak @putrianandass😊
Amin terima kasih😍
Hehe kontes nya sudah tutup ...
Hehehe gapapa deh yg penting tetap ngepost~
cuwbeeet!
Wkwkwkwkwk maacih kaka😍