Prof Janet Asal Amerika Ke Indonesia

in #ayo7 years ago (edited)

Kehadiran Prof Janet Steele Ph.D menjadi magnet kuat untuk menarik peserta dari berbagai elemen masyarakat Aceh. Dalam catatan kelas menulis yang diselenggarakan oleh Forum Aceh Menulis (FAMe), belum pernah ada jumlah peserta yang mencapai 130 lebih. Selama ini, peserta terbanyak hanya pada pertemuan ke-21 yang diisi oleh Dr Sri Rahmi MA, akademisi UIN Ar-Raniry.

Pertemuan Ke-22 menjadi momen bersejarah bagi FAMe, karena mampu menghadirkan pakar komunikasi dan jurnalistik ternama dari Amerika Serikat, juga Direktur Institute for Public Diplomacy and Global Communication.

Sebagai wartawan ternama, ia sudah menjelajah Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja, Timor Timur, Bangladesh, Taiwan, Burma/Myanmar, Sudan, dan Mesir. Dengan misi jurnalisme naratif.

Kedatangannya ke Aceh tidak terlepas dari proyek penulisan buku terbarunya tentang “Jurnalisme dan Islam Kepulauan Melayu”. Sebagai daerah paling kuat nilai keislamannya, tentu sebuah kewajiban bagi Janet untuk hadir di Aceh demi kesempurnaan karya monumentalnya ke depan.

Antusias menanti kehadiran Janet di kelas FAMe sudah terjadi seminggu sebelum hari “H”. Pesan dan pembicaraan kehadiran Janet terus bersambung dalam grup WhatsAp (WA) Forum Aceh Menulis. Yang paling menakjubkan adalah jumlah pendaftar kian melambung setiap menitnya. Beberapa peserta juga berharap pihak FAMe menyediakan sertikat untuk kelas FAMe kali ini. Padahal, sudah 21 kali pertemuan, namun belum pernah Pembina dan Pengurus FAMe memberikan penghargaan dalam bentuk sertifikat pada peserta yang hadir.
Permintaan sertifikat ini bukan simbolis semata, melainkan ada nilai tinggi bagi mereka setelah mengikuti kelas “Jurnalisme Naratif” dengan pakar jurnalistik asal USA.

Sisi lain yang luar biasa adalah dana khusus kelas Jurnalisme Naratif FAMe Ke-22. Sejujurnya, belum pernah digalangkan dana untuk 21 kali pertemuan kelas FAMe. Namun karena isu kedatangan Janet, justru Pengurus FAMe langsung menggalang dana dalam grup WA FAMe yang terus disumbangkan seikhlasnya oleh donatur lokal. Gerakan daftar penyumbang dimulai 18 Desember pukul 09:50 oleh Hayatullah Pasee, hingga 20 Desember pukul 00:00.

Dalam kurun waktu 39 jam terkumpul dana sedikitnya 3 juta dari grup WA FAMe yang beranggotakan 200 orang. Tentu ini gerakan yang luar biasa, apalagi dalam grup tersebut mayoritasnya mahasiswa yang terkendala ekonomi.

Agenda lain untuk menyambut kedatangan Janet adalah oleh-oleh khas Aceh yang akan diberikan pada Janet usai memberikan kuliah umum. Ide ini dipelopori oleh Pemina FAMe, Yarmen Dinamika. Belum lagi ada anggota FAMe yang bersedia menghibahkan souvenir agar kelas FAMe lebih berkesan di hati Janet.

Menajubkan lagi, beberapa pemilik gelar Doktor (S3), dokter (dr), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang belum pernah hadir di kelas FAMe justru ikut berpartisipasi sebagai peserta. Semua ini tidak terjadi kecuali ada hal penting yang ingin didapatkan dari sosok Janet sebagai jurnalisme dan pimpinan sekolah media di USA.

Sekilas, nama Janet mampu membangkitkan naluri menulis masyarakat Aceh. Harapanya, pasca pulangnya Janet ke negeri yang dipimpin oleh Trump akan tetap hidup semangat FAMe dan masyarakat Aceh untuk dunia jurnalisme. Pesan terakhir, malu rasanya kekayaan sejarah daerah dan negeri sendiri justru ditulis oleh orang lain yang datang jauh dari negeri Paman Sam.

Coin Marketplace

STEEM 0.12
TRX 0.23
JST 0.031
BTC 80646.74
ETH 2015.91
USDT 1.00
SBD 0.84