Kapan 1 Syakban 1439 H..?
Untuk saat ini bulan Rajab 1439 H sudah memasuki malam ke 28, artinya tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan bulan Syakban. Bulan Syakban termasuk bulan istimewa bagi umat Islam, dimana dalam bulan ini terdapat malam Baraat atau malam Nisfu Syakban, dimana pada malam ini digantikan buku catatan amalan manusia. Dalam bulan Syakban juga disunatkan berpuasa pada awalnya. Untuk mengetahui malam Nisfu dan berpuasa pada hari awal bulan Syakban tentunya terlebih dahulu harus diketahui kapan jatuh tanggal 1 Syakban 1439 H.
Berikut ini akan saya jelaskan kedudukan hilal saat tanggal 29 Rajab 1439 H dan hari itu merupakan penentuan akhir, apakah jumlah hari bulan Rajab 1439 H berjumlah 29 hari atau 30 hari. Dengen mengetahui data hilal hari tersebut, kita bisa mencocokkan dengan kriteria awal bulan hijriah yang ada di Indonesia dan sekilas akan tergambar potensi perbedaan dalam penetapan awal bulan hijriah di Indonesia.
Konjungsi atau ijtimak akhir bulan Rajab dengan awal bulan Syakban terjadi pada hari Senin tanggal 16 April 2018 pukul 08.57.03 Wib. Tinggi hilal di Lhokseumawe saat matahari terbenam hari itu 4° 24' 0,76" di atas ufuk mariy. Sudut elogasi bulan matahari 7° 09' 46,9" busur. dan umur hilal mulai saat ijtimak sampai matahari terbenam hari itu 9 jam 42 menit 49 detik. Inilah data hilal untuk menentukan awal bulan Syakban 1439 H.
Mazhab hisab yang muktabar di Indonesia dalam penetapan awal bulan hijriah ada 3. Pertama mazhab Wujudul Hilal, dimana awal bulan baru dianggap sudah masuk saat posisi hilal sudah bernilai + atau sudah wujud di atas ufuk saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan yang sedang berjalan. Kedua mazhab imkan rukyah MABIMS, dimana bulan baru dianggap sudah masuk bila saat terbenam matahari tanggal 29 bulan berjalan posisi hilal memiliki ketinggian minimal 2°, sudut elogasi 3° dan atau umur bulan sudah 8 jam. Kriteria ini sering disingkat dengan kriteria 2.3.8. dan yang ketiga mazhab imkan rukyah LAPAN, dimana bulan baru dianggap masuk saat posisi hilal memiliki ketinggian minimal 4 derajat dan sudut elogasi minimal 6 derajat.
Bila mengacu kepada data hilal awal bulan Syakban 1439 H dan dibandingkan dengan kriteria hisab yang muktabar di Indonesia, maka secara hisab, awal bulan Syakban 1439 H jatuh pada hari Selasa 17 April 2018, hal ini dikarenakan data hilal awal bulan Syakban terpenuhi batasan minimal kriteria hisab bulan hijriah yang ada di Indonesia.
Adapun bila mengacu kepada rukyah hilal, maka awal Syakban 1439 H baru bisa dipastikan saat selesai melakukan rukyah hilal atau pengamatan hilal pada hari Senin 16 April 2018. Bila hilal berhasil dilihat hari itu, maka 1 Syakban 1439 H akan sama jatuh pada hari Selasa 17 April 2018 dan bila hari itu hilal tidak bisa dilihat karena mendung atau kendala lainnya, maka jumlah hari bulan Rajab 1439 H akan digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Syakban akan jatuh hari Rabu 18 April 2018. Sekian ulasan singkat, semoga bermanfaat.