Introduce Steemit To The Sea, The Wave Greeted

Good evening steemians. May all be healthy always, and remain in the protection of God Almighty.
For me learning steemit is like digging out our potential for love of art. Because in the steemit of each theme, and the appropriate title of talent and taste has been served.
This means that each post should be tailored to the theme available.
Therefore, proof of love and devotion setemians to the steemit was also practiced in the form of writing tailored to his friend.
So is I, because every trip is beautiful, has meaning, and also to promote the object of our visit, and steemit always faithfully provide the facility to be published, therefore naturally if I introduce steemit on the beach in Sub Peudawa, East Aceh.
Saturday (3/3/2018) this afternoon I spent time with my wife and children playing to the beach there. There are already a number of families who bathe in the sea with their children. And a number of fishermen are catching fish.
The sea water plane is blue, refreshes the eye, and refreshes the mind. Anything that remembers, one of which is steemit, because steemit is always open to receive to post every memories of our journey throughout the day.
Because of that also as a form of loyalty, and my love for steemit, I try to introduce steemit to the sea through writing STEEMIT in the sand beach. Berlahan, the tip of the waves greeting the writing, but steemit remains robust despite the waves bereft its form. I love steemit.
Best regards steemians

Mengenalkan Steemit Kepada Laut, Ombak Menyapanya

Selamat malam steemians. Semoga semuanya sehat selalu, dan tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Bagi saya mempelajari steemit sama dengan menggali potensi diri kita untuk cinta terhadap seni. Karena di steemit masing-masing tema, dan judul sesuai bakat dan selera telah dihidangkan.
Artinya setiap postingan harus disesuaikan dengan tema yang tersedia.
Karena itu, bukti cinta dan kesetiaan setemians kepada steemit itu pun dipraktekkan dalam bentuk tulisan yang disesuaikan dengan temannya.
Begitu juga saya, karena setiap perjalanan itu indah, memiliki makna, dan sekaligus untuk mempromosikan objek kunjungan kita, dan steemit selalu setia menyediakan fasilitas itu untuk dipublikasikan, karenanya wajar jika saya mengenalkan steemit di pantai di Kecamatan Peudawa, Aceh Timur.
Sabtu (3/3/2018) sore tadi saya menyempatkan waktu bersama istri dan anak bermain-main ke pantai di sana. Di sana memang sudah ada sejumlah keluarga yang mandi di laut bersama anak-anaknya. Dan sejumlah nelayan sedang menangkap ikan.
Hamparan air laut berwarna biru, menyegarkan mata, dan merefresh pikiran. Apa saja yang teringat, salah satunya steemit, karena steemit selalu terbuka untuk menerima untuk diposting setiap kenangan perjalanan kita sepanjang hari.
Karena itu pula sebagai bentuk kesetiaan, dan kecintaan saya kepada steemit, saya coba mengenalkan steemit kepada laut melalui tulisan STEEMIT di pasir tepi pantai. Berlahan, ujung ombak menyapa tulisan itu, namun steemit tetap kokoh walau ber lahan-lahan ombak memunahkan wujudnya. Saya cinta pada steemit.
Salam steemians