Gule eungkot paya warisan kuliner Aceh
Pernah dengar makan khas aceh besar ungkoet paya? Yups, gule ungkoet paya, salah satu makanan tradisional aceh yang sudah merambah restoran karena kelezatannya. Gule eungkot paya merupakan warisan kuliner masyarakat Aceh. Hingga sekarang, masakan ini masih mudah dijumpai.
Eungkot paya berarti ikan payau. Bahan baku gulai ini merupakan salah satu jenis ikan yang biasanya hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar. Lazimnya digunakan ikan gabus atau dalam bahasa Aceh disebut eungkot bache. Ada juga yang menggunakan ikan lele yang disebut seungkoe, ataupun sepat serta kruep.
Untuk menambah cita rasa gule eungkot paya, sering pula ditambahkan rebung kala atau jantung pisang. Rasanya, hmm... sungguh nikmat. Percampuran rebung kala, boh jantong pisang, dan oen temurui membuat gulee eungkot paya ini jauh lebih nikmat dan kian terasa rempahnya.
Namun olahan ungkoet paya ini juga ada dengan cara digoreng, biasanya ungkot paya yang dipilih relatif lebih kecil untuk digoreng dibandingkan yang dimasak gulai, dan rasanya pun punya ciri khas tersendiri dan tak kalah lezatnya dengan masakan gulai
Di Aceh Besar, banyak rumah makan yang menyediakan makanan gulee eungkot paya. Ada di Lambaro, Lamlhom, Simpang Seuneulop, Montasiek, Samahani, dan Blangbintang.
Ada satu yang menjadi warung pavorit saya yaitu warung Bang Din Lampenerut. Memang lokasinya kurang strategis dibandingkan warung warung lain yang juga menyediakan masakan sejenis. Warung ini tidak terletak ditempat yang bisa dijadikan tempat sebagai wisata sekaligus bagi keluarga. Namun rasa dari masakan diwarung ini yang bikin saya gagal move on. Tak sebanding dengan rasa diwarung lain. Mulai dari ungkoet paya, ungkoet yee (hiu), asam udeungnya yang bikin sayan nambah 2 piring setiap makan, bikin gagal diet, heheh. Tapi tetap saja, masakan ini rasanya sangat lezat di semua tempat.
Anda penasaran? Silakan coba dan rasakan kelezatannya.
Looking yummy,if you like it follow and upvote my post i will do same for you.
ok. Thanks