Ada Apa Dengan Arsenal?
Arsenal mengalami kekalahan pertamanya di Premier League 2017/2018 di tangan Stoke City, di pekan ke dua. Kekalahan dengan skor 1-0 di Bet 365 Stadium tersebut terasa menyakitkan karena tuan rumah Stoke City hanya mampu menorehkan 23 persen ball posession.
Dari 10 attempts yang ditorehkan Stoke, hanya 4 attempts on target, dan salah satunya menjadi goal yang dicetak oleh pemain ex Real Madrid yang dipinjamkan dari PSG, Jese Rodriguez. Lalu, apa yang salah?
Mesut Oezil, yang menjadi jendral permainan lapangan tengah, terlihat angin-anginan, dan ini menjadi sorotan tajam, setidaknya oleh mantan defender Arsenal, Martin Keown dan mantan punggawa Liverpool, Steven Gerrard. Meskipun demikian, manajer Arsenal, Arsene Wenger tidak sependapat. Ia merasa bahwa tidaklah pantas menyalahkan seseorang atas kekalahan tersebut. Wenger malah lebih memilih untuk menyalahkan Granit Xhaka, atas terjadinya gol Jese Rodriguez. Lalu apakah semata-mata kesalahan Xhaka yang kemudian menjadi biang penyebab kekalahan Arsenal?
Menurut statistik, Arsenal mencatatkan 77,3 persen possession, tertinggi di Premier League sejak 2003-2004. The Gunners juga melakukan 732 passing, sementara Stoke hanya 212 kali passing. Hal tersebut berarti anak asuh Arsene Wenger melakukan 520 kali passing lebih banyak dibanding tuan rumah.
Melihat statistik di atas, tak pantas jika sang jendral Ozil disalahkan. Cobalah kemudian kita tengok barisan belakang. Pada pekan pertama musim, Arsenal-meski menang- tapi mereka juga harus kebobolan dengan tiga gol ketika mengalahkan Leicester City dengan skor 4-3. Dalam pertandingan melawan The Foxes (Si Rubah), Julukan Leicester City, Arsenal memainkan 3 orang bek, yaitu Rob Holding, Nacho Monreal dan Sead Kolasinac. Demikian pula saat menghadapi Stoke, Arsene Wenger hanya menurunkan 3 orang bek, kali ini Skodran Mustafi menggantikan Rob Holding di starting line up. pada pertandingan melawan Leicester, manager The Foxes, Craig Shakespeare mengungkap bahwa kekuatan melakukan serangan balik yang dimiliki anak asuhnya akan sangat efektif dalam menghadapi gaya 3 bek Arsenal.
Pada pertandingan tersebut, The Foxes melakukan tusukan-tusukan melalui sisi sayap. Mereka membongkar sisi pertahanan Arsenal melalui pergerakan cepat Jamie Vardy dan umpan bola cepat ke depan. Begitupun saat menghadapi Stoke, Trio Mustafi, Monreal dan Kolasinac dinilai lamban bereaksi. Tentu saja, fans The Gunner masih harus menunggu kehadiran Per Mertesacker supaya kelemahan di lini belakang dapat segera teratasi dan permainan ciamik Arsenal dapat dikonversi menjadi kemenangan.
Bagus Priyatmoko
Batang, 20-21 Agustus 2017
hello
i just voted you
follow me
lets help each other :)
Halo Brade @baguspri, keren postingannya. Sekarang, ayo bangun koneksi dengan rekan2 Steemian lain. Follow dan komentar di tulisan mereka. Ini penting untuk perluas jaringan. Tulisan atau postingan yg menari dan tidak akan berguna bila tidak ada yg UPVOTE. makanya..perluas jaringannya. Salam
Congratulations @baguspri! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!