Architecturalphotography # Cagar Budaya Rumah Batu-Bandung (Cultural Heritage "House of Batu-Bandung") (Bilingual)

Telah bertahan hampir 100 tahun, bangunan yang keseluruhan bagian-bagiannya terbuat dari kayu ini masih memancarkan cahaya kemakmuran penghuninya dulu. Pesona klasik rumah ini semakin kuat ketika kita tiba di dalamnya. Dua buah tiang berulir kayu mahoni tegak menopang langit-langit ruang tamu. Menarik sekali, warna kayu ulir itu masih seperti saat dibuat dulu, dan belum pula ada sedikit juga menunjukkan tanda-tanda lapuk.

Pada bagian-bagian bawah atap semuanya dihiasi oleh ornamen-ornamen yang indah. Di gerbang teras juga dihiasi ornamen bunga-bungaan. Seluruh tiang penopang di beranda berbentuk bulat, yang dipastikan cukup rumit membuatnya, karena masa-masa rumah ini dibangun belum ada mesin bubut. Diperkirakan semua peramuan rumah ini bukan berasal atau dikerjakan di desa itu, melainkan di Bengkulu.

Kita yakin, jika rumah ini sangat kuat. Terhitung sejak 1978 hingga 2009 Kepahiang telah sering diguncang gempa yang cukup kuat telah menguji kegagahan bangunan ini. Jangan pula lupa, jika Kepahiang sendiri memiliki pusat gempa tektonik bagian dari jalur api gempa Sumatera.

Rumah Ginde Batu Bandung, sebuah cagar budaya Kabupaten Kepahiang. Dibangun 1926 lalu, di Desa Batu Bandung, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

Aslinya rumah ini adalah milik Bapak Haji Ismail, seorang Ginde pada masa Hindia Belanda dulu. Saat ini rumah itu dihuni oleh salah seorang keturunannya, Ibu Hijir, yang akan terus setia menjaganya.

Ginde adalah sebutan untuk kepala desa dalam masyarakat Rejang. Kedudukan Ginde biasanya turun-temurun. Dengan keluarnya Ordonansi Residen Bengkulu 1924, seluruh penguasa pribumi di Keresidenan Bencoolen tidak boleh lagi turun-temurun, tetapi harus ditentukan dengan jalan pemilihan umum.

---

Data for Picture #1
Camera Maker	Nikon Corporation
Camera Model	Nikon D5300
F-stop	1f/6.3
Exposure time	1/160 sec
ISO speed	ISO-100
Focal length	18 mm
Flash Mode	No Flash
Editing	No Editing
Location	Desa Batu Bandung, Kepahiang, Bengkulu - Indonesia
Taken by	Emong Soewandi

---

English Version

It has survived nearly 100 years, the building whose entire parts are made of wood is still emitting the glow of the prosperity of its former inhabitants. The classical charm of this house is getting stronger when we get inside. Two polished mahogany threaded columns support the living room ceiling. Interestingly, the color of the threaded wood is still the same as when it was made, and yet there is also a little showing signs of weathering.

At the bottom of the roof are all decorated with beautiful ornaments. At the terrace gate is also decorated with flower ornaments. The entire pillars on the verandah are round, which is certainly quite complicated to make, because the times of this house built there is no lathe. It is estimated that all these houses are not originated or worked on in the village, but in Bengkulu (about 100 km from the village).

We are sure, if this house is very strong. Counting from 1978 to 2009, Kepahiang has often been rocked by a strong earthquake that has tested the valor of this building. Do not forget, if Kepahiang itself has a tectonic earthquake center, part of the Sumatra earthquake fire trails.

Rumah Ginde Batu Bandung, a cultural heritage of Kepahiang Regency. Built 1926 ago, in Batu-Bandung Village, Muara Kemumu Sub-district, Kepahiang Regency, Bengkulu.

Originally this house belonged to Mr. Haji Ismail, a Ginde in the colonial period of the Dutch East Indies. Today the house is inhabited by one of his descendants, Ibu Hijir, who will continue to be faithful to guard it.

Ginde is the name of the village head in Rejang society. Ginde's position is usually hereditary. With the release of the 1924 Bengkulu Resident Ordinance, all the indigenous rulers of the Bencoolen Residency should not be hereditary, but must be determined by election.

---

Steemit Chapter Bengkulu

@emong.soewandi @willyana @blogiwank @gandasucipta02

@caboediwijaya @derifebrianto @deniskurniawan @arirahmadi16

@sajakaditya @puterikurnia @piceska @idajohan

---

Emong Soewandi || @emong.soewandi