aqidah islam

in #aqidah5 years ago

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah menempati posisi terpenting dalam islam. Ia ibarat pondasi dalam sebuah bangunan. Bila sebuah aqidah seorang rusak, rusak pula seluruh bangunan islam yang ada dalam dirinya, bila aqidah islam runtuh, runtuh pula bangunan keislamannya. Bahkan bagian-bagian Islam yang berupa syariat, mu’amalah, dan akhlaq tak mungkin dapat ditegakan dalam masyarkat muslim sebelum aqidah mereka lurus dan mengakar kuat di hati sanubari. Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang wujud Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-sifat maupun perbuatannya (Basyri, 1988: 43). Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus beriman kepada malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah.
Dalam aqidah islam ada lima pilar yang sangat penting yaitu syahadat yang mana inti dari aqidah tersebut setelah itu barulah disusul dengan yang lain yaitu shalat, puasa, zakat, dan naik haji.
Aqidah akhlak yang bersumber dari Qur’an dan hadits dijadikan pengembangan nilai spiritual yang dapat menghasilkan generasi berkualitas. Aqidah tidak terlepas dari akhlak, akhlak mulia menjadi cermin bagi kepribadian seseorang, disamping mampu mengantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi. Pendidikan akhlak dapat dikatakan sebagai pendidikan moral. Baik dan buruknya prilaku seseorang sangat ditentukan oleh nilai akhlaknya. Pembentukan karakter dilakukan sejak dini.
B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan Aqidah Islam?
  2. Apa Sumber dan Bagaimana Fungsi Aqidah Islam?
  3. Apa tujuan dan bagaimana manfaatnya bagi orang yang beraqidah?
    C. Tujuan Penulisan
  4. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup aqidah dalam islam.
  5. Untuk mengetahui sumber dan fungsi aqidah Islam.
    D. Manfa’at penulisan
  6. Hasil dari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami aqidah islam lebih dalam lagi.
  7. Mahasiswa lebih menyadari pentingnya mempunyai aqidah yang kokoh.
  8. Mahasiswa diharapkan memahami dan meyakini aqidah islam yang sebenarnya, apa itu iman dan bagaimana manfaatnya terhadap kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah
Aqidah menurut bahasa arab (etimologi) berasal dari kata al-aqdu yang berarti ikatan, at-‘tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), ar-rabthu biquwwah (الربط بقوة) yang artinya mengikat dengan kuat. Secara istilah adalah keyakinan hati. Kata ‘aqidah’ tersebut dapat digunakan untuk ajaranyang terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani, ada aqidah yang benar atau lurusdan ada aqidah yang sesat atau menyimpang. Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakankeyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepadaAllah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk
Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk
Jadi, akidah islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Swt. Dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan takwa kepada-Nya. Beriman kepada malaikat-malaikatNya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir, takdirbaik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama (al-ushul al-din) perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (consensus) dari ash-shalih, serta seluruh berita-berita pasti, baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-quran dan assunah yang shahih serta ijma’ salaf ash-shalih.
B. Fungsi dan sumber aqidah islam
Aqidah bisa kita ibaratkan sebagai fondasi atau dasar untuk mendirikan bangunan. Semakin tinggi bangunan yang akan didirikan, harus semakin kokoh pula fondasi yang dibuat. Kalau fondasinya lemah, maka bangunan tersebut akan cepat ambruk. Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermuamalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah kalau tidak dilandasi dengan aqidah. Seseorang tidaklah dinamai berakhlak mulia bila tidak memiliki aqidah yang benar.
Fungsi aqidah antara lain:
a. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.
b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidah yangkuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan bermu’amalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kitatersebut tidak akan diterima.
C. Dasar dan tujuan aqidah islam
Dasar aqidah islam adalah Al-qur’an dan As-sunnah shahihah (al-hadist). Hal ini dapat dipahami secara logis, bahwa Allah sang pencipta telah menciptakan manusia sesuai dengan kapasitasnya. Dan Allah telah menyiapkan bagi manusia itu segala “perangkatnya”. Dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah ini semua ada dalam Al-qur’an dan ajaran Nabi saw. Yang termaktub dalam hadist-hadist.
Adapun tujuan aqidah islam, yaitu terwujudnya kehidupan manusia yang tentram, damai, dan tenang untuk menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan terutama diakhirat nanti.
Sebagaimana teelah disebutkan diatas, bahwa landasan dan dasar aqidah islam adalah Al-qur’an dan As-sunnah , maka Allah menegaskan dalam firmannya Surah an-Nahl[16] ayat 36.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
D. Prinsip–Prinsip Aqidah Dalam Agama Islam

  1. Iman kepada Allah
    Beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah-lah dzat yang paling berhak disembah, karena Dia menciptakan, membina, mendidik dan menyediakan segala kebutuhan manusia. (Q.S. al-Kahfi: 110)
  2. Iman kepada malaikat
    Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah menciptakan makhluk dari cahaya. Sifat-sifat malaikat di antaranya:
  3. Selalu patuh dan taat.
  4. Sebagai penyampai wahyu.
  5. Diciptakan dari cahaya.
  6. Mempunyai kemampuan yang luar biasa.
  7. Iman kepada kitab suci
    Kitab-kitab yang berasal dari firman Allah seluruhnya ada empat :
  8. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As
  9. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As
  10. Injil diturunkan kepada Nabi Isa As
  11. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
  12. Iman kepada Nabi dan Rasul
    Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira kepada umat manusia, memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah.
  13. Iman kepada qada’ dan qadar
    Menurut bahasa, qada memiliki beberapa pengertian yaitu :
    hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan Menurut istilah adalah ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan qadar adalah kejadian suatu ciptaanyang sesuai dengan penetapan. Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakindengan sepenuh hati bahwa Allahtelah menentukan tentang segala sesuatu bagimakhluknya.Para ulama kalam membagi takdir menjadi dua macam, yakni :
    a. takdir muallaq, adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha) manusia misalnya : orang miskin berubah menjadi kaya atas kerjakerasnya.
    b. takdir mubram, adalah takdir yang terjadi pada pada diri manusia dan tidak dapat diubah-ubah misalnya : kematian, kelahiran dan jenis kelamin
    E. Ruang Lingkup Aqidah
    Menurut Hasan al-Banna sistematika ruang lingkup pembahasan aqidah adalah:
  14. Ilahiyat
    Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti wujud Allah dan sifat-sifat Allah, dan lain-lain
  15. Nubuwat
    Yaitu pembahasan tentang segala seuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang Kitab-Kitab Allah, mu'jizat, dan lain sebagainya.
  16. Ruhaniyat
    Yaitu pembahsasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik sepertimalaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
  17. Sam'iyyat
    Yaitu pembahahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'I (dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat,surga neraka dan lainnya.
    F. Tujuan dan manfaat aqidah islam
    a. tujuan aqidah
    a. Memantapkan keyakinan tentang kebenaran aqidah dan menjelaskan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
    b. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah SWT.
    c. Untuk meng-ihlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagiNya.
    d. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah.
    e. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran.
    f. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain.
    g. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.
    b. Manfa’at aqidah
    a. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
    b. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong
    c. mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
    d. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan
    e. kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan.
    f. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
    g. Memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang.
    h. Memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid.
    i. Memupuk dan membentuk kepribadian manusia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
Pada hakikatnya tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil ciptaan-Nya Yang Maha Kuasa. Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan – membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.
B. Saran
Dalam makalah ini masih banyak yang harus kita pelajari, kami dari kelompok II berharap bagi mahasiswa semua bisa lebih dalam lagi untuk mempelajari aqidah islam, karena aqidah merupakan bagian dari ruh kehidupan kita.

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 54290.46
ETH 2276.53
USDT 1.00
SBD 2.31