Kecanggihan teknologi dan sulitnya mendapatkan pekerjaan
Perkembangan teknologi dari hari ke hari makin luar biasa dan menakjubkan. Berbagai penemuan teknologi yang berguna untuk kehidupan manusia dimasa sekarang dan dimasa depan bisa kita lihat setiap saat di internet. Beberapa dari teknologi tersebut juga sudah ada yang diterapkan di dunia nyata saat ini.
Sebut saja AI(artificial inteligen) kecerdasan buatan yang dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan berpikir mandiri sudah banyak diterapkan ke berbagai industri. Banyak perusahaan saat ini sudah mengadopsinya dengan berbagai macam alasan. Ada yang karena memudahkan proses produksi atau pelayanan ada juga yang karena menghemat budget untuk menggaji tenaga kerja manusia.
Dampak yang dirasakan saat ini adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan karena makin berkurangnya lapangan kerja yang membutuhkan tenaga manusia. Salah satu contohnya adalah teller bank yang kini banyak dikurangi dan digantikan oleh AI, selain itu ada juga staf admin yang digantikan oleh software. Dan masih banyak lagi kedepannya pekerjaan yang akan hilang karena AI ini.
Pekerjaan yang tadinya harus dilakukan oeh banyak orang, dengan adanya teknologi AI cukup 1 orang saja yang menjalankannya, selebihnya robot yang bekerja. Tidak heran sekarang bila banyak sarjana yang menganggur, bukan karena tidak mau bekerja, tapi karena penggunaan AI dan robotik yang masif dan murah membuat perusahaan ogah memakai tenaga manusia.
Lalu masihkah ada harapan untuk manusia bisa bersaing dengan AI dan robot?
Jawabannya, BISA. Ya bisa bila kita mau mempelajari skill baru kemampuan yang robot atau AI masih sulit untuk tiru dari manusia. Contohnya menulis, AI bekerja dengan menggunakan logika, sedangkan menulis selain logika juga perlu perasaan. Agar apa yang ditulis bisa dimengerti oleh pembaca bahkan pembaca bisa memaknai apa yang dia baca. Tulisan seperti itu yang sulit untuk ditiru oleh AI. Dan pekerjaan-pekerjaan lain yang masih membutuhkan perasaan adalah peluang bagi manusia untuk tetap bisa bekerja.
Tidak mudah untuk mempelajari suatu hal yang baru, apalagi dengan umur yang sudah tidak muda. Kemampuan otak juga sudah mulai menurun belum lagi kecepatan dalam mendapatkan kerja dari skill baru yang dimiliki. Butuh pengalaman kerja beberapa tahun agar bisa bekerja sesuai dengan skill baru yang dimiliki itu. Contohnya saja, saya ingin menjadi seorang data scientist. Saya pun mempelajarinya melalui pelatihan hingga lulus dan dapat sertifikat,apa saya langsung diterima kerja ketika melamar posisi tersebut.jawabannya tidak! Banyak perusahaan yang saya lihat mensyarakatkan pengalaman 1-3 tahun untuk bisa bekerja sebagai data scientist diperusahannya.
Saya hanya bisa menulis tentang apapun itu, baik keresahan atau ide saya di steemit,facebook,storial,kaskus,wattpad. Jadi akan kah manusia entah kapan itu kalah dengan robot atau AI hasil buatannya sendiri? entahlah tidak ada yang tahu bila belum terjadi. Saya hanya berharap dengan AI dan robotik akan banyak pekerjaan untuk orang-orang bodoh seperti saya.