Ada Banyak Cara Ahok bisa Memakmurkan Dunia
Sebetulnya, kalo si Ahok bisa jadi gubernur, mungkin tidak di daerah se bergengsi Jakarta. Daerah mana lah. Medan. Yang memang majoritas masyarakatnya cina dan kristen. Dan dia bisa bikin daerah itu makmur. Itu juga satu cara untuk memajukan seluruh negeri. Ahoknya sendiri mungkin harus menunda jadi wapress atau president. Tapi seperti Ahok sendiri bilang. Ide dia nggak bakal mati. Kalo Ahok boleh lebih "full" pake cara dia memajukan satu propinsi, semua propinsi lain akan lihat cara Ahok jalan.
Di sini Ahok bisa melakukan apa yang dia mau. Tidak harus menyenangkan "oposisi". Pilihlah daerah yang 80% penduduknya memang suka Ahok. Tidak usah moderate. Sudah dia maunya apa, pilih daerah yang cocok, hajar. Beri dia keleluasaan seperti CEO dalam perusahaan.
Kalau sukses dan provinsi itu kaya, propinsi lain akan niru. Orang yang direkomendasikan Ahok bakal menang pilkada terus. Seluruh Indonesia bisa makmur.
Makin miskin daerah yang Ahok akan pimpin, justru makin terlihat kemajuannya. Ibaratnya bisnis. Bisnis yang amburadul mau bangkrut itu justru yang lebih menguntungkan buat manager jago. Si manager jago bisa betulin bisnis itu, dan kemudian jual dengan harga lebih tinggi. Untungnya bisa puluhan kali. Kalau bisnisnya sudah bagus, ya harga sahamnya sudah tinggi. Kan diakuisisi juga mahal. Margin juga tipis.
Marissa Meyer memimpin Yahoo yang sudah valuasinya tinggi. Hasilnya? Saham Yahoo lebih hancur lagi. Okay.... Ya bisnis. Hewlet Packard mulai bisnis di garasi. Sekarang dia jadi perusahaan multi national. Ya adil kan dunia? Yang pintar maju dengan sedirinya?
Saya lihat, politik di dunia itu sudah mulai seperti dunia bisnis. Siapapun yang terbaik, idenya dipakai semua orang lain. Tidak ada yang bisa menghambat itu di dunia informasi ini.
Don't ask who will let you? Ask who can stop you?
Jadi kalo Ahok bisa bikin daerah yang miskin sekali jadi kaya sekali, makin besar peningkatan reputasi si Ahok. Dan majoritas bangsa Indonesia, dan bahkan dunia, juga bisa makin cepat makmur dengan "meniru" Ahok punya cara. Ahok bisa lebih besar dari Presiden. Ahok bisa sedikit dibawah atau bahkan sejajar dengan Adam Smith, Kong Fu Chu, Yesus, dan tokoh tokoh yang ratusan-ribuan tahun sesudah mati pun masih "mengatur" dunia dengan ide idenya.
Kalau perlu, jangan terbatas di Indo saja. Kalau toh seluruh Indonesia menolak Ahok, cari saja pengalaman pimpin daerah lain di luar negeri. Siapa tau kota di negara lain mau merasakan hasil kerja Ahok juga. Jadi jelas lah sudah didepan semua orang, kalau prestasi Ahok memang prestasi international, dan bukan hasil karbitan pendukungnya di Indonesia.
Justru dengan aim untuk hasil yang lebih besar ini, Ahok jadi tidak terpengaruh oleh rasisme atau agama lagi. Dia sudah bisa terbang diatas itu semua.
Untuk apa meratapi gunung, lembah, pohon, dan parit, kalau kita terbang tinggi diatas? Paling hanya waktu mau mendarat dan lepas landas saja kita perlu lihat peta. Selebihnya, kita perlu tahu pun tidak.
Coba kita lihat CEO CEO perusahaan global multinational yang menjadi billionaire karena keahliannya mengurus perusahaan. Mereka tidak harus peduli dengan rasisme dan sentimen agama lagi. Siapa sih yang setolol itu mendiskriminasikan seorang CEO karena ras dan agama? Kalo toh seorang CEO yang pintar ditolak karena ras dan agamanya, selama si CEO itu pintar dan memang mampu, dengan mudahnya dia bekerja di perusahaan lain atau bangun bisnis sendiri. Tentu saja si CEO harus bisa merubah perusahaan jelek jadi perusahaan dengan valuasi tinggi. Tapi ya sudah. Itu saja yang mereka harus bisa. Untuk orang orang tertentu, itu lebih gampang dari pada berurusan dengan pemegang saham yang rasis atau terlalu religious.
Begitu juga dengan Ahok. Dia harus bisa membangun kota atau propinsi yang miskin, kotor, macet, banjir, jadi propinsi yang semua orang berebut ingin tinggal. Tapi itu kan kelebihan si Ahok? Dan itu saya yakin, seiring waktu dan pengalaman, Ahok akan makin lebih baik lagi.
Saya kira Ahok memang tidak "berbakat" mengambil hati orang Islam. Itu bukan kelebihan dia. Ahok sudah amat berusaha berusaha mengambil hati orang islam supaya dia diterima. Dia mengumrohkan marbot masjid. Itu gubernur yang muslim pun tidak lakukan. Dia qhatam quran. Toh dia tetap gagal mengambil hati orang Islam.
Itu fakta. Paling tidak 30% orang islam tetap membenci Ahok karena tuduhan yang menurut saya amat tidak masuk akal. Saya bicara dengan sebagian dari mereka dan mereka yakin kalau Ahok pantas dipenjara. Mereka yakin Ahok menghina agama mereka. Buat mereka, first travel, korupsi quran, tidak masalah. Tapi Ahok, si kafir, itu mereka memang belum bisa mereka terima.
Dengan mudahnya sekelompok orang yang memang rasis, keras kepala, dan bigot mempengaruhi banyak orang lain untuk membenci Ahok. Itu terlalu susah. Itu bukan kelebihan Ahok. Ya ngapain Ahok ngotot memimpin daerah yang majoritas penduduknya islam? Kalau memang orang islam amat tidak suka pemimpin yang non islam, ya kita hormati saja kehendak mereka. Nyerah saja. Untuk apa? Kan ada Jokowi, Risma, Djarot, Heru... Mereka jauh lebih bisa mengambil hati orang islam karena memang seagama. Orang orang islam itu tetap bisa mendapat pemimpin yang baik. Mengapa harus Ahok?
Kelebihan Ahok adalah dia bisa membuat daerah yang tadinya korup, yang banjir terus, yang amat macet, dan tidak teratur, menjadi daerah dimana korupsi susah, kali bersih, teratur, dan kemacetan berkurang. Ini semua dia lakukan dengan anggaran yang sudah dipotong potong oleh DPRD. Dia melakukan ini semua dengan sisa anggaran yang banyak.
Ini kemampuan management yang mungkin lebih hebat dari Pak Dhe sekalipun. Ini kemampuan management yang memang kita expect dari pengusaha pengusaha cina di indo. Memang jadi pengusaha musti begitu. Harus pintar. Harus berorientasi hasil. Harus effective dan efficient. Harus tau modus anak buahnya mau nyolong caranya apa saja, mau bohong pake apa saja. Harus bisa menyampaikan itu ke pemegang saham secara jelas. Tentu susah sekali berkomunikasi dengan rakyat kalau setiap Ahok mencoba mengungkapkan kebenaran ada orang belagak tersinggung dan tau tau malah dia yang masuk penjara?
Ya sudah. Biarlah Ahok terus mengasah kelebihannya itu. Pimpin suatu daerah. Mungkin kecil. Mungkin miskin. Buatlah daerah itu jadi kaya. Siapapun yang mampu membuat daerah miskin jadi kaya, pasti mampu melakukan yang lebih besar. Biar pemimpin daerah yang paling bagus ditiru oleh daerah lainnya.
Sudah. Rinse. Repeat. Makmur. Dan pengaruh Ahok di dunia akan menjadi besar sekali.
NB: Ini kalau PK dia gagal lho. Kalo sukses, nyawapress aja Hok. Paling jadi presiden 2014. Not bad. Itu kan yang Ahok selalu mau? Tapi kalo nggak yah plan Bnya juga nggak jelek kok.