Tanaman Hias Aglonema
" Asal Usul Aglonema "
Aglaonema atau sri rejeki dijuluki dengan “ratu daun”. Nama aglaonema berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “aglaos” dan “nema/nematos” yang artinya terang/mengkilap. Tanaman ini masih satu famili dengan talas-talasan (Aracaeae) serta kerabat dekat dengan Spathipyllum dan Philodendron.
Penyebaran utama di Asia Tenggara meliputi Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Myanmar. Kemudian tanaman ini menyebar ke Cina, Florida, dan Amerika.
" Bagian-Bagian Tanaman "
Akar
Akar dapat menentukan kondisi tanaman. Jika akar berwarna putih maka tanaman dalam keadaan sehat, bila berwarna coklat menandakan tanaman sakit. Pada akar tumbuh rambut akar, makin banyak rambut akar pertumbuhan makin cepat.
Batang
Ruas batang yang terendam tanah, jika kondisi optimumnya terpenuhi, maka akan keluar tunas-tunas baru. Dari sinilah cara perbanyakan Aglonema bisa dilakukan, dengan cara potong bongol ( bagian ruas-ruas ), maupun potong pucuk bagian atas menyisakan 3 daun kebawah.
Bunga
Bunga keluar dari ketiak daun dan berwarna putih yang ditopang oleh batang. Bunga termasuk uniseksual yaitu bagian bunga betina dan jantan terdapat dalam satu bunga. Organ produksinya mempunyai waktu matang yang berbeda. Oleh karena itu terjadi penyerbukan silang yang kadangkala memerlukan bantuan manusia. Hasil penyerbukan menghasilkan buah, yang umurnya 8 bulan akan matang.
" Morfologi Aglaonema "
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Base monocots
Ordo: Alismatales
Famili: Aracaeae
Subfamili: Aroideae
Suku/Genus: Aglaonemateae
Spesies vs Hibrida
Aglaonema alam/spesies adalah aglaonema yang asli (bukan hasil silangan). Ciri utamanya warna daun dominan hijau dan kombinasi hijau putih.
Aglaonema hibrida (silangan) memiliki daun lebih berwarna-warni. Ada silangan lokal yaitu disilangkan di Indonesia, dan ada yang impor. Silangan lokal pertama dan diakui dunia adalah Pride of Sumatra yang disilangkan oleh Greg Hambali tahun 1985.
Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.
Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama. Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki.
Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid. Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.
Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh. Mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari. Aglaonema dapat tetap berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari. Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah (<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC. Mereka juga sangat suka udara yang lembab.