Gambaran tentang etnis yang ada di suku gayo alas
Provinsi Aceh terletak di ujung utara pulau sumatera dan lokasinya paling barat di indonesia . dahulu kesultanan aceh adalah negara terkaya, terkuat, termakmur dikawasan selat malaka. Aceh merupakan suku di Indonesia pertama memeluk agama islam. Islam diaceh merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk aceh. Banyak sekali ahli sejarah baik didalam maupun yang diluar negeri yang berpendapat bahwa agama islam pertama sekali masuk ke Indonesia melalui aceh.
Provinsi aceh terletak diujung utara pulau sumatera dan lokasinya paling barat di Indonesia ibu kota nya banda aceh. Di provinsi aceh juga terdapat 12 jenis suku yang menempatinya yaitu: suku aceh, suku anuek jamee, suku alas, susku batak pakpak, suku devayan, suku gayo, suku haloban, suku kluet, suku lekon, suku singkil, suku sigulai, dan suku tamiang. Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang etnis suku yang ketiga yaitu suku alas.
Kebudayaaan suku alas, suku alas merupakan salah satu suku yang yang bermukiman di aceh tenggara provinsi aceh kata alas dalam bahasa alas berarti tikar hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang membentang datar seperti tikar di sela-sela bukit barisan. Desa orang alas disebut kute yang biasanya dalam suatu kute diadiami oleh sesuatu atau beberapa klan, yang disebut marge, marge berasal dari satu nenek moyang yang sama. Mereka menarik garis keturunan laki-laki mereka juga menganut adat ekosogami merge artinya jodoh harus di cari di merge lain.
Sejarah alas biasa disebut khang alas atau kalak alas telah lama bermukim di lembah alas, hal ini dibuktikan jauh sebelum pemerintah colonial belana masuk ke Indonesia. Keadaan penduduk lembah alas telah tercatat dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang bangsa belanda bernama radermacher, sejarah masuknya islam ketanah alas pada tahun 1925 maka jelas penduduk ini sudah ada walau pun masih bersifat nomaden degan menganut kepercayaan animism.
Nama alas diperuntukan bagi seorang atau kelompok etnis, sedangkan daerah alas disebut dengan kata tanoh alas, kata alas berasal dari seorang kepala etnis cucu dari lambing , keturunan raja pandiangan ditanah batak. Beliau bermukim di desa paling tua di tanoh alas. Raja yang pertama kali bermukim di tanoh alas terdapat di desa batumbulan yang dikenal dengan nama raja lambing, raja lambing keturunan dari raja lotung cucu dari guru tatae bulandan samosir pandiangan di tanah batak. Raja lambing adalah moyang dari merga sebayang di tanah karo dan selian di tanah alas. Raja lambing merupakan anak yang paling bungsu dari tiga bersaudara yaitu enggang yang hijrahke kluet aceh selatan, keturunan dan pengikutnya adalah merga pinem atau pinim.
Dalam pergaulan sehari-hari alas mempunyai bahasa sendiri yakni, bahasa alas (cekhok alas)bahasa ini merupakan rumpun bahasa dari suku kluet di kabupaten aceh selatan juga menggunakan bahasa yang hampir samadegan bahasa suku alas, bahsa ini memiliki banyak kesamaan kosa kata dengan bahasa karo yang dituturkan masyarakat karo di provinsi sumatera utara,di perkirakan bahasa ini merupakan turunan dari abhasa batak, namun masyarakat alas sendiri menolah label batak karena alasan perbedaan agama yang di anut. Sementara itu,tidak diketahui pasti apakah bahasa ini merupakan bahasa tunggal atau bukan.
Suku alas 100% adalah penganut agama islam, namun masih ada juga yang mempercayai praktik pendukunan misalnya dalam kegiatan pertanian. Mereka melakukan upacara-upacara denagn latar belakang kepercayaan tertentu agar pertanian mereka mendatangkan hasil baik atau terhindar dari hama.
Mata pencaharian adalah pertanian, dan perternakan pertanian dapat berupa padi, karet, serta mencari berbagai hasil hutan, seperti kayu, rotan, sedangkan untuk peternakan mereka memelihara kuda, kerbau dan sapi, dan lain sebagainya.
Tolong menolong dalam kalangan empat suku utama di aceh tenggara ia menemukan beberapa cirri khas budaya tolong menolong dalam hal bidang ekonomi, salah seorang dari suku alas yang membentuk rumah tangga secara adat akan dibantu orang tua dari pihak lelaki dan orang tua dari pihak perempuan. Orang tuanya akan memberikan bantuan secara percuma sesuai dengan kemampuannya.
Dalam bidang pertanian bekerja sama dalam melakukan pekerjaan dibidang pertanian denagn cara bergiliran . orang yang gelah dibantu pekerjaannya oleh orang lain diwajibkan untuk menggantinya dengan bekerja di lahan pertanian orang orang tersebut dilain waktu.
Acara adat istiadat suku alas adalah turun mandi, perkawinan,dan kematian, setiap kegiatan ini dikenal beberapa budaya tolong menolong yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan posisinya dalam stuktur kekerabatan.
Seperti suku lainnya suku alas memiliki makanan khas/tradisional : manuk labakh, ikan labakh, puket megaukh, geulame, puket mekuah, tumpi, cimpe, getuk.
Marga etnis suku nalas yaitu : selian, bangko, deski, keeling, kepale dese, keruas dan pangan. Kemudian hadir lagi marga acih, beruh, gale, kekaro, mahe, menalu, mencawan, munthe, pase, pelis, pinim, ranim,ramud, sambo, sekedang.
Kesenian dari etnis suku alas diantaranya : tari mesekat, pelabat, landok alun, tangis dillo, canang situ, genggong, olol-olol, kekutuk layakh. Adapun kerajinan tradisional dari etnis alas seperti : nemet dalam arti kata menganyam daun rumbia, nbayu amak tikar pandan, border pakaian adat, pande besi. Demikin adalh kebudayaan suku alas yang dapat saya berikan, semoga informasi ini dapat bermanfaat.
Riva safitri 150230043 antropologi b
Nice 👍