asal usul etnis suku aneuk jamee
Provinsi aceh terletak di ujung pulau sumatera ibu kotanya Banda Aceh . Suku aceh atau ureng aceh merupakan sebuah suku penduduk asli orang aceh yang mendiami wilayah pesisir aceh wilayah pedalaman provinsi aceh , aceh merupakan mayoritas yang beragama islam , walaupun sekarang banyak terdapat di aceh yang non-muslim. Bahasa yang di gunakan yaitu bahasa aceh. di provinsi aceh terdapat 12 jenis suku yang menempati aceh , dari 12 suku yang ada di aceh ,Di sini saya akan sedikit menjelaskan bagaimana sejarah dari suku aneuk jamee
Suku aneuk jame terdapat di sebagian besar kabupaten Aceh Selatan dan kecamatan kluet selatan pada khusunya. Banyak sekali pendapat tentang bagaimana sejarah suku aneuk jamee tersebut asal muasalnya.
Suku aneuk jamee sebuah suku yang tersebar di sepanjang sisi barat Aceh dari segi bahasa aneuk jamee masih di kategorikan dalam bahasa minangkabau , dan menurut cerita mereka yang tinggal di suku aneuk jamee memang berasal dari ranah minang.
Orang aceh menyebut aneuk jame yang berarti “Tamu atau pendatang “ dan juga bahasa yang di gunakan hampir mirip dengan bahasa padang tetapi Cuma mirip tidak persis sama , akan tetapi di derah kluet selatan , tapak tuan,blang pidie dan susok hampir semua bisa bahasa aneuk jamee walapun sekarang sudah bercampur dengan bahasa aceh.
Umumnya anek jamee berkonsentrasi di derah kabupaten Aceh Selatan , aceh barat, Namun sebagian besar di pesisir selatan meliputi aceh selatan nyakni kecamatan kluet selatan hingga ke aceh barat dayak. Selain itu, terdapat pula kelompok-kelompok kecil yang menetap di kawasan Melauboh, Sinabang, Kabupaten Simeuleu, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Singkil, dan Subussalam
Banyak masyarakat Aceh Menyatakan bahwa Suku Aneuk Jamee meupakan Suku Pendatang atau tamu, akan tetapi suku Aneuk jame ini telah ada di aceh sejak ratusan tahun yang lalu , walaupun begitu tetap saja melekat pada masyarakat aceh bahwa suku aneuk jamee ini pendatang atau tamu.
Dan juga ada cerita yang ada di masyarakat suku ini berasal dari suku minangkabau, jadi tidak salah apabila pandangan masyarakat menyatakan bahwa kalau suku aneuk jamee ini dengan istilah tamu atau pendatang.
Menurut cerita, ketika terjadinya Perang Paderi, para pejuang melarikan diri dari serangan tentara kolonial Belanda. Langkah para pejuang yang melarikan diri membuat masyarakat Minangkabau ketakutan. Bahkan, banyak masyarakat Minangkabau yang tersebar di sepanjang pesisir pantai Barat-Selatan Aceh.karena perang tersebut terjadi maka tersebarlah masyarakat minangkabau. Bahasa padang tetap di gunakan dengan berasimilasi dengan bahasa aceh jadilah bahasa aneuk jamee, tidak banyak terjadi perubahan di dalam bahasa aneuk jamee hanya saja kosonan,vokal dan dialeknya yang berubah. Hal inilah yang membuat terbentuknya Suku Aneuk Jamee.
masyarakat Minangkabau yang melarikan diri ke daerah Aceh tetap mempertahankan budaya asalnya, yaitu dengan menggunakan bahasa Minangkabau. Akan tetapi, karena telah cukup lama ringgal di Aceh, bahasa Minangkabau pun akhirnya tercampur dengan bahasa Aceh. Karena percampuran dua bahasa tersebut terbentuklah bahasa aneuk jamee
Mayoritas masyarakat suku Aneuk Jamee dalam bidang mata pencahariannya sebagai besar seorang nelayan. Sebagianya juga, ada beberapa orang dari suku Aneuk Jamee yang baladang ( berladang ), bakabun ( berkebun ), dan basawah ( bersawah ). dan juga sebagian ada yang berpropesi sebagai baniago ( pedagang tetap ) dan penggaleh ( orang yang menjual barang-barang dari satu desa ke desa lain ).
Masyarakat Aneuk Jamee mempunyai tiga strata sosial. Strata yang tertinggi biasanya diduduki oleh para datuk ( bangasawan ). Strata menengah biasanya dibentuk oleh kepala daerah dan pemuka agama. Untuk strata menengah umumnya diduduki oleh tengku ( pemimpin doa ), kadi ( hakim agama ), dan imam ( kiai ). Kemudian, untuk strata sosial paling bawah biasanya ditempati oleh orang-orang biasa.
Dan juga adat istiadat di suku aneuk jamee ini masih terdapat kombinasi antara minangkabau dan aceh, garis keturunan masih di hitungkan dengan berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan halnya dengan yang sudah nikah ( lelaki ) maka akan menetap di pihak wanita biasanya dari pihak orang lelaki akan tinggal dalam tempat lingkungan si wanita atau menetap dirumah si wanita . tidak lupa pula juga dengan tradisi suku aneuk jame ,Tradisi suku aneuk jamee salah satunya yaitu tradisi yang di lakukan di hari meugang, meugang yang artinya sehari dimana sebelum bulan ramazan. Di suku aneuk jamee biasanya di sebut dengan mambantai dan balamang.
Membantai sama juga dengan menyembelih hewan ,menyembelih hewan di tanah yang luas, biasanya di kerjakan oleh orang laki-laki tradisi ini dilakukan setiap tahunya sebelum ramazan sedangkan balamang atau memasak lemang , memasak lemang ini di masak oleh semua perempuan yang ada di dalam keluarga. Memasak lemang ini di lakukan oleh 3 perempuan yang ada di rumah nenek,ibu dan anak, Jadi ke tiga perempuan yang ada di rumah nenek lah yang di anggap sebagai ahli dalam memasak lemang yah karena nenek lah yang tertua di keluarga.
Sampai saat ini suku aneuk jamee masih mempercayai praktik-praktik dukun dan hingga saat ini masih di gunakan berbagai keperluan.
This is very good 👍😊