Tuan Guru Bajang Safari Dakwah ke Aceh, dari Masjid Raya Hingga Pengajian Sirul Mubtadin di Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ulama yang juga menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi atau lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB), bulan depan dijadwalkan melakukan safari dakwah ke Aceh.
Kedatangan Tuan Guru Bajang ke Aceh ini difasilitasi oleh Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh.
Di antara agendanya adalah, mengisi khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, mengisi kuliah umum di UIN Ar-Raniry, tabligh akbar Maulid Rasul di Dayah Darul Ihsan, Aceh Besar, dan tabligh akbar peringatan Maulid Rasul bersama Pengajian Sirul Mubtadin di Stadion Blang Asan, Matang Glp II, Bireuen.
Kabar tentang jadwal Safari Dakwah Tuan Guru Bajang ke Aceh ini disampaikan oleh Ketua IKAT Aceh, Tgk HM Fadhil Rahmi Lc MA, melalui pesan Whatsapp kepada Serambinews.com, Kamis (23/2/2018) malam.
“Hasrat menghadirkan TGB ke Aceh sudah sejak lama. Sebagai Gubernur NTB, abang kelas saya satu ini sangat berhasil,” tulis Fadhil Rahmi tentang sosok Tuan Guru Bajang.
(Baca: Diprakarsai Aceh Sepakat, Tuan Guru Bajang Kembali Ceramah di Medan, Ini Jadwal dan Lokasinya)
(Baca: Bekerja Sama dengan IKAT, Dayah Entrepreneur Bireuen Adakan Pelatihan Bahasa Arab)
(Baca: Ustaz Somad akan Terima Gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara, Ketua IKAT Aceh Ikut Diundang)
Menurutnya, selama dua periode memimpin Nusa Tenggara Barat, TGB telah mendapat banyak sekali penghargaan.
“Aceh sebagai Nanggroe syariat, menurut saya perlu sosok seperti beliau,” kata Fadhil.
“Menghadirkan beliau ke Aceh berarti menghadirkan harapan, asa dan sekaligus sebagai doa, semoga banyak generasi Aceh yang seperti beliau. Hafiz Alquran, ulama yang dibutuhkan ummat, serta umara yang berhasil memimpin pemerintahan,” imbuh mantan pesepakbola di klub PSSB Bireun ini.
Fadhil kemudian menceritakan proses hingga akhirnya sosok peraih gelar doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude di Universitas Al-Azhar, Mesir, meluangkan waktu untuk melakukan Safari Dakwah ke Aceh.
“Dalam pertemuan di Lombok (tahun 2017), secara pribadi saya sudah sampaikan niat tersebut. Beliau mengiyakan November ke Aceh. Namun saya yang waktu itu belum siap,” kata Fadhil.
“Selanjutnya ada permintaan dari Ayah Sop (Tu Sop) untuk menghadirkan TGB dalam acara Haul Sirul Mubtadin. Hasil komunikasi saya via WA, TGB setuju ke Aceh,” lanjutnya.
Kemudian, dalam acara Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) di Pondok Cabe, Jakarta, Fadhil Rahmi yang mendapatkan kesempatan memberi sambutan, menyampaikan kepada hadirin bahwa Tuan Guru Bajang akan melakukan Safari Dakwah ke Aceh pada, tanggal 2 - 4 Maret TGB.
“Finalnya, kemarin di acara aliansi strategis alumni ITB dan alumni Alazhar di Jakarta. Tentatif kegiatan beliau di Aceh, kami bahas secara khusus berdua,” ungkap Fadhil Rahmi.
Ustaz Abdul Somad, Tuan Guru Bajang, dan Tgk Fadhil Rahmi, pada acara reuni alumni Al-Azhar, di Jakarta, 13 Januari 2018. (FACEBOOK.COM/M FADHIL RAHMI)
Berikut tentatif jadwal dan Tuan Guru Bajang di Aceh
Jumat, 2 Maret 2018
09.30 Landing di Bandara Sultan Iskandar Muda
12.00 Khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman
14.30 Kuliah Umum (Stadium General) di UIN Arraniry
19.30 Tabligh Akbar Maulid Rasul Dari Santri untuk Negeri di Dayah Darul Ihsan, Aceh Besar
Sabtu, 3 Maret 2018
09.00 Silaturrahmi dengan ormas di Aceh
13.00 Menuju Bireuen
17.00 Silaturrahmi dengan Abu Mudi, Pimpinan dan Santri Dayah MUDI Mesra, Samalanga, Bireuen.
20.00 Silaturahmi dengan para ulama dan umara serta tokoh masyarakat di Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Jeunieb
Ahad, 4 Maret 2018
08.00 Tabligh Akbar Peringatan Maulid Rasul bersama Pengajian Sirul Mubtadin di Stadion Blang Asan, Matang Glp II, Bireuen
13.00 Bertolak ke Jakarta via Medan dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe
Siapa Tuan Guru Bajang?
Dilansir Serambinews.com dari wikipedia, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972.
Ia adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018.
Pada periode pertama ia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.
Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan (Komisi X).
Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang dalam sebuah kesempatan dengan rakyatnya. (http://tgb.id/)
Keluarga
TGH Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH M Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain.
Pada 1997, Majdi menikah dengan Hj Robiatul Adawiyah SE, putri KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i, pemimpin Ponpes As-Syafiiyah, Jakarta.
Pernikahan cucu ulama besar di NTB TGH KH Zainuddin Abdul Majid dan cucu ulama besar kharismatik Betawi itu, telah dikaruniai 1 putra dan 3 putri, yaitu Muhammad Rifki Farabi, Zahwa Nadhira, Fatima Azzahra dan Zayda Salima.
Pada 31 Mei 2013, Zainul Majdi mengajukan berkas permohonan talak terhadap istrinya Rabiatul Adawiyah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dengan nomor perkara 1409/pdt.G/2013/PA.Jaksel, dan akan disidangkan mulai bulan Juli.
Istri TGH M Zainul Majdi saat ini adalah Erica Zainul Majdi dan telah dikaruniai dua orang putri, Azzadina Johara Majdi dan Khadija Hibbaty Majdi.
Pendidikan
Dr TGH Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986.
Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.
Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal AlQuran di Ma’had Darul Quran wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Pada 1992, Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Quran Universitas Al-Azhar, Kairo, dan lulus meraih gelar Lc pada 1996.
Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (MA) dengan predikat Jayyid Jiddan.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima dengan judul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat di bawah bimbingan Prof Dr Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.
Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada Sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof Dr Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof Dr Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.(*)
Halo @nandayusra100.. Selamat berkumpul di Steemit! Suka anda join di sini.. telah kami upvote yah.. :-3
thank's @puncakbukit