KKN 53, Keluarga Baru, Satu Kenangan untuk Selamanya
Hai sahabat steemian, kali ini saya ingin membagikan pengalaman saat menjalani masa KKN PPM Tim I yang dilaksanakan pada tanggal 01 s/d 29 agustus 2017 yang lalu dimana banyak kenangan suka dan duka yang pastinya tidak akan dilupakan mahasiswa KKN manapun.
KKN merupakan implementasi dari point terakhir tri dharma perguruan tinggi dimana mahasiswa diharuskan mengabdi kepada masyarakat pedesaan dengan penerapan ilmu yang telah dipelajari di lingkungan universitas. 1166 mahasiswa terdaftar sebagai peserta KKN PPN Tim I Unimal yang dibagi dalam 74 gampong di tiga kecamatan yaitu Meurah Mulia, Nibong, dan Geureudong Pase Kabupaten Aceh Utara.
Saya sendiri tergabung dalam kelompok 53 yang ditugaskan di Gampong Seulunyok Kecamatan Nibong. Kami adalah 16 mahasiswa dari berbagai fakultas yang berharap dapat bekerja sama untuk tidak sekedar menyelesaikan tugas, namun memberikan manfaat dan kenangan indah bagi masyarakat sekitar tentang mahasiswa Universitas Malikussaleh.
Keluarga Baru
Malu-malu, Jaim, dan kadang salah tingkah adalah hal pertama ketika pertama kali bertemu dengan teman-teman kelompok 53. Tidak pernah mengenal satu sama lain, namun dipaksa untuk hidup selama 29 hari bersama dan bekerja sama tanpa jeda tentu adalah hal yang sulit. Namun rasa malu-malu, dan jaim tersebut perlahan pudar dikala kerja sama dan kekompakan mulai terbentuk di minggu pertama. Yah, tak ada yang lebih menyenangkan daripada bertemu dan memiliki keluarga baru, meski singkat kau akan mengenangnya sebab tak ada tempat yang lebih indah melainkan berkumpul bersama keluarga.
Bagaikan naskah cerita, minggu pertama adalah masa perkenalan tokoh-tokoh didalamnya, masa dimana kami mulai mengenal satu sama lain, masa dimana kadang kita ingin memanggil seseorang tapi lupa namanya hihi....
Bingung cari Program
Ada beberapa tugas yang harus diselesaikan pada masa KKN, yaitu pembetukan 3 program unggulan, 4 program mandiri, dan 5 program pendukung yang harus diimplementasikan di Gampong Seulunyok, namun kami bahkan masih belum menemukan ide program apa yang ingin dilakukan, dan disinilah konflik dimulai.......
Kami ditawari untuk mengisi mata pelajaran di MIN 27 Aceh Utara oleh salah satu tenaga pengajar, mengisi les dan mengaji di sore hari, dan kami juga kebagian tugas untuk melatih siswa SD 04 Nibong dalam baris berbaris.Bagi seorang pelajar seperti saya ini merupakan pengalaman pertama kali bagi saya meraskakan bagaimana menjadi tenaga pengajar itu sendiri, terkadang geram melihat siswa yang nakal, namun malu ketika mengingat masa kecil saya tak jauh seperti mereka hihi.
Seperti guru muda
Sebenarnya saya hanya kebagian tugas untuk melatih siswa SDN 04 Nibong baris berbaris. Tidak sulit sebab saya pernah beberapa kali menjadi anggota paskibra ketika masih SMA. Namun pagi itu, teman saya tiba-tiba menghilang, dan saya diharuskan menggantikannya untuk mengisi mata pelajaran PKN yang bahkan saya tidak menguasainya. Sempat bingung, namun akhirnya saya selamat setelah mendapatkan modul pelajaraan. Masih membekasi ingatan ketika itu kami belajar mengenai struktur pemimpin daerah mulai kabupaten, kecamatan, sampai desa.
()
Saya berharap pengalaman saya dapat membantu, memotivasi, dan menghibur teman-teman steemit. Saya berharap saran dan masukan yang membangun.
Cerita akan saya lanjutkan pada postingan selanjutnya....