Suara penunggang Gondola
Kami di atas memandang hiruk pikuk aktivitas manusia.
Manusia yang hanyut akan kesibukan dunia.
Memandang kosong akan arti semua makna hidup.
Hingga tak mengerti hakekat akhir nasib manusia.
Kami yang berdiri di atas mengucap muka,
Menghapus keringat oleh sengatan matahari
Demi si buah hati serta tambatan hati kami berdiri mengadu nyawa.
Kami tak takut karena kami sadar ini jihad
Lelahku adalah amalku
Anakku adalah meredam matahari
Tambahkan hatiku adalah senyumku
Ngeri....