Tiga Jam Dalam Penantian Di Pegunungan Paro

in #aceh6 years ago

Tidak lama, hanya tiga jam saja saya berada dalam penantian itu. Sedari pagi menjelang siang, saya berangkat dari kampung halaman untuk sebuah hajat sampingan dalam perjalanan. Hajat itu berada di Lamno, Kec. Jaya Kab. Aceh Jaya. Saya berencana singgah sejenak di Lamno akan sebuab keperluan. Bila tiba di Lamno sebelum mentari pembuka Muharram masuk ke peraduan. Tapi itu hanya keinginan saya saja. Sementara ketentuan tidak selamanya sesuai dengan hasrat.

Singgkat cerita, saya tiba di Banda Aceh sebelum pukul 14:00. Sejenak menikmati segelas kopi di seputaran Ulee Kareng, tidak berlama-lama dengan segelas kopi, hanya sekitar 15 menit, sembari bersilaturahim dengan beberapa teman yang sudah lama menunggu di sana. Setelah itu bergegas melanjutkan perjalanan, dengan harap dapat tiba di Lamno sebelum Ashar atau paling lambat sebelum matahari memerah di ufuk barat.

Tidak terlalu cepat kendaraan saya pacu, kaki saya tidak sampai memendam pedal gas terlalu dalam. Masih ada waktu dua jam lagi untuk bisa tiba di Lamno sebelum Ashar. Karena alasan itu, saya tidak memendam pedal gas sedalam-dalamnya. Beberapa kendaraan silih berganti mendahului. Sementara saya tetap saja pada kecepatan yang standar, tidak cepat juga tidak lambat. Dalam perkiraan saya kurang dari dua jam sudah berada di tempat tujuan.

Memasuki wilayah pegunungan Paro, kecepatan kendaraan saya pacu sedikit lebih lambat, sebagai bentuk kehati-hatian. Teman yang berada di samping mengambil posisi untuk mengganti kekurangan tidurnya kemarin malam. Semntara saya harus tetap berada di belakang stiur dan berusaha untuk tetap fokus dengan kondisi jalan yang berliku. Ada kendaraan yang tidak sabar mengikuti irama saya yang sedikit lambat, dan harus memainkan iramanya sendiri yang lebih cepat.

Namun, sesampainya kami di Lembah Seulaweut. Setelah jembatan itu, mulai terlihat kendaraan roda empat yang sudah berjejer, menepi ke bahu kiri jalan. Sebagian sudah mematikan mesinnya. Dugaan saya langsung tertuju pada sebuah mobil tangki CPO yang terguling dan masuk ke jurang seminggu yang lalu. Betul saja, ternyata pemberitahuan pada media cetak lokal akan adanya penutupan jalan lintas pada hari kamis lalu itu, belum membuahkan hasil.

Penutup jalan lintas itu pada kamis lalu, untuk mengangkat bangkai kendaraan berbadan lebar dan panjang itu, belum berhasil dilakukan. Maka, pada hari ini kembali dilakukan dan itulah penyebabnya kendaraan mengular dari dua arah. Saya tidak mau menjadi lok leugong dengan menyerobot langsung kedepan. Saya ikut saja apa yang sudah sebagian pengendara lakukan, menghentikan kendaraan di bahu kiri jalan dan mematikan mesin kendaraan saya. Kenapa saya katakan tidak mau menjadi lok leugong? Karena ada satu dua pengendara yang memang lok leugong. Tidak mau sedikit bersabar bersama orang-orang yang sudah lebih awal bersabar.

Lihatlah sebuah kendaraan berwarna hitam dibelakang, yang sedang berusaha menjadi lok leugong, padahal kendaraan lain sudah berhenti, tapi pengendara itu sedang berusaha untuk melaju. Sementara kami sudah satu jam lebih berada di sini, ada yang sudah dua jam tapi tetap saja bersabar. Disitulah letak lok leugongnya sebagian pengendara.

Saya sudah berjanji dengan seseorang di Lamno, akan menemui sebelum Ashar, atau paling lambat sekitar pukul 17:00 WIB, tapi saya yakin macet yang disebabkan pengangkatan truk tangki CPO dari jurang ini tidak selesai dalam waktu singkat. Saya kabari pada orang yang sedang menunggu, kondisi terkini saya terjebak dalam antrian panjang ini. Alhamdulillah orang yang sedang menunggu saya mengerti dan harus mengerti karena ini bukan keinginan kita.

Dua jam sudah berlalu, ada beberapa kendaraan yang balik arah, karena sudah lama menunggu tapi belum ada tanda-tanda akan selesai proses evakuasi itu. Setiap ada yang balik arah, kami kembali menghidupkan mesin kendaraan untuk kembali merapatkan barisan, mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kendaraan yang kembali ke arah Banda Aceh. Setelah itu kami kembali mematikan mesin-mesin kendaraan kami. Dan turun dari kendaraan sambil ngobrol tanpa tema.

Setiap ada roda dua melintasi dari arah evakuasi kendaraan bongsor yang berada dalam jurang, kami iseng menanyakan"kiban ka lheuh ditarek?" Umumnya hanya menggeleng sambil terus melaju. Beberapa orang yang sedang dalam antrian ini, berinisiatif untuk berjalan kaki ke arah evakuasi, untuk memastikan atau sekedar menghilangkan penasaran. Kondisi jalan yang menanjak, banyak yang memilih tetap berada di dekat kendaraan masing-masing, walaupun ada beberapa orang yang memilih ke lokasi jatuhnya mobil truk tangki CPO itu.

Setiap yang kembali dari lokasi memberikan informasi beragam, ada yang mengatakan, sudah siap tinggal menunggu dipindahkan kren dari badan jalan. Betul saja, tidak lama berselang, kendaraan roda dua dari arah Aceh Jaya terlihat mulai banyak yang melintas. Lalu sirine Ambulance mengaung, ada tiga ambulance yang tertahan dalam antrian itu, ketiganya menuju ke arah Banda Aceh. Setelah beberapa menit kendaraan dari arah Aceh Jaya dilepaskan, lalu giliran yang dari Banda Aceh diberi kesempatan untuk melanjutkan perjalanan.

Tidak kurang dari tiga jam berada di lokasi ini, dan pada kesempatan pertama diberi kesempatan, saya mendapat giliran unuk bersabar kedua kali. Karena tiba giliran dari arah yang berlawanan diberi kesempatan lewat. Badai pasti berlalu. Tidak perlu menunggu lama buka tutup jalan, kini kembali tiba pada giliran dibuka jalan untuk kendaraan dari arah Banda Aceh dan saya berada dalam kesempatan itu.

Sort:  

Dan ternyata saya berada dalam kesempatan pertama itu kanda @seumalu. Semoga orang sakit itu diberi kesembuhan karena banyak kami mengambil berkah dari si sakit. Syafahullah.

Posted using Partiko Android

Ya semoga pasien yang ada dalam ambulance itu cepat sehat, ternyata oh ternyata na droneuh lam kawan nyan

Terimakasih telah bergabung di server arTeem , @seumalu.

Salam sukses arTeemians.

Posted using Partiko Android

Tak semua penggguna jalan memiliki mentalitas dewasa.

Bahkan untuk kendaraan yang seharusnya mendapatkan prioritas pun kadang sebagian pengguna jalan masih abai. Ada yang adu balapan dengan ambulance, padahal dalam ambulance itu ada pasien yang sudah sekarat. Perlu sebuah postingan untuk pembelajaran bagi pengguna jalan

Memang susah juga kita di jalan. Harus ekstra hati-hati. Ngga semua orang "sehat". Terimakasih.

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.20
JST 0.034
BTC 91785.29
ETH 3117.82
USDT 1.00
SBD 3.00