REORIENTASI TENTANG ACEHNOLOGI (I:2)
Kali ini saya akan mengreview buku acehnologi pada bagian 'Reorientasi Tentang Acehnologi'
Ada beberapa tujuan yang ingin beliau capai ketika menulis buku Acehnologi ini, diantaranya adalah beliau ingin menjadikan Aceh sebagai suatu kajian disiplin ilmu karena selama ini Aceh pada objek keilmuan hanya dijadikan sebagai 'pelengkap' keilmuan yang selama ini muncul dalam berbagai studi yang dilakukan oleh perguruan tinggi.
Apalagi jika Aceh diletakkan dalam kajian interdisipliner atau kajian lintas ilmu, seperti yang saya bahas di bagian sebelumnya, menurut saya ini merupakan suatu gebrakan baru didalam ranah kajian ilmu dimana Aceh menjadi hal yang menarik untuk diulas, namun sangat disayangkan di Aceh sendiri, upaya untuk menjadikan Aceh sebagai 'Aceh Studies' kurang diminati dikarenakan aspek filosopi daripada buku ini sendiri belum di strukturkan dan beliau juga menjelaskan bahwasanya aspek keilmuan ini kering dari mata pencaharian.
Saya harap dengan di tulisnya buku Acehnologi ini memberikan suatu perspektif baru di mata para pengkaji agar 'melirik' kepada aspek kajian Aceh.
Jadi, bisa dikatakan kalau buku Acehnologi ini memiliki tujuan untuk mengkaji segala bentuk tradisi yang terjadi di Aceh, baik yang memiliki pengaruh terhadap Aceh itu sendiri, maupun yang belum diketahui oleh publik.
Penulis kembali menyatakan bahwa pola menkaji tradisi yang di lakukan oleh Acehnologi sebelumnya sudah pernah di terapkan oleh Hassan Hanafi yang mencetuskan studi oksidentalisme.
Bagian ini menjabarkan mengapa Aceh begitu penting untuk dikaji sebagai suatu rumpun keilmuan, karena kekayaan khazanah yang sangat besar yang dimiliki oleh Aceh ini yang ingin sekali disampaikan oleh seorang KBA.
✅ @sayyidifadlullah, I gave you an upvote on your post! Please give me a follow and I will give you a follow in return and possible future votes!
Thank you in advance!