PARADIGMA FRIKATIFIKASI ILMU (I:12)
Kali ini saya akan mengreview buku acehnologi pada bagian 'Paradigma Frikatifikasi Ilmu'
Bab ini merupakan pengembangan dari ide yang pernah digagas oleh penulis dalam salah satu harian surat kabar di Banda Aceh tentang menggagas paradigma keilmuan UIN Ar- Raniry. Frikatifikasi berasal dari kata "fricative" yang berarti bagian dari linguistik. Namun inti dari kata ini adalah membunyikan suara dengan mengeluarkan udara sebelum suatu huruf muncul, dimana mulut hampir tertutup. Jadi istilah frikatifikasi ilmu adalah berusaha untuk menghebuskan spirit ilmu ke berbagai penjuru mata angin, dengan kata lain, frikatifikasi ilmu merupakan upaya ilmu untuk bergerak sesuai dengan kekuatan sinar yang dimiliki pada suatu tempat reproduksi ilmu pengetahuan. Semua hal merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari zat dan sifat Allah. Syeikh hamzah fansuri menjelaskannya dalam bab bab sebelumnya, oleh karena itu perlu kehati hatian dalam membaca arah ilmu pengetahuan yang tidak mampu memulangkan manusia pada aspek ketuhanan. Demikianlah narasi awal mengenai paradigma frikatifisasi ilmu. Tahapan tahapan diatas menunjukkan bahwa paradigma ini berupaya kuat untuk jalinan keilmuan yang berusaha menciptakan lapisan lapisan dampak dalam berfikir pada manusia, untuk mampu menjadi manusia paripurna. Para ilmuan paling tidak memiliki kemampuan didalam diri mereka untuk masuk pada dunia ilmu pengetahuan secara holistik dan memahami diri mereka sendiri serta lingkungannya berdasarkan apa yang ada didalam diri mereka sendiri, serta lingkungannya yang berisikan tentang Allah, alam , fenomena dan teks teks yang saling berhubungan dengan berbagai aspek dibidang ilmu pengetahuan.