Sejarah Asal Usul Rencong Senjata Mematikan Khas Aceh !!!!
Nanggroe Aceh - Selain dengan negeri Serambi Mekkah, Aceh juga dikenal dengan sebutan tanah rencong. Ini semua karena ada senjata khas Aceh yang menjadi simbol dan lambang Aceh. Rencong ini dipakai oleh para pejuang Aceh dalam melawan penjajahan bangsa asing dulu, tidak hanya pejuang saja yang memakai rencong tapi juga raja-raja dan kaum bangsawan di Aceh. Rencong diselipkan dipinggang bagian depan sebagai makna siap bertempur hingga darah penghabisan. Tidak seperti keris yang dipakai dalam adat Jawa, keris diselipkan dipinggang bagian belakang dan terkesan disembunyikan. Sekarang rencong tidak lagi lazim dipakai oleh bangsawan-bangsawan Aceh atau kepala daerah di Aceh, hanya saja rencong dipakai simbol adat Aceh dan budaya Aceh pada acara adat perkawinan yang dipakai oleh pengantin laki-laki atau menjadi cindera mata ditoko-toko kerajinan tangan.
Sejarah Aceh tidak mencatat secara pasti asal usul rencong senjata mematikan khas Aceh ini, namun ada sebuah legenda yang menceritakan bahwa dulu di Aceh ada burung sejenis elang, masyarakat Aceh waktu itu menyebutnya "geureuda" (ind=rakus). Burung ini meneror kehidupan masyarakat dan memakan semua tanaman, buah-buahan dan ternak pun mati karenanya. Berbagai perangkap telah digunakan untuk menangkap burung ini namun tidak mempan juga malah semakin gencar melakukan aksi terornya.
Sejarah Aceh, Asal Usul Rencong Senjata Mematikan Khas Aceh
Raja pun mengambil tindakan dengan menyuruh seorang pandai besi yang mempunyai ilmu maqfirat besi untuk membuat senjata ampuh yang bisa membunuh burung itu. Setelah melakukan puasa, shalat sunat, serta berdoa kehadhirat Allah SWT untuk memberikan petunjuk terhadap jenis besi dan logam yang dipilih serta senjata yang akan dia buat. Akhirnya pandai besi itu membuat sebilah rencong yang menyerupai tulisan bismillah dalam aksara Arab. Atas dasar inilah rencong hanya digunakan dalam jihat fisabilillah dalam memerangi penjajah dan kezaliman di negeri ini.
Rencong memiliki tingkatan. Pertama, rencong yang digunakan oleh raja atau sultan. Rencong ini biasanya terbuat dari gading (sarung) dan emas murni (bagian belatinya). Kedua, rencong-rencong yang sarungnya biasa terbuat dari tanduk kerbau atau kayu, sedangkan belatinya dari kuningan atau besi putih.
Dalam catatan sejarah Aceh seorang pejuang Aceh pernah menewaskan segerombolan serdadu Belanda yang bersenjata lengkap hanya dengan sebilah rencong. Peristiwa ini membuat penjajah Belanda sangat terpukul dan bahkan stress memikirkan tentang kejadian yang aneh ini. Inilah sebabnya Belanda menyebut orang Aceh sebagai orang gila atau Aceh Pungo. Inilah pula yang menjadikan rencong sebagai senjata paling mematikan yang pernah ada, hingga menyisakan ribuan kuburan Belanda di Aceh.