Kadis-kadis jangan manja, Kreatif dong.

in #aceh5 years ago

IMG20190723072341.jpg

Kira-kira begitulah pesan yang akan disampaikan oleh seorang yang hingga kini jika bersalaman denganya aku selalu menundukan kepala, pertama dia Abang ku, kedua dia senior ku, ke tiga dia adalah salah seorang yang berpengaruh dalam menata pola pikir, atau sederhananya dia sering menjadi rekanan ku berdiskusi.

Tidak seperti biasa yang jika dirinya pesan kopi tanpa gula ( Black Ekspresso ) aku juga pesan, namun karena aku baru saja menikmati buah kopi hasil dari sentuhan ikhlas tangan petani, yang sebagian besar karena kopi dia menyekolahkan anaknya, karena kopi adalah salah satu bahkan satu-satunya penopang ekonomi nya.

''Aku pesan jus jeruk saja ya kak'' ungkap ku kepada pelayan cafe, yang kelak aku ketahui usianya lebih muda dari ku, meski aku sudah tau aku tetap saja memanggilnya kakak, karena begitulah aku di ajarkan di rumah, yaitu menghormati orang dan aku juga akan di hormati, kira-kira begitulah pesan Ama selalu kepada ku.

'Biasa nya kamu pesan kopi Dra' Kata abang ku ini.

'Baru saja aku ngopi bang" ku jawab sembari memberikan daftar harga kepada pelayan cafe.

'Oh, seharusnya ngopi lagi", kata nya sembari menjepitkan serutu yang sedari tadi sudah dia rencanakan segera menghisapnya.

Aku tidak menghiraukan sarannya, karena jika ku jawab pasti dia akan memberikan penjelasan lain kepaku soal kopi, namun aku enggan, karena ada hal yang sebenarnya mau dia ceritakan kepada ku, terbukti dari pesan WA yang mendadaknya ngajak jumpa jika aku tidak dalam kesibukan, tepatnya menyibukan diri.

"Dek, kamu malam ini ada kegiatan?" Pesan singkatnya

Karena aku sedang memantau pesan group, maka begitu pesannya masuk langsung aku balas "Kosong jadwal bang" Jawabku

"Ya sudah, kita ngopi ya di tempat biasa" Dia sudah mengajak ku begini, kan manalah ada.seorang yang sudah di ajak keluar begini menolak, ku jawab saja "Oke bang".

"Teringatnya, abang mau cerita sesuatukah?" tanya ku, membuyarkan lamunannya.

"Iya Dra, banyak hal sebenarnya yang mau abang diskusikan ini" Katanya."Kamu pernah enggak terpikir akan kemajuan daerah mu ini?" Lanjutnya, dan itulah ciri khas nya, dia mengajak saja diskusi, dia tidak pernah lama-lama dalam berbicara, kami selalu saja membicarakan hal-hal yang potensial di daerah ini.

"Jika saja aku punya sisah untuk mewujudkan mimpi ku bang, maka sudah sejak tahun 2009 sudah megah dan maju ini daerah" Jawabku.

"Wah, kok bisa" Tanyanya setengah kaget

"Karena sudah sejak aku duduk di sekolah dasar keinginanku untuk membangun peradaban ini sudah ada bang" Jawabku "Sudahlah bang, bicara soal keinginan ku, sekarang abang tiba-tiba ngajak duduk ini karena apa dulu" Tanya ku serius padanya.

"Bang ini pesanannya" Kata pelayan cafe, yang memberikan spasi untuk bicara senior ku ini.

"Terima kasih kak" Jawab kami kompak

"Begini analoginya Dra" dia selalu memanggil nama singkat ku "Jika kita sudah tau yang megang parang kurang mahir memegangnya, maka orang terdekatnya harus memberikan masukan, agar yang memegang parang itu bisa dan supaya mahir" aku selalu suka dari gaya dan susunan kata bicaranya, masuk akal pasti tepat sasaran " Ini enggak, jika kamu kadis maka akan aku bilang" Lanjutnya "Kadis-kadis jangan manja, kreatif dong"

Dan aku tertawa, beliau juga ikutan ketawa, kemudian dia melanjutkan narasi kerennya, sesekali aku menyanggah ungkapannya dan begitu seterusnya.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.19
JST 0.034
BTC 91295.19
ETH 3130.58
USDT 1.00
SBD 2.89