Ada Apa dengan Tinggi Badanku?
Ada Apa dengan Tinggi Badanku?
Tulisan ini pernah diterbitkan di blog pribadi saya
Bangun pagi saya langsung browsing lihat- lihat berita yang menarik. Tapi memang bukan tipe orang yang news updater jadi walaupun mungkin beberapa berita terlihat luar biasa dari judulnya, saya ya biasa aja. Sampai scroll itu berakhir pada sebuah bacaan tentang obat peninggi badan. Kata peninggi badan ini membuat saya kembali tersadar dengan tinggi badan saya yang tumbuh cuma sampai 143 cm. Kata- kata ini juga yang membawa saya kembali ke masa lalu dimana saya berusaha mati- matian untuk menambah tinggi badan saya saat saya sadar bahwa saya tidak tumbuh lagi setelah resmi dinyatakan sebagai anak yang sudah baligh. Padahal sebelum itu saya adalah yang tertinggi diantara semua teman.
Sebenarnya apa saja yang sih yang dapat membuat tubuh kita tumbuh tinggi? Berapa sih normalnya tinggi badan manusia yang dianggap ideal? Dan kenapa pula tinggi badan ini menjadi begitu penting bagi orang- orang? Dan kenapa orang tinggi selalu mendapat pestise tertentu dibandingkan yang pendek? Dan pertanyaan itu berakhir dengan pertanyaan ada gak ya tempat dimana orang- orang pendek memiliki prestise lebih dibandingkan orang- orang yang lebih tinggi?
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGI BADAN
Faktor Genetis
sumber: wikihow.com
Sebenarnya tinggi badan seseorang ditentukan oleh faktor genetis dan non- genentis. Jadi kalau mau lihat kemungkinan tinggi seseorang salah satu caranya dengan melihat tinggi kedua orang tuanya. Kemungkinan bisa dihitung dengan menambahkan tinggi badan ayah dengan dengan tinggi badan ibu kemudian dibagi dua. Jika ingin anak lebih tinggi maka orang tua harus sebisa mungkin mengeliminasi kemungkinan menderita penyakit dan kekurangan gizi pada anak dan faktor- faktor lain yang disebutkan dibawah ini.
Faktor Etnis
Secara tradisional dipercaya bahwa etnis Afrika- Karibia selalu lebih tinggi dan lebih berat, begitu juga etnis- etnis cina dan Asia lainnya biasanya lebih pendek dan ringan dibandingkan etnis Kaukasia. (Jadi adalah hal yang wajar kalau saya pendek karena saya tergolong etnis Asia J)
Hormon
Hormon HGH (Human Growth Hormone) diproduksi oleh kelenjar putuitary. Kelenjar initerletak di otak bagian belakang. Logisnya adalah jika tubuh manusia menghasilkan hormon ini dalam jumlah yang cukup maka orang akan memiliki tinggi tubuh ideal, jika lebih sedikit maka akan tumbuh lebih pendek dan sebaliknya jika lebih banyak maka akan tumbuh lebih tinggi.
Asupan Gizi
Kekurangan zat yodium vitamin dan mineral dapat menghambat pertumbuhan tulang. Jadi sangat penting memperhatikan gizi yang diasup anak- anak kita ya. (saya dulu tidak suka makan sayur kecuali bayam dan paling suka kalau makan nasi sama mie Instant. Dan saya baru mendapat pencerahan tentang gizi seimbang saat saya berusia 16 tahun. Bayangkan bagaimana itu caranya harus mengejar pertumbuhan badan pada masa- masa expired pertumbuhan? Gak begitu berpengaruh lagi dong pastinya! L ) Jika anak tidak mau makan
Sayur dan buah maka sekarang banyak produk suplemen alami yang membantu asupan gizi tubuh anak. Produk susu kalsium dan membantu pertumbuhan tulan juga banyak. Tinggal pintar- pintar pilah- pilih yang baik dan aman untuk anak kita.
Kurang Olahraga
Kenapa olahraga penting bagi pertembuhan anak? Karena olahraga yang cukup membantu tubuh untuk lebih mudah menyerap gizi makanan. Jadi pertumbuhan anak lebih terbantu. Tapi perlu diperhatikan jenis olahraga yang sesuai dengan usia ya? Karena ini ada kaitannya dengan pengaruh berat beban terhadap tinggi tubuh dan perkembangan tulang seseorang.
Asap Rokok
Banyak terpapar dengan asap rokok dapat menghambat hormon pertumbuhan. Racun pada rokok menyebabkan tubuh lebih banyak beraktifitas dan menghabiskan energi untuk melawan oksidan dalam tubuh dari pada menyerap gizi makanan. Hingga gizi yang mendukung dihasilkannya hormon pertumbuhan malah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pola Tidur Tidak Baik
Dulu saya suka kesal sama orng tua yang suka nyuruh anak- anaknya tidur siang. Kenapa? Karena saya gak punya teman main. Tapi kalau diingat- ingat lagi mereka yang punya kebiasaan tidur siang dan minum susu badannya tinggi- tinggi lho. Ternyata anak- anak yang kualitas tidurnya bagus cenderung tumbuh lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh hormon pertumbuhan bekerja dengan lebih baik pada saat anak tertidur. Semakin baik kualitas tidur semakin baik hormon pertumbuhan bekerja.
Postur tubuh yang kurang baik
Lagi- lagi pertanyaan saya baru terjawab sekarang. Kenapa banyak orang- orang tua terutama guru- guru disekolah marah kalau anak dan siswanya duduk membungkuk. Selain bisa menyebabkan kelainan bentuk tulang, postur membungkuk cenderung menghambat pertumbuhan tinggi badan.
Penyakit keturunan seperti kretinisme dan sindrom turner
Penderita kretinisme mengalami kekurangan hormon tiroid sehingga penderita penyakit ini akan berperawakan pendek. Begitu juga dengan sindrom turner salah satu ciri orang yang mengalami sindrom ini adalah mereka berbadan pendek.
Membawa Beban Terlalu Berat
Ternyata mengangkat beban terlalu berat itu bisa menyebabkan badan pendek juga lho. saya kira cuma mitos. soalnya dulu kakek buyut saya suka angkat yang berat- berat kok tidak pendek ya? Sebenarnya masalah mengangkat beban yang berat ini sangat bergantung pada usia. Sebaiknya jika masih dalam masa pertumbuhan anak- anak dianjurkan untuk tidak mengangkat beban yang berat- berat. Pada usia pertumbuhan tulang masih terus berkembang. Seperti yang telah disebutkan diatas perkembangan ini akan sangat baik pertumbuhan dan kepadatannya bila didukung dengan asupan gizi yang cukup. Namun demikian, bila tulang yang belum sempurna perkembangannya ini bila dipakai untuk mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan olah raga angkat berat atau nge-gym dengan cara ekstrim, maka akan berakhir pada pengeroposan tulang, pembungkukan dan terhambatnya pertumbuhan tinggi badan. Buat ayah dan ibu sudah bisa deh mulai beli tas yang beroda buat buah hatinya supaya si buah gak menanggung beban berat yang akan menghambat pertumbuhan mereka nantinya.
TINGGI BADAN IDEAL
Bagian ini saya copas aja kali ya. Soalnya ini ngambil daftar standar WHO jadi dijamin bakal sama dimana- mana. Ntar kalau mau lihat sumber aslinya silahkan lihat referensi dibawah ya.
Tinggi badan ideal anak dan usia remaja laki-laki Indonesia :
· 5 tahun – 110.3 cm
· 6 tahun – 116.0 cm
· 7 tahun – 121.7 cm
· 8 tahun – 127.3 cm
· 9 tahun – 132.6 cm
· 10 tahun – 137.8 cm
· 11 tahun – 143.1 cm
· 12 tahun – 149.1 cm
· 13 tahun – 156.0 cm
· 14 tahun – 163,2 cm
· 15 tahun – 169,0 cm
· 16 tahun – 172,9 cm
· 17 tahun – 175,2 cm
· 18 tahun – 176,1 cm
· 19 tahun – 176,5 cm
· 20 tahun – 176.8 cm
Tinggi badan ideal anak dan usia remaja perempuan Indonesia :
· 5 tahun – 109.6 cm
· 6 tahun – 115.1 cm
· 7 tahun – 120.8 cm
· 8 tahun – 126.6 cm
· 9 tahun – 132.5 cm
· 10 tahun – 138.6 cm
· 11 tahun – 145.0 cm
· 12 tahun – 151.2 cm
· 13 tahun – 156.4 cm
· 14 tahun – 159,8 cm
· 15 tahun – 161,7 cm
· 16 tahun – 162,5 cm
· 17 tahun – 162,9 cm
· 18 tahun – 163,1 cm
· 19 tahun – 163,2 cm
· 20 tahun – 163.3 cm
HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PRESTISE SESEORANG SECARA SOSIAL
Saat saya mencoba menjawab pertanyaan saya tentang kenapa orang dengan tubuh tinggi lebih memiliki prestise dibanding orang dengan tubuh pendek yang muncul adalah semacam laporan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ternyata bagaimana cara seseorang melihat dan menilai diri adalah hasil dari sejauh dan sedalam apa seseorang terekspos dengan lingkungan sosial tempat dia tinggal. Semakin terekspos seseorang pada suatu lingkungan maka semakin berpengaruh terhadap nilai- nilai sosial yang dianutnya. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat badan, bentuk badan dan tinggi badan adalah bentuk metafora yang menentukan strata sosial seseorang.
Orang- orang pada strata sosial yang lebih tinggi cenderung memiliki ketidakpuasan yang tinggi terhadap kesempurnaan fisik. Memiliki tubuh langsing dan tinggi dianggap sebagai representasi orang yang rajin olah raga, menjalani hidup dan memiliki pola makan yang sehat. Dan pola hidup sehat lebih mungkin dimiliki oleh orang yang berstrata sosial tinggi. Entah kalau ditempat lain ya.
It now makes more sense for me anyway. Ternyata menilai orang tinggi lebih baik dari orang pendek ternyata cuma dibangun dari persepsi sosial tempat seseorang tinggal. (Jadi jelas juga kenapa saya gak begitu peduli pada berat badan dan tinggi badan setelah saya tidak terlalu terekspos di lingkungan anak- anak orang kaya he he he. Tapi maaf ya tagline yang ini cuma opini personal saja ya.. bukan hasil penelitian).
Mengenai masalah ada gak negeri yang secara nilai sosialnya menganggap orang berbadan lebih pendek lebih disukai dari pada orang- orang berbadan lebih tinggi, udah browsing sih tapi belom ketemu referensinya. Tapi ada beberapa orang yang katanya bertubuh lebih pendek dari stadard tinggi badan rata- rata di negaranya yang menempati strata sosial yang tinggi dan ditakuti. Seperti Napoleon Bonaparte, Yuri Gagarin, Mahatma Gandhi, Yasser Arafat, Genghis Khan, dan Hitler.
Jadi begitulah cerita tentang tinggi badan yang membawa saya ke memori dan pertanyaan masa lalu yang baru terjawab sekarang. Sampai ketemu lagi at other time machine story of me dan catatan- catatan emak- emak yang lainnya.
Sumber:
· http://www.education.vic.gov.au/Documents/childhood/professionals/support/factorsaffgrowth.pdf
· http://www.matakuliah.net/2015/12/penyebab-tinggi-badan-tidak-naik.html
· http://www.peninggibadantiens.co.id/inilah-tinggi-badan-ideal-usia-14-15-16-17-18-19-tahun/
· http://peninggibadanampuh.com/berapa-tinggi-badan-ideal-anak-anak-dan-usia-remaja-indonesia/
· http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1038/oby.2008.539/full
· http://www.apakabardunia.com/2012/11/tubuh-kami-pendek-tapi-kami-menggenggam.html
Mantap