Antara Ilmu dan Amal
Dalam sebuah kaidah, Ibnu Ruslan berkata " Siapa saja yang beramal bukan dengan ilmu, maka amalannya tertolak, tidak diterima". Kaidah tersebut menunjukkan betapa pentingnya ilmu khususnya ilmu agama dalam peranannya terhadap amaliah manusia didunia. Bahkan sangking tingginya kedudukan ilmu, satu orang yang berilmu (alim) lebih ditakuti oleh syaitan daripada seribu orang yang beramal(abid).
Menuntut ilmu merupakan kewajiban ainiah bagi setiap muslim. diwajibkan mulai dari ayunan hingga kita sudah dihantar keliang lahat. Kewajiban menuntut ilmu sudah dimulai dari keluarga hingga ke masyarakat luas. Di daerah Kita khususnya, banyak lembaga-lembaga pendidikan non-formal hadir sebagai tempat menuntut ilmu untuk membimbing kita menjadi manusia seutuhnya.
Ilmu dan amal sama-sama pentingnya dalam agama. Dimana kita senantiasa dituntut untuk menunaikan kedua-duanya tanpa meninggalkan yang satu dan melebihkan yang lainnya.
Pengibaratan akan pentingnya kedua hal tersebut digambarkan sebagai berikut;
Ilmu tanpa Amal, bagaikan pohon tanpa buah. Kaidah menggambarkan ilmu itu akan sia-sia dan tidak berguna kalau kita tidak mengamalkannya,
Begitu juga sebaliknya, kita beramal tanpa ilmu maka juga akan sia-sia karena amalan kita tidak diterima.
Betul sangat aduen,
Ilmu tanpa amal itu sangat lah sia sia