KAPAL DI ATAS RUMAH, OBJEK WISATA TSUNAMI DI LAMPULO BANDA ACEH
Kapal di atas rumah adalah salah satu objek wisata tsunami yang bisa menjadi pilihan jika hendak melakukan napak tilas tsunami Aceh. Lokasi kapal di atas rumah ini tepatnya di Jalan Tanjung, Kampung Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Lampulo memang menjadi salah satu kawasan di Banda Aceh yang sangat parah diterjang gelombang raksasa tersebut. Ya, saya ingat jelas bagaimana kondisi Lampulo sebelum tsunami karena saudara saya bermukim di sana. Pun setelah tsunami menerjang naggroe tercinta, saya bersama keluarga melihat sendiri bagaimana kondisi kampung nelayan itu saat mencari jasad saudara yang masih utuh di rumahnya yang hancur diterjang gempa dan tsunami.
Kini Lampulo telah berbenah, kenangan menyedihkan pasca tsunami kini tinggal sisa-sisanya saja. Dan kapal di atas rumah menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami yang melanda daerah ini. Betapa tidak, kapal yang berasal dari TPI Lampulo bisa terdampar ke atas rumah warga. Sebenarnya tidak hanya kapal di atas rumah saja yang terdampar ke daratan akibat tsunami, banyak sekali perahu dan kapal lain yang terdampar. Namun, kapal di atas rumah Lampulo itu sengaja dipugar untuk mengenang musibah tsunami yang melanda Aceh.
Rumah tempat bertengger kapal tersebut adalah miliki Ibu Abasiah. Menurut cerita penduduk sekitar, saat gelombang tsunami datang, masyarakat Lampulo berlarian mencari tempat yang tinggi. Rumah Ibu Abasiah yang berlantai dua menjadi pilihan puluhan penduduk. Naasnya, gelombang tsunami sangat besar dan hampir menenggelamkan mereka yang berlindung di lantai atas. Untuk menyelamatkan diri, sebagian ada yang menerobos ke loteng. Syukurnya, di saat yang bersamaan sebuah kapal nelayan tersangkut di rumah tersebut dan 59 warga berhasil diselamatkan ke dalamnya.
Ganasnya gelombang tsunami yang meluluhlantakkan Lampulo dan kawasan lain di Banda Aceh bisa kita lihat dari rumah bekas tsunami tersebut. Puing-puing bekas tsunami masih ada di sana. Ketika kita masuk ke dalam, terlihat jelas sisa-sisa ruangan yang terdapat di rumah tersebut seperti kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, atau dapur.
Salah satu ruangan di rumah korban tsunami yang di atasnya bertengger sebuah kapal
Pada bagian garasi kita akan menemukan sebuah spanduk yang berisi nama-nama korban tsunami yang meninggal dunia. Ada 982 nama di sana. Sebenarnya, korban yang meninggal lebih banyak dari yang tertera tetapi banyak keluarga korban yang tidak melapor dan tidak sedikit juga di antara mereka yang satu keluarga meninggal semua. Ya, Lampulo di akhir tahun 2014 memang rata akibat gelombang tsunami.
Dari samping garasi terdapat tangga yang bisa mengguhubungkan pengunjung ke lantai dua. Di sanalah tempat para warga Lampulo berkumpul untuk menyelamatkan diri dari tsunami. Kini, ruangan tersebut telah disulap menjadi galeri yang menampilkan foto-foto saat tsunami melanda Lampulo dan sekitarnya.
Di lantai 2 rumah tersebut kini dijadikan galeri yang berisi foto-foto tsunami
Itulah kisah tentang kapal di atas rumah yang menjadi objek wisata tsunami yang ada di Lampulo, Banda Aceh. Selain tempat wisata tersebut, masih banyak juga objek wisata tsunami di Banda Aceh yang bisa kita kunjungi.