Guru Terbaik Telah Pergi..
Agusdiannur, begitulah nama yang tertera di Kartu Keluarga dan KTP yang kulihat ketika sedang dalam pengurusan administrasi di Disdukcapil Kota Lhokseumawe saat itu, saya memanggilnya "Bang Edo", keakraban saya dengan beliau menjadikan kami ibarat adik dan abang, tidak jarang sesekali beliau meminta saya untuk mengurus masalah kecil, seperti hal administrasi dan lain sebagainya.
Medio juni 2012 pertama sekali saya bertemu dengan pria asal Keude Juli, Kabupaten Bireuen. Kebetulan usaha beliau bersebelahan dengan usaha ibu saya, menjadikan kami semakin akrab dalam silaturahmi antar keluarga, bahkan setiap kali saat hari Meugang waktu saya masih lajang dulu, sering sekali saya menemaninya hanya untuk membeli daging di hari istimewa tersebut, begitulah keakraban saya bersama beliau.
Semenjak setelah menikah saya banyak belajar dari cerita perjuangan beliau sebelum menjadi salah seorang pengusaha yang terbilang sukses di Kota Lhokseumawe, bahkan kegilaan untuk keluar dari zona nyaman_menjadi pedagang kaki lima_ terinpirasi dari pengalaman hidup beliau sebelum sukses dulu.
Bang Edo, tipikal pekerja keras, sebelum memiliki usaha seperti saat ini, beliau adalah seorang pedagang kaki lima, ceritanya di sela menyemangati saya agar mencoba terus mencari solusi untuk perekonomian keluarga mandiri saat itu.
Idul fitri 2014 menjadi sejarah pertama gagasan dari inspirasi beliau saya jadikan misi perdana berada di luar zona nyaman, beliau menawarkan saya untuk mencoba jual kembang api dan mainan, dan juga mencoba peruntungan di kaki lima sebagai salah satu alternatif ekonomi sampingan di hari lebaran.
Semangat yang tidak pernah padam dari beliau terus mensupport saya sebagai kepala baru rumah tangga yang sudah memiliki seorang putra, namun masih belum memiliki pendapatan tetap. Banyak sekali ilmu yang beliau berikan selama saya mengenal sosok pria yang dikenal humanis ini, dan hingga kini masih terus saya aplikasikan dalam keseharian hidup saya.
Ini sudah memasuki - 13 kedatangan bulan Ramadhan, seperti anjuran beliau dulu, inilah waktu yang tepat untuk belanja kembang api dan mainan di Medan, Sumatera Utara, selain harganya masih relevan, stok barang di gudang juga masih sangat lengkap serta menjadi stok barang yang mencukupi hingga H+ 5 lebaran nanti saat saya berjualan.
"Dalam berdagang hanya ada dua hal, kalau bukan untung ya rugi, yang mati kan tidak?!"
Motivasi ini selalu menjadi senjata dari beliau untuk saya memulai sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan, seakan tidak goyang akan resiko yang saya hadapi, kata itu sering saya ucapkan pada diri sendiri ketika muncul keraguan saat bertindak untuk berinvestasi pada satu jenis usaha.
Ini sudah memasuki tahun ke lima, dimana saya kembali menyemarakkan suasana lebaran dengan berjualan kembang api, sejenak merenung semua pelajaran yang telah saya dapat dari beliau, bahkan motivasi yang membakar semangat untuk terus berusaha keras menjadi cambuk positif bagi saya hingga hari ini.
Kini Bang Edo sang guru terbaik telah pergi untuk selamanya, beliau meninggalkan ilmu yang sangat berharga serta terus menjadi pelajaran yang berguna di masa yang akan datang.
Selamat jalan Abang dan juga guruku, semoga kebaikanmu terus menjadikan tempat terbaik disisinya, kata-katamu akan terus menjadi motivasi dalam mengarungi kehidupan.
"Hidup Bukanlah Siapa Yang Terbaik, Tapi Siapa Yang Bisa Berbuat Baik"
Tulisan ini saya dedikasikan kepada abang sekaligus guru terbaik saya, Alm. Agusdiannur bin Umar (38 Tahun), Menghembuskan nafas terakhir pada 21 April 2018 lalu.
Alfatihah buat beliau, semoga amal dan ibadah nya di terima di sisinya bg @dilimunanzar
Saleum
@zulfikarsh
Semangat untuk mengarungi samudera kehidupan yang beliau berikan masih sangat menjadi motivasi bagi saya, beliau adalah guru terbaik sekaligus abang bagi saya.
Semoga di berikan yang terbaik disisinya.
Salam bang..
Amin....saya tidak kenal sama beliau,, tp banyak saya baca Tetang beliau...sangat sangat elegan dalam bersahabat.
Benar sekali bang, selain humanis juga super kocak dalam berbaur, beliau sangat berjasa dalam kehidupan saya.
Semoga beliau berada di tempat terindah disisi Nya. Amin...
Loen nak belanja kembang api, kob brat tingat geupeuruno loen jamuen, semoga beuluwah kubu, dan kebaikan gob njan menjadi doa yang terus mengalir tiada henti.
Bang Edo merupakan saudara juga dengan saya tinggal di Juli dan Wafat di lampenerut B.aceh.
Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
Sekarang saya berada di kampung tempat dia Wafat di B. Aceh
Jroh @syehlah, beliau guru terbaik saya, motivator, serta abang yang selalu menjadi pensupport ketika saya lagi buntu ide.
Iya @syehlah.. kebetulan saya yang antar jenazahnya ke rumah duka sore itu dari banda aceh menggunakan ambulance partai nasdem.. Karena tak ada keluarga di banda aceh dan kebetulan saya juga sangat akrab dengan almarhum.. Masih ada chat terakhir almarhum sehari sebelum kejadian memberi tahukan saya bahwa beliau akan main train di banda aceh..
Siang itu bak disambar petir ketika mendengar kabar yang menimpa almathum karena sehari sebelumnya almarhum juga sempat contact saya via video call menggunakan whatsapp.. Sungguh cepat waktu berlalu.. Banyak kenangan diantara kami.. Termasuk foto profil yg digunakan terakhir di pesan whatsapp itu adalah foto yg saya abadikan di kualanamu, waktu itu almarhum mau berangkat ke jakarta untuk berbelanja barang toko miliknya.. Semoga amal ibadah beliau diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT. Amiin
Semoga semua kenangan itu menjadi kenangan yang indah bang.
Semoga almarhum mendapatkan tempat yang indah di sisi Allah SWT.
Allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wakfu'anhu
Amiinn..