Masa Depan Dayah di Aceh
Kali ini saya akan mereview kembali buku Acehnologi volume ketiga karya pak KBA yaitu yang berisi tentang Masa depan Dayah di Aceh bab ke-31. Dayah merupakan salah satu pusat peradaban di Aceh, walaupu belakangan jati dirinya tidak begitu kuat, namun pengaruhnya masih dapat dirasakan. Dalam hal, dalam keadaan apapun dayah memiliki tugas yang cukup berat dalam merumuskan dan menerjemahkan kembali spirit ke- Aceh-an, yang dibalut dengan nilai- nilai keislaman.
Harus diakui bahwa upaya dayah untuk mempertahankan tradisi keilmuan, bukanlah perkara yang sangat mudah. Sebab, disamping sebagai bagian dari reproduksi keulamaan, juga sebagai bagian dari ketahanan masyarakat Aceh terhadap tantangan dari luar.
Dengan kata lain, beberapa puluh kedepan, dayah memiliki tugas menata kembali spirit aceh, yang sudah tercabut dari kehidupan sehari- hari rakyat. Pertanyaanya adalah spirit yang bagaimana yang akan muncul pada 40 tahun lagi? Pertama, peta kekuatan dunia tidak akan banyak mengalami perubahan. Kedua, usaha manusia untuk mencari tempat berteduh selain di muka bumi ini semakin kuat. karena itu, semua daya manusia di kerahkan untuk mencari tempat berdiam, jika sewaktu- waktu bencana dunia mengancam manusia. ketiga, karena setiap 10 tahun sekali, terjadi perubahan tatanan global, dimana konflik peradaban akan terus bermunculan. Ke- empat, negara- negara yang berbentuk nasionalisme- reublik, aka mengalami proses restrukturisasi kembali terhadap pemaknaan konep kebangsaan dan kenegaraan. Kelima, para pelaku atau manusia yang berumur produktif adalah mereka ynag lahir pada tahun 1990- an dan 2000-an.
Jadi dapat dikatakan, bahwa dunia nantinya akan menjadi saling inter- conected dan inter- subjectivity. Dua konsep ini ingin mengatakan bahwa walaupun manusia terpisah melalui paspor dan teritori, namun mereka saling terhubung melalui kemajuan ICT.