RE: Catatan Saya Setelah Membaca Postingan @sponge-bob
Cukup menarik ketika ruang terbuka lebar tapi kita malah tidak memanfaatkannya, atau kita berharap dulu lahirnya paus yang akan memberikan reward pada postingan yang memakai bahasa indatu kita, barulah stemian aceh teukeuprak arwah untuk menulis dengan bahasa Aceh. Perlu terus di sosialisasikan tapi bukan dalam kerangka rasa primordialisme yang sempit, tapi harus mampu berkarakter, bek tajak teumeunak lam platform nyoe, karena makna teumeunak menurut kita orang pesisir berbeda dengan teumeunak orang di bahagian tengah, apalagi dengan bangsa pajoeh keju. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi, dan tag #aceh bisa memberikan kontribusi nb supaya Aceh dikenal lagi dimata dunia, seperti dulu Aceh dikenal oleh kerjaan Inggris karena kekuasaan dan kebesarannya, bukan besar mbong dan proh beurakah.
andai orang #aceh yang ada steemit sadar diri bahwa steemian terbanyak itu di #aceh maka akan jadi akun paus tersebut.. namun untuk bisa jadi akun paus itu harus ada konsep dan sistem yang bagus, dan perlu penyamaan visi, coba liat tag #kr mereka di atas tag #aceh ... tag #aceh itu lahir bukan karena ada project, tetapi tag #aceh itu lahir karena kita mau mengatakan bahwa #aceh itu beda, dan semakin naik posisi tag #aceh di rangking tag, maka kita bisa membuat orang ter heran-heran ... soal teumenak itu bagi saya biasa, karena ada rasa kesal dari apa yang di harapkan ..