Please deh Steemian.. Nama daerah tidak usahlah diterjemahkan

Di Aceh Utara ada beberapa tempat yang ditandai dengan nama alias dari bahasa Inggris. Sebut saja Landeng atau Landing, aslinya bernama Alue Pangkat dan Alue Drien. Ketika Bechtel Inc datang membangun konstruksi proyek gas alam Arun, gampong Alue Drien adalah tempat alat berat, mesin dan pipa didaratkan setelah diangkut menggunakan tongkang di Krueng Keureutoe. Sejak itu terkenal lah nama alias baru Landing, yang artinya area pendaratan.

Ada pula Point A. Orang-orang menyebutnya dengan aksen dan intonasi lengkap bahasa Inggris, "Poin Ei". Kurang apa hebatnya Aceh Utara. Saya kurang paham mengapa bekas sebuah desa dan persawahan di Nibong ini dialiaskan dengan Point A. Yang saya tahu disana berdiri fasilitas pusat kendali operasi beberapa cluster gas yang ada di sepanjang jalan line pipa. Mungkin karena itu pula dinamakan point A.

Mewabahnya steemit akhir-akhir ini agaknya telah menambah satu lagi wilayah Aceh Utara yang diganti namanya menjadi bahasa Inggris. Yaitu Panton Labu menjadi Panton Pumpkin. Itu benar-benar terjadi pada satu artikel tentang pisang sale khas Panton Labu.

Gara-garanya sepele saja, mungkin dari penggunaan mesin translate secara asal-asalan oleh penerjemahnya. Jadilah Panton Labu pun ikut diterjemahkan. Padahal dimana-mana nama tempat itu akan disebut menggunakan kata aslinya tidak perlu diterjemahkan. Kalau diterjemahkan bukankah akan terdengar sangat lucu dan janggal. Misalnya Alue Naga jadi Alue Dragon, Paya Pisang Klat jadi Paya Banana Clat dan Panton Labu menjadi Panton Pumpkin..