aceh
Kopi tubruk merupakan warisan budaya Nusantara yang masih bertahan hingga saat ini. Banyak penikmat kopi yang memilih menyeduh kopi cara ini karena kopi tubruk akan menampilkan karakter kopi dan cita rasa yang sesungguhnya. “Buat aku kopi tubruk itu jenis kopi yang paling jujur. Kita langsung bisa merasakan aroma yang real, juga rasanya apakah itu asam, pahit, ataupun spicy” ujar Viki Raharda.
Cara penyajiaan kopi tubruk memang sederhana karena tidak membutuhkan mesin kopi atau alat lainnya. Bubuk kopi cukup diseduh dengan air panas. Walau terlihat mudah, menurut Viki ada beberapa hal yang wajib diperhatikan untuk mendapatkan cita rasa terbaik kopi: Menggiling kopi Aroma kopi yang sudah digiling atau dihancurkan lebih mudah menguap. Jadi akan lebih baik jika Anda menggiling kopi tepat sebelum diseduh .
Tingkat kehancuran biji kopi pun harus diperhatikan. Jangan sampai terlalu halus karena akan menyebabkan kopi menjadi terlalu pahit dan jangan pula terlalu kasar agar kopi tidak terlalu asam.
Seduh dengan air panas Saat biji kopi sudah hancur, tuanglah air panas secara perlahan agar aromanya semakin keluar. Suhu terbaik untuk menyeduh kopi tubruk berkisar antara 93 – 96 derajat celcius. Semakin rendah temperatur air, maka rasa kopi semakin asam. Jangan langsung diaduk Setelah menyeduh, biarkan kopi larut selama 3-5 menit tanpa mengaduknya terlebih dahulu.
Biarkan kopi dan air melarut secara alami. Setelah itu, baru diaduk perlahan. Jika menginginkan rasa yang lebih kuat, maka aduklah lebih lama. Sajikan sesuai selera Anda bebas untuk mencampurkannya dengan gula atau tidak. Sebagian orang lebih menyukai kopi tubruk tanpa gula untuk menikmati keasliannya. Namun jika Anda penyuka manis, tidak ada salahnya mencampurkan gula atau susu sesuai selera.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasia Meracik Kopi Tubruk ala Barista", sumber.
Penulis : Laura Arya Wienanta