Aku masih...
Aku masih ingat hari itu, ketika aku mendapat kesempatan untuk ngopi sama Ust Ediyani. Aku telah lama mengagumi beliau sebagai seorang ulama yang bijak dan memiliki pengetahuan yang luas tentang agama.
Kami bertemu di sebuah kafe kecil di dekat masjid. Ust Ediyani datang dengan senyum yang hangat dan mata yang berbinar. Aku merasa sedikit gugup, tapi beliau segera membuatku merasa nyaman dengan percakapan yang santai.
Kami memesan kopi dan duduk di sebuah meja kecil di sudut kafe. Ust Ediyani memulai percakapan dengan bertanya tentang kehidupanku dan apa yang aku lakukan sehari-hari. Aku merasa bahwa beliau benar-benar peduli dengan apa yang aku katakan.
Kemudian, kami membahas tentang berbagai topik, dari agama hingga politik. Ust Ediyani memiliki pandangan yang sangat bijak dan mendalam tentang setiap topik yang kami bahas. Aku merasa bahwa aku belajar banyak dari percakapan kami.
Tapi, yang paling berkesan bagi aku adalah ketika Ust Ediyani berbagi tentang pengalaman pribadinya. Beliau menceritakan tentang bagaimana beliau menghadapi kesulitan dan bagaimana beliau menemukan kekuatan untuk terus maju.
Aku merasa bahwa aku sangat terinspirasi oleh cerita Ust Ediyani. Aku merasa bahwa aku harus lebih kuat dan lebih sabar dalam menghadapi kesulitan. Aku juga merasa bahwa aku harus lebih peduli dengan orang lain dan berusaha untuk membantu mereka.
Percakapan kami berlangsung selama beberapa jam, tapi aku merasa bahwa waktu itu terlalu singkat. Aku ingin terus berbicara dengan Ust Ediyani dan belajar dari beliau.
Akhirnya, kami harus berpisah. Ust Ediyani memberiku senyum yang hangat dan mengucapkan selamat tinggal. Aku merasa bahwa aku telah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dari percakapan kami. Aku berharap bahwa aku dapat bertemu dengan Ust Ediyani lagi suatu hari nanti.
