Apakah Kemiskinan Buatan Manusia atau Kehidupan Terjadi?

Hai teman steamian dimana pun berada. Salam sejahtera salam kenal dari saya untuk kalian semua. Disini saya akan ikut berpartisipasi dalam kontes yang di selenggarakan oleh admin komunitas Steem4Nigeria yaitu saudara @bosj23. Semoga dengan partisipasi saya dalam kontes ini, kita bisa saling berbagi ilmu pengetahuan secara bersama-sama.

Sebagai manusia normal, tentunya hidup dalam kemewahan, bergelimang harta adalah harapan kita semua. Namun sebaliknya, kemiskinan bagaikan malapetaka yang harus kita hindari sebisa mungkin. Hidup di garis kemiskinan bagaikan bom waktu, yang tiba-tiba bisa saja meledak dan membuat kita mati dengan rasa penasaran.

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan secara rinci, mengenai sub tema yang telah di usung oleh moderator kita dengan beberapa poin penting, yang nantinya kita bisa menyesuaikan antara pembahasan saya dan juga kontestan lainnya. Dengan catatan tidak saling menyalahkan dan juga menyudutkan. Namun, kita jadikan pembahasan ini sebagai alternatif untuk saling berinteraksi antar sesama stemian.

• Apakah Kemiskinan dan tidak punya uang adalah hal yang sama? Jelaskan

Kemiskinan dan tidak punya uang adalah dua hal yang berbeda, tapi hampir sama maknanya. Kemiskinan adalah seseorang yang tidak memiliki bahkan tidak bisa mencukupi kebutuhan primer ataupun kebutuhan pokoknya, seperti rumah, makanan sehari-hari dan kebutuhan pokok lainnya. Sedangkan tidak punya uang yaitu mereka mereka bisa mencukupi kebutuhan primernya, tapi mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sekunder, misalnya mereka punya rumah, tapi tidak punya uang untuk membeli perabotan. Dan lain sebagainya.

• Menurut Anda, apakah kemiskinan disebabkan oleh manusia atau situasi dalam kehidupanlah yang menyebabkannya? Sebutkan 2 penyebab utama kemiskinan di negara Anda.

Dalam kasus ini, menurut pendapat saya. Kemiskinan terjadi karena ulah manusia itu sendiri bukan karena situasi. Sebagai contoh, seumur hidup manusia di muka bumi ini, saya yakin pasti pernah punya peluang untuk merubah nasibnya, walaupun peluang itu hanya datang sekali. Namun, kita sering mengabaikan nya. Kapan kita menyesal, nanti pada saat peluang itu sudah tidak ada lagi.

Biasanya masa muda adalah masa terbaik untuk kita mengumpulkan pundi-pundi uang untuk kedepannya. Tapi, karena kelalaian kita sendiri, tidak terasa waktu terus berjalan dan saat itulah kemiskinan terus menyelimuti kita.

Contoh lainnya, di masa muda pasti ada orang yang menawarkan pekerjaan untuk kita, tentunya sesuai dengan skil dan keahlian. Kalau dimasa itu kita bisa mengatur keuangan kita dengan baik, pasti kemiskinan itu akan jauh dari hidup kita nantinya. Jadi kemiskinan itu bukanlah karena situasi, tapi karena ulah kita sendiri sebagai manusia yang tidak bisa menyesuaikan hidup dengan peluang yang ada.

Saya tinggai di di Indonesia, disini mencari pekerjaan terasa mudah, selama kita rajin dan mau berusaha. Namun, di sini kemiskinan juga banyak. Kenapa, karena mayoritas orang di sini sering beranggapan biasa saja dan merasa sepele dengan uang. Mayoritas penyebab kemiskinan di daerah saya karena :

• tidak bisa menstabilkan keuangan antara pemasukan dan pengeluaran.
• Royal dan sering berbelanja barang yang tidak penting.
• Suka memamerkan sesuatu yang tidak penting/mengikuti kehendak agar terlihat mewah di hadapan orang lain.

• Berikan pengalaman hidup untuk membenarkan bahwa kemiskinan disebabkan oleh manusia atau situasi dalam kehidupan yang menyebabkannya.

Kenapa saya berani katakan bahwa kemiskinan adalah karena ulah manusia itu sendiri, ini saya ceritakan pengalaman hidup saya. Jadi, waktu muda saya dulu, saya dan teman satu sekolah dengan saya, pernah di tawarkan pekerjaan oleh salah seorang guru saya waktu itu. Saya menerimanya dan teman saya menolak dengan alasan ingin menghabiskan masa mudanya dulu.

Saya bekerja disana hampir 2 tahun lebih, kemudian saya resign dengan alasan ingin melanjutkan kuliah, bukan ingin membagakan diri, paling tidak dengan pengalaman kerja saya saat itu, walaupun tidak hidup mewah paling tidak saya bisa memperbaiki keuangan keluarga saya. Dan itu berbanding terbalik dengan teman saya yang menolak peluang emas di masa mudanya.

Seseorang menolak menipu orang lain untuk meraup untung besar dan mengangkat dirinya dari kemiskinan. Apakah Anda akan mengatakan bahwa orang tersebut adalah alasan mengapa ia masih miskin atau apakah Anda akan mengatakan bahwa ia merasa cukup dengan kemiskinannya? Jelaskan jawaban Anda

Kalau ada manusia yang bersifat demikian, berarti dia sudah melewati masa kemiskinan nya dunia akhirat. Dia berani ambil resiko untuk bersifat jujur ketimbang menipu orang lain hanya untuk mengangkat dirinya dari kemiskinan.

Mungkin dia akan terus berada di garis kemiskinan. Tapi, karena sifat baiknya itu, dia seolah masih percaya suatu saat dia akan bangkit dari kemiskinan itu. Dan saya berani katakan, bahwa dia akan berhasil mengangkat kemiskinannya karena sifat kejujuran yang dia miliki.

Dari pembahasan yang telah saya sampaikan diatas, ada beberapa poin penting yang perlu kita ingat, agar kemiskinan tidak terus menghatui kita di kemudian hari, diantaranya adalah :

Demikian postingan saya ini sebagai bentuk partisipasi saya dalam kontes ini. Saya juga mengundang beberapa teman saya @jewel69 @elidiana @muzack1 untuk ambil bagian di sini. Untuk teman-teman yang ingin ikutan, yok langsung saja di klik tautan ini. Terimakasih.