Menikmati Tol Seksi dan Ziarah Kubur di Hari Lebaran

in Steem SEA9 days ago

Apakabar rekan steemian?

WhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.45.jpegWhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.44.jpeg

Lintasan jalur Tol Sigli Banda Aceh yang disingkat Sibanceh sudah berjalan normal. Hanya saja Seksi 1 dari Padang Tiji ke Seulimeum belum dibuka permanen. Ada masalah "besar" yang menghambat operator jalan Tol ini membuka jalur ini secara normal. Kendala besar, ada beberapa titik yang belum tuntas pembebasan lahan.

Namun, karena untuk memperlancar arus mudik lebaran 2025, pihak Hutama Karya membuka Seksi 1 secara temporer. Sejak 24 Maret - 10 April 2025 ini, jalur tersebut dibuka gratis. Bebas dilewati pemudik. Jalan tol sepanjang 23,95 km ini memang sangat krusial bagi pengguna jalan. Sebab, jalur inilah yang menjadi pembeda. Semua pemudik pasti terasa plong jika jalan ini dibuka. Tanya kenapa?

Sebab, rata-rata sudah bosan dengan seribu belokan di lintasan jalan nasional Banda Aceh Medan di kawasan Seulawah. Semua sudah paham, jalur Seulawah ini memang rawan. Rawan kecelakaan. Supirnya rawan kelelahan. Apalagi bagi supir-supir truk tronton yang membawa berbagai kebutuhan pokok ke Banda Aceh.


WhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.45 (1).jpeg

WhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.48 (1).jpegWhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.48.jpeg

Keluarga besar berkumpul, duduk di depan kuburan orang tua membaca surah Yassin.

Pada 31 Maret lalu, kami melintasi jalur ini. Mengambil start dari Gerbang Tol (GT) Blang Bintang. Perjalanan lebaran kali ini dimulai dari pukul 9.30 WIB dari rumah. Tiba di lintasan tol tepat pukul sepuluh pas. Tujuan utama bisa segera mencapai gerbang tol Padang Tiji. Perjalanan ditempuh dengan kecepatan rata-rata 100-120 kilometer perjam.

Hasilnya, 36 menit kemudian, kami sudah antri di gerbang tol Padang Tiji di Kabupaten Pidie. Perjalanan yang mendebarkan dan penuh ke hati-hatian. Pasalnya, kami sudah telat 30 menit dari jadwal yang direncanakan. Pasalnya, saya sudah berjanji dengan keluarga di kampung. Insya Allah pukul sembilan pagi selepas shalat Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H, kami langsung tancap gas.

Nyatanya itu di luar prediksi. Soalnya, khutbah lebaran teramat panjang. Hampir satu jam lebih. Padahal biasanya, cuma 30 menitan, sudah kelar. Kali ini, khatibnya Teungku Jim. Penceramah kondang yang bernama asli Tgk Muhammad Umar. Topik bahasannya sangat menarik.

WhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.46.jpeg

WhatsApp Image 2025-04-06 at 19.35.49.jpeg

Hal inilah yang kemudian membuat rombongan dari Banda Aceh terlambat mendarat di lokasi yang sudah direncanakan. Rencana awal, semuanya berkumpul di kuburan keluarga. Pukul sepuluh pagi. Karena saya terlambat pulang. Hampir satu jam lebih waktunya bergeser. Akhirnya, samadiyah, tahlilan berlangsung sederhana.

Empat puluh lima menit kemudian, ritual ini selesai. Baru setelah itu, semuanya berkumpul di rumah untuk merayakan lebaran. Lebaran pertama tanpa kedua orang tua. Tepat pada 1 Syawal 1446 H ini, berarti sudah 31 hari lamanya orang tua kami meninggal dunia. Hanya anak-anaknya yang bisa mengirim doa. Berharap mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT.


*****

Thanks for being with me and reading my post patiently


10 % payout to @steem.amal


Introduce myself

Salam @Munaa


Posted using SteemPro

Coin Marketplace

STEEM 0.13
TRX 0.25
JST 0.031
BTC 85369.63
ETH 1636.25
USDT 1.00
SBD 0.77