Kepak Sayap Merak dan Makan Siang di Rumoh Aceh
Apakabar rekan Steemian
SALAH satu burung yang paling digandrungi masyarakat sudah pasti burung merak. Burung ini paling memesona dengan penampilan yang mencolok dan menarik perhatian. Kali ini saya berbagi beberapa foto burung merak yang menjadi koleksi Pakcek Sulaiman Abda di Jalan Meulagu, Tibang, Banda Aceh.
Karena bicara tentang burung, saya pun mencari beberapa referensi tentang hewan indah dan cantik ini. Berikut hasil penelusurannya;
Ada tiga spesies utama burung merak yang dikenal di dunia, yaitu Merak India (Pavo cristatus), Merak Hijau (Pavo muticus), dan Merak Kongo (Afropavo congensis). Merak India adalah yang paling umum dikenal dan sering terlihat di berbagai kebun binatang dan taman di seluruh dunia. Secara taksonomi, burung merak termasuk dalam famili Phasianidae, yang juga mencakup ayam, burung pegar, dan kalkun. Meskipun secara umum dikenal sebagai burung, mereka lebih dekat secara genetika dengan ayam. Fungsi ekor panjang pada merak jantan, yang dikenal sebagai "train," adalah untuk menarik perhatian betina selama musim kawin.
Ekor yang dihiasi dengan "mata" berwarna cerah ini bisa dibuka seperti kipas untuk memikat pasangan dan menunjukkan dominasi. Merak memiliki variasi warna yang sangat indah. Merak India terkenal dengan bulu berwarna biru dan hijau yang mencolok, sedangkan merak hijau memiliki warna tubuh yang lebih keemasan dan hijau. Merak Kongo memiliki warna bulu yang lebih gelap dengan kombinasi hijau dan biru gelap. Ada juga variasi merak putih, namun ini adalah hasil dari mutasi genetik dan bukan spesies tersendiri. Tidak ada merak berwarna pink secara alami. source
![]() | ![]() |
---|
Ada beberapa koleksi burung merak di tempat ini. Selain merak, ada merpati yang hidup di kandang lain. Terpisah dengan merak. Burung merak ini terlihat begitu "menikmati" kehidupannya yang terkurang. Hidup di dalam "kebun binatang" mini yang dikelola cukup baik. "Ini untuk mengisi waktu luang. Bermain-main dengan burung. Menjaga dan merawatnya," ujar Sulaiman.
Pada hari ini, saya datang ke tempat Cek Sulaiman berteduh. Di Rumoh Aceh Tibang. Begitu biasa kami menyebutkan lokasi dia menerima berbagai tokoh untuk bersilaturrahmi. Di Rumoh Aceh yang berjarak cuma seratusan meter dari Hutan Kota Banda Aceh menjadi tempat paling sering hadir banyak tokoh. Sulaiman sendiri tetap menjadi sosok yang dihormati banyak kalangan.
Kendati, dia sendiri sudah pensiun sementara dari politik praktis. Saat ini, jabatannya salah seorang tuha peut lembaga Wali Nanggroe Aceh. Lembaga ini dipimpin PYM Malik Mahmud Al-Haytar. Dia mantan Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
![]() | ![]() |
---|

Siang begitu cepat turun. Sebelum tamu-tamu datang menikmati makan siang yang sangat special, saya mengambil beberapa foto burung merak di kandangnya. Salah satu Merak Biru sedang mengepak sayap. Saya pun mengabadikan beberapa lembar foto yang menarik. Meski memakai kamera smartphone, tapi pada beberapa frame saya cukup puas.
Meski hasil fotonya tidak sempurna. Bukan seperti hasil foto jepretan kamera DSLR yang merupakan singkatan dari Digital Single-Lens Reflex. Setelah merasa cukup, saya pun memilih mencari objek lain. Tapi, tak lama kemudian Pakcek memanggil kami untuk menikmati makan siang. Apalagi, beberapa tamu sudah mulai berdatangan.
Kami pun menikmati makan siang yang cukup nikmat dan lezat ini. Ada gulai ayam, kuah boh labu, ayam tangkap serta cemilan lainnya yang menggugah nafsu makan. Akhirnya, kami pun larut dalam suasana makan siang ini. Saya memilih memisahkan diri dengan tamu undangan. Meski diminta duduk bergabung, tapi saya melimpir ke tempat lain yang lebih rindang.