visiting a sick mother and seeing the birth of a calf 🚑
Halo sahabat steemit yang mulia, saya terus berdoa dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh sang maha kuasa yang telah memberikan kesehatan, kesempatan umur panjang untuk bisa terus berkarya disini dan saya juga berdoa untuk saudara saya yang selalu setia dalam menemani saya di platform steemit.
Pagi cuaca lagi pada kabut tipis kala saya memutuskan buat mendatangi kandang sapi kepunyaan ayah saya di kampung saya mendengar berita kalau salah satu sapinya hendak melahirkan,serta saya penasaran dengan proses kelahiran hewan, saya tidak mau melupakan momen ini.
![]() | ![]() |
---|
Sesampainya di situ saya terasa hangat walaupun hawa pagi masih lumayan dingin ayah saya serta sebagian pekerja telah bersiap di dekat sapi betina yang lagi tiduran dengan perut yang mengembang. Napasnya terengah- engah, serta matanya nampak letih tetapi penuh ketegaran.
Saya sedikit lambat melihat lahiran normanya secara eksklusif saya cuma melihat setalah si sapi melahirkan saya mencermati dengan seksama sebagian menit setelah itu nampak 2 kaki kecil timbul lama- lama, diiringi oleh kepala serta segala badan anak sapi tersebut Induknya mendesak dengan sekuat tenaga, serta kesimpulannya, balita sapi itu lahir dengan selamat.
Induk si sapi lekas menjilati badan anaknya, anak si sapi tadi lendir yang masih melekat. Saya terharu memandang betapa alam mengarahkan kasih saya hanya bisa tersenyum.
Saya juga merasa merasa beruntung dapat melihat momen sangat jarang ini di Kehidupan baru senantiasa bawa harapan, serta saya kembali dengan perasaan hangat, bawa pelajaran tentang ketabahan serta keajaiban alam.
Saya menjenguk keberadaan ibu lagi sakit Tetapi, kebahagiaanku pagi itu tidak berlangsung lama sesampainya di rumah, saya mengalami nyang panik sudah lima hari di rumah sakit.
Hari itu, langit nampak snagatbcerah sekali saya berangkat pada jam 02:00 kala saya melangkah masuk ke Rumah Sakit Cut Mutia Lhokseumawe. Hati ini berat, tetapi tekadku kokoh buat menemui Bunda yang lagi dirawat
Bau khas antiseptik menyergap hidung, suara langkah kaki para perawat, serta dentang troli santapan mengisi lorong- lorong sepi.
Saya mengarah kamar Bunda dengan langkah pelan. Dikala pintu terbuka, mataku langsung tertuju pada sosoknya yang terbaring lemah di tempat tidur mukanya yang umumnya berseri saat ini pucat, tetapi senyumnya senantiasa hangat kala melihatku.
Saya lekas duduk di sampingnya, memegang tangannya yang dingin,Bunda berupaya menahan pilu Bunda mengangguk pelan Alhamdulillah, lebih baik." Tetapi saya ketahui cuma berupaya kokoh supaya saya tidak takut.
Di sudut ruangan, monitor EKG berbunyi ritmis, mengingatkanku betapa berharganya tiap detik bersama ibu,Saya ingat betapa ibu senantiasa jadi orang awal yang bangun pagi, mempersiapkan makan pagi, serta tidak sempat merengek walaupun letih. Saat ini, giliranku buat merawatnya.
Perawat tiba bawa obat, serta saya menolong Bunda minum. Tanganku gemetar, tetapi Bunda memeluknya erat tenang, Nak, Bunda baik- baik saja katanya air mataku nyaris jatuh, tetapi saya tidak mau Bunda melihatku lemah.
Sore itu, kami berbincang tentang kenangan lama. Bunda menceritakan tentang masa kejadian ibu mengalami sakit serta kami tertawa kecil di balik itu Bunda senantiasa jadi wujud kokoh yang senantiasa menghangatkan hati.
Dikala waktu berkunjung nyaris habis, saya memeluk Bunda erat dan mengurusi badan saya urut pelan-pelan setalah Keluar dari rumah sakit, hatiku berat, tetapi saya berdoa mudah- mudahan Bunda kilat pulih saya berjanji hendak lebih kerap menjenguknya, sebab di dunia ini, tidak terdapat yang lebih berharga daripada memandang senyum Bunda kembali sehat. Amin ya rabbal alamin.
Details:📸 |
---|
PHOTO TAKEN | Infinity smart 8pro |
---|---|
Category | menjenguk ibu sakit dan melihat kelahirannya anak sapi |
Apk Editor | Handphone Infinity smart 8pro |
Location | Aceh-Indonesia |
photografer | @steem-wariors |
Curated by @ okere-blessing
Thanks you @okere-blessing and team...