GOTONG ROYONG! Membersihkan Wilayah Pemakaman Dan Menemukan Dua Bayi Burung Trucukan Di Sarang

Hai Steemians?
Salam dan apa kabar, dimanapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja dan segala aktifitas berjalan lancar sesuai dengan rencana yang kita harapkan. Baiklah pada kesempatan hari ini saya kembali dan ingin berbagi cerita tentang aktifitas saya, dimana hari ini saya ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong bersama warga dalam rangka membersihkan wilayah pemakaman pusat di tempat tinggal saya sekaligus menyambut menjelang bulan ramadhan.

Hari jum'at berjalan dengan adanya kesibukan di luar rutinitas sehingga hari ini saya tidak di sibukkan dengan tempat jualan karena saya ingin berpartisipasi dalam aksi kebaikan yaitu GOTONG ROYONG pembersihan pemakaman, hal ini juga dapat meningkatkan aktivitas sosial semakin erat, hidup sesama warga yang tinggal di dalam desa tingginya ikatan sosial.

Pagi terlihat hari mulai terang, Saya keluar dan mengarah ke wilayah pemakaman dengan membawa satjam alias parang usai menitip riteil ke pada sang istri. Saya berjalan menunjangi sepeda motor supaya tiba lebih cepat, saya melewati jembatan gantung untuk menyebrang sungai Krueng Pase, ini satu-satunya lintasan penghubung terdekat yang sering kami lintasi ke area pemakaman pusat desa dan ladang.

Jembatan kayu yang sudah berdiri dari puluhan tahun lamanya yang membuat sebagian media jembatan mulai rapuh/kropos dan rusak. Bahkan terdapat sedikit ayunan setiap kali kita menyebrangi jembatan ini. Saya melintasi jalur jembatan dengan sangat berhati-hati menggunakan sepeda motor. Ini jembatan yang harus saya sebrang untuk mempercepat perjalanan kami hingga saya memasuki ke wilayah pemakaman usai menuruni jembatan.

Saya melihat para warga sudah berada di titik tujuan. Saya langsung mengambil bagian dari ke sibukkan, membersihkan rumput dan semak-semak yang menutup area pemakaman. Pertama-tama saya mengarah ke tempat ayah mertua di makamkan untuk membersihkan namun saya melihat pemakaman sudah di bersihkan oleh abang ipar sehingga saya memilih dengan bebas bersama warga, pemakaman yang luas di penuhi dengan tanaman liar dan semak-semak.

Ini salah satu pemakaman pusat yang berada ditempat kami tinggal, tepatnya di hutan desa teungoh. Namun tidak dengan masyarakat desa teungoh, desa tetangga dan kerabat keluarga juga ikut hadir di sana yang menjadi gotong royong gabungan ramaikan pemakaman di hari yang penuh makna.

Kami sibuk dengan masing-masing aktifitas wilayah dalam satu tujuan. Banyak orang membersihkan pemakaman orang tua dan keluarga tetapi di waktu luang kami harus membersihkan wilayah pemakaman sepenuhnya di bersihkan karena masih ada sebagian pemakaman lama yang harus di bersihkan supaya wilayah pemakaman benar-benar bersih enak di pandang walaupun pemakaman berada di hutan. Disini kami saling membutuhkan untuk menyempurnakan pekerjaan.

Saya melihat semangat warga cukup tinggi untuk membersihkan wilayah pemakaman tanpa lelah, pembersihan ini di lakukan setahun sekali untuk menjaga wilayah pemakaman tetap terjaga bersih dengan adanya ikatan sosial yang membuat wilayah pemakaman ini tersedia untuk masyarakat sekitar.

Banyak pohon kecil yang tumbuh menutupi area pemakaman menjadi tumpukan besar. Bersih dan bersih-bersih, pada saat berlangsungnya pembersihan tanpa sengaja saya melihat induk burung trucukan berkicau bising terbang ke sana ke kamari terlihat seperti sedang gelisah dengan isyarat pemberitahuan yang menarik simpati saya, ini pertanda dekat bahwa keberadaan saya sedikit dekat dengan sarangnya.

Tetapi entah, saya hanya bisa melihat trucukan bermain di atas pohon. dan ternyata benar, tidak jauh saya menemukan sarang burung trucukan di antara pohon-pohon kecil yang di tutupi daun lebat yang tidak jauh dari tempat pembersihan saya. Tidak dengan itu saya juga melihat dua bayi burung trucukan didalam sarang.

Hutan sudah menjadi tempat tinggal bagi burung trucukan sehingga hutan ini lebih banyak spesies burung yang mudah kita temukan, termasuk burung trucukan, burung yang lebih suka hidup di alam liar. Justru ini kesempatan saya dapat melihat dua bayi burung trucukan yang lucu di dalam sarang sehingga minat saya untuk memeliharanya sebagai koleksi hewan mungil di rumah.

Sarang burung trucukan terlihat sederhana tanpa penutup yang terbuat dari serat pohon, ranting-ranting kecil melingkar di sarang kecil. Dan saya melihat bayi burung trucukan tak berdaya saat saya mengambilnya, mereka hanya terdiam di dalam sarang, lalu saya menyimpan itu untuk saya bawa pulang setelah tugas selesai. Selepas itu saya kembali ke tugas, membersihkan kembali pemakaman.

Waktu berlalu tanpa sadar berada di pertengahan waktu, kesepakatan kami meluangkan sedikit waktu untuk beristirahat sejenak waktu dan saya menuju ke titik kumpul ditengah pemakaman, dimana tempat yang cocok untuk berteduh dari hangat sinar matahari. Disini saya berkumpul dan bersantai dengan warga sambil mengobrol yang menjadi momen langka, saya duduk menggunakan alas dan sebagian orang duduk di pohon tumbang.

Dan disini kami mengisi tenaga dengan bekal yang warga bawakan sambil menikmati suasana santai yang terdapat di pemakaman yang di selimuti dengan terkadang mendung dan cerah, saya melihat pemakaman hampir bersih, ini tidak berlangsung lama lalu saya kembali terlibat dalam kesibukan hingga wilayah pemakaman dapat di bersihkan dengan sempurna berkat kerja sama selesai di waktu yang tepat.

Dan kini mengakhiri pertemuan dengan berdoa bersama yang menjadi bagian dari tujuan budaya sebelum keluar dari wilayah pemakaman seperti biasa. Saya menaiki balai yang berada di sudut pemakaman usai membersihkan di sumur untuk melansungkan doa atau samadiah bersama para jamaah dan tokoh masyarakat yang sudah hadir disana hingga pembukaan doa di buka oleh tgk-imum dan kami ikut berdoa bersama yang menjadi niat kepada roh di pemakaman. Dimana dengan virtual ini hidup kita lebih berkah dan bermakna.

Di akhir acara, kami seluruh jamaah mendapatkan nasi, sedekah dari warga sekitar untuk kami makan yang menjadi makan siang, kami mendapatkan bagian dari masing-masing orang untuk semua orang khususnya yang berada di wilayah pemakaman. Nasi campur di bungkus daun pisang yang sangat saya nikmati. Kami harus menyelesaikan ini dengan cepat karena mengingat bertepatan di hari jumat, seharunya acara selesai sebelum memasuki waktu jum'at.

Ini selesai saya keluar dari pemakaman, pulang kerumah dan tak lupa untuk membawa pulang burung trucukan. di rumah saya memasuki trucukan ke dalam kandang dan bersiap-siap untuk pergi ke mesjid untuk melansungkan sholat jumat.

Waktu berganti hari meningkat cerah saya kembali beraktivitas di tempat jualan dan melayani pelanggan sepanjang waktu ba'da jumat. Dan di pertengahan waktu sore saya pergi ke kandang kambing untuk melepaskan peliharaan seperti biasa. Lalu kembali ke tempat jualan hingga tak lama kemudian istri saya datang, sangat kebetulan saya ingin keluar untuk membeli umpan untuk burung trucukan. Saya menitip riteil ke istri lalu saya bergerak cepat mengarah ke toko pertenakan dengan sepeda motor yang tidak jauh di rumah.

Hanya 3 menit saya tiba di toko pertenakan dan saya lansung ketujuan, disini saya memesan makanan burung yang bergizi yang cocok bayi trucukan konsumsi. Pemilik toko memberikan saya umpan terbaik yang banyak pencinta burung gunakan yaitu JUARA, birds food. Saya juga melihat banyak burung menjadi tampilan kemasan sehingga tidak ragu saya memilih umpan pertama. Saya membayar foodbirds dengan harga IDR,12000 lalu saya keluar lansung pulang kerumah.

Dan saya lansung mencoba mengaplikasikan ke bayi burung trucukan didalam kandang, namun mereka belum terbiasa dengan umpan yang saya berikan sehingga burung ini masih terlihat tidak ingin makan dan malu-malu pada saat saya memberikan makan. Saya berusaha agar mereka ingin makan dan terkadang saya harus pindah untuk melayani pelanggan di tempat jualan.

Waktu terlewati dengan cepat tanpa sadar saya kembali mendapatkan pelanggan, anak gadis kecil ingin memilih jajan, dengan cepat saya menyambut ia berbelanja di riteil saya, ia terlihat kebingungan saat menentukan pilihannya. Dan tak lama ia menemukan pilihannya, coklat bulat kesukaannya. Saya kembali bersantai usai melayani, menikmati suasana sore dengan santai di pondok bambu. Hari larut sore saya pergi ke pagar besi untuk melihat kambing supaya keluar lebih cepat dari pagar besi dan memandunya pulang ke kandang. Hari bertambah gelap saya bersiap-siap dan secepatnya pergi ke mesjid untuk menyelesaikan shalat magrib.

---

_{Hanya sekian dari cerita saya pada hari ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan dari artikel dan kata-kata saya di atas. Semoga hari anda menyenangkan.}

_{Terima Kasih Banyak Sudah Singgah Di Posting Saya. Sampai Jumpa
🙏-_-🙏}

Perkenalan Saya || Tentang Saya

Salam @muksa ....🙂