Acts of Animal Kindness in Your Daily Life | by @ifatniza
Kucing adikku baru saja melahirkan anaknya, dan aku di tawari oleh adikku untuk mengambil satu untukku, aku setuju namun aku tidak boleh memilih karena yang dua ekor sudah ada yang minta untuk di adopsi. Ibu kucing melahirkan 3 ekor anak, yang satu warna abu-abu, satunya lagi warna orange dan satu lagi warna hitam putih dan aku dapat warna hitam putih. Okelah aku pun setuju karena ke 3 anak kucing tersebut sangat lucu dan menggemaskan. Namun karena baru 2 minggu lahir dan mereka masih minum susu ibunya maka aku tidak mengambilnya sekarang tunggu sampai dia tidak minum susu lagi.
Sebelum berangkat ke sekolah aku mampir ke rumah adikku untuk melihat anak kucing yang akan di berikan kepadaku. Aku melihat mereka sedang minum susu sungguh menggemaskan tingkah mereka, dua anak kucing yang berbulu abu-abu dan orange sungguh sangat lucu dan menggemaskan, hidung mereka pesek dan ekornya pendek serta bulunya lebat, pokoknya gemes sekali 🥰. Sedangkan kucing yang berbulu hitam putih yang akan di berikan kepadaku, badannya tinggi dan ekornya panjang dan berjenis kelamin laki-laki. Mereka masih sangat kecil, pasti kelak saat sudah besar mereka akan gemoy dan cantik.
Aku di rumah sudah punya satu ekor kucing, kucing warna orange dengan motif garis-garis, dia aku adopsi saat masih kecil di pinggir jalan. Badannya sangat kurus akhirnya aku ambil dan aku pelihara, sudah 7 bulan dia tinggal di rumahku, dan dia tidak pernah ku beri izin untuk main di luar rumah karena jika sudah keluar rumah pasti dia akan sering-sering minta keluar.
Sepulang sekolah aku melihat si mochi (nama panggilan kucingku) sedang menunggu ku pulang, aku tahu dia sudah kelaparan lalu aku memberinya makan, karena aku pulang agak siang, biasanya pukul 1 siang dia sudah ku beri makan, dan sekang sudah pukul hampir pukul 2.30 siang dia belum aku beri makan. Aku mengambil ikan yang sudah ku rebus yang aku simpan di dalam kulkas lalu aku campur dengan pelet, itu menu makannya di mochi. Diapun makan sedikit, barangkali dia ngambek karena aku telat pulang.
Aku segera berwudhu karena aku belum shalat zuhur, si mochi sudah duduk di depan pintu dan menunggu aku shalat. Segera setelah shalat mochi mendekatiku dan duduk di sampingku, lalu aku baca quran untuk beberapa lembar dan mochi duduk mendengar bacaan quranku. dan setelah aku selesai di menggangguku dengan menarik-narik alquran yang sedang aku pegang. Lalu mochi mengeong dan menuju pintu seperti dia ingin minta keluar. aku panggil dan segera aku gendong... mau kemana mochi, dia seperti menunjuk bahwa ada temannya di luar, barangkali dia sudah mulai jatuh cinta dengn kucing tetangga. Dan tidak mungkin aku terus-terusan mengurungnya di rumah. Aku pun membiarkan dia bermain di luar untuk hari ini saja.
![]() | ![]() |
---|
Sudah hampir maghrib tapi mochi belum juga pulang, aku dan putriku sudah mencari dan memanggil namanya tapi mochi tidak terdengar suaranya. Aku mulai cemas kemana mochi pergi, apa dia di ambil orang atau dua tertabrak kendara yang lalu lalang di depan rumahku. ataupun dia mainnya terlalu jauh sehingga tidak tahu jalan untuk pulang. Setelah shalat maghrib aku kembali mencari mochi.
Tiba-tiba terdengar suara mochi, aku cari-cari dimana arah suara tersebut, di lantai atas tidak ada, tapi suaranya terdengar dari arah lantai atas. Aku ciba lagi untuk naik ke atas barangkali dua di atas loteng, tapi tidak juga nampak rupa si mochi. Aku ambil senter untuk mencari arah suara mochi dan akhirnya aku melihat sebuah cahaya yang keluar dari matanya si mochi, ternyata dia berada di atas loteng rumah tetanggaku, aku menyuruh anakku untuk mengambil di mochi.
Anakku berusaha menurunkan si mochi, barangkali mochi ketakutan tidak bisa turun, apalagi hujan mulai turun rintik-rintik, aku makin cemas bagaimana cara agar mochi bisa turun. ada seorang bapak yang lewat dan berusaha membantu menurunkan mochi tapi tetap tidak bisa, akhirnya aku mengambil tangga yang letaknya di gudang atas dan aku bawa ke rumah tetanggaku, aku minta anakku untuk memanjat dan mengambil mochi.
Sudah hampir setengah jam mochi belum juga mau turun, ada kesal tapi kasihan juga melihat mochi, tapi mengapa dia tidak mau turun ya. Malam ini benar-benar penuh drama, antara lelah, marah dan kasihan bercampur jadi satu.
Akhirnya mochi berhasil di tarik dari atas loteng dan selamat sampai di bawah. Dia menggigil karena kedinginan, langsung aku kasih selimut dan sambil merepet aku bilang jangan keluar lagi ya... bikin repot aja kamu mochi.
Ada apa dengan mochi? apa dia marah karena aku akan mengadopsi si belang? apa dia takut aku tidak sayang lagi dengan dia ya... Kalian komen di kolom komentar ya...
Demikian teman-teman drama penyelamatan terhadap kucing kesayanganku yang lagi ngambek. semoga kalian suka dengan ceritanya, terimakasih bagi yang sudah mampir, jangan lupa di follow ya. sampai jumpa lagi wassalam,
@ifatniza
cc.
@uzma4882
Mengundang
@sriiza
@dewirusli
@nuraini1975
Terima kasih atas undangannya, saya juga pecinta kucing sama seperti ibu juga, yang rela dengan cara apapun untuk membantu menyelamatkannya
0.00 SBD,
0.07 STEEM,
0.07 SP
Trima kasih buk nur sudah mampir melihat kucing saya
Terimakasih banyak atas undangannya. kucing anda begitu gemoy ya dan sangat cantik bulunya.
Terimakasih sudah hadir buk sri
Mungkin dia meresa tersaingi ibu.. atau meresa Anda akan lebih menyayangi si belang. Apa mungkin sepsrti itu? 😅.
Semoga sukses di kontes ini bu.
makasih syidah komentar nya, bisa jadi seperti itu... dan hari ini anak kucing sudah saya ambil, benar si orange cemburu dan ingin mencakar si belang 😅
Senang rasanya melihat kucing anda bisa menunjukkan perasaanya seperti itu ya bu 😂😂. Semoga mereka segera berteman baik ya