Steem Atlas Directory - Bukit Wisata Goa Jepang, Lhokseumawe

Bukit Wisata Goa Jepang terletak di Desa Blang Panyang Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh - Indonesia. Konon salah satu objek wisata yang berlokasi di ketinggian sekitar 200 meter di atas bukit Panggoi ini termasuk dalam daftar hidden Gem karena belum ramai dikunjungi oleh masyarakat di luar wilayah Kota yang berpenghuni 198,71 jiwa tersebut ,, meskipun saat ini Bukit Wisata Goa Jepang telah menjadi salah satu destinasi wisata bernama Taman Ngieng Jioh dibawah tanggungjawab Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Sambil mengulik tentang keberadaan Goa Jepang yang dibangun pada tahun 1942 dan merupakan situs peninggalan sejarah pada masa penjajahan Jepang di Provinsi Aceh, saya akan memandu anda menuju ke lokasi.
Saya pikir kita akan memulainya dari sini. Jalan Lintas Sumatra (jalan Medan - Banda Aceh) dalam wilayah desa Blang Panyang sebagai akses utama menuju ke lokasi Bukit Wisata Goa Jepang, saya belok ke kiri (arah selatan) karena saya datang dari arah timur untuk memasuki Jalan Bukit Goa Jepang. Sekitar 200 meter perjalanan kita akan dipertemukan dengan lokasi Taman Makam pahlawan yang juga tempat sangat penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, ya! karena Jalan yang akan kita lalui searah menuju ke lokasi Bukit wisata Goa Jepang.

Anda bisa dituntun melalui peta lokasi jalan (gambar kiri) sebagai start awal dimana kita akan terus berjalan mendaki secara perlahan menuju Bukit Wisata Goa Jepang di atas perbukitan Blang Panyang.
Lihat gambar dalam ukuran besar

Kita akan melewati jalan menanjak dan sedikit terjal, saya sangat berhati-hati karena sepanjang kiri dan kanan jalan tersebut tidak dipasang guard rail untuk keamanan berlalu lintas. Seperti anda lihat dalam photo di bawah ini, kita sudah memasuki kawasan destinasi wisata Goa Jepang dan hampir tiba di ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Jika anda meluruskan pandangan kedepan anda dapat melihat sebahagian kecil lokasi yang akan kita kunjungi.
...mari kita lanjutkan perjalanan...

Saya berhenti sejenak disini, pemandangan laut dan Pelabuhan Arun hampir terlihat sepenuhnya dari ketinggian bukit dalam wilayah desa Blang Panyang ini, sambil memanjakan mata sejenak saya juga mengambil beberapa photo indah ini sebelum melanjutkan perjalanan. Selanjutnya kita akan melewati jalan menurun dan harus sangat berhati-hati bagi pengendara kenderaan roda dua dan jenis kenderaan bermotor lainnya. Jarak kita hanya tersisa kurang dari 300 meter untuk tiba ke lokasi Goa Jepang.

Kita tiba di lokasi Goa Jepang, tapi saya tidak menemukan seorangpun disana termasuk petugas / penjaga, padahal ini hari Minggu atau akhir pekan yang seharusnya ramai pengunjung. Saya dan anak lelaki saya sudah beberapa kali ke sini dan akan memandu anda melihat lebih dekat bentuk goa jepang ini serta Taman Ngieng Jioh yang merupakan bagian dari destinasi wisata Bukit Goa Jepang.

Saya melihat papan kecil dan sedikit tulisan disana! persis di perbatasan jalan masuk menuju Goa, saya mendekat untuk membacanya.. "Stop demi Keamanan, Masuk Tanpa Izin akan didenda 25.000 IDR", nilainya sama dengan 11,2 Steem (harga saat konversi). Saya pikir itu informasi peringatan dan penting untuk diikuti, meskipun sudah beberapa kali ke lokasi ini, tapi saya dan anak saya datang dari jauh dan terpaksa cuek tentang informasi itu karena kami harus kesana untuk melihat langsung... Jadi saya minta maaf kepada siapapun..!!
Anda bisa melihat tulisan itu dalam gambar ukuran besar disini sambil terus berjalan menuju mulut goa dihadapan kita.

Jalan yang dipasang paving block terlihat masih dalam kondisi aman dan terawat dengan baik sehingga memudahkan pejalan kaki menuju ke mulut goa untuk melihat lebih dekat salah satu bangunan bersejarah bagi perjuangan masyarakat saat melawan penjajahan Jepang yang mendarat ke wilayah Aceh pada 12 Maret 1942.
Melihat lebih dekat, bentuk goa yang ada di kawasan Blang Panyang Kota Lhokseumawe hampir mirip dengan beberapa goa peninggalan masa penjajahan Jepang lainnya di Indonesia seperti Goa dan Bunker di Palembang dan Bandung, Begitu pula bentuk dan fungsinya. Goa jepang di Bandung panjangnya 70 Meter dan di Palembang hanya 8,8 meter dan di peruntukan sebagai tempat pengintaian dan pergerakan.


Apa yang harus anda ketahui dari literasi sejarah tentang Goa Jepang selain menjadi bahagian dari saksi bisu perang dunia II ? adalah bentuk, ukuran, fungsi dan jumlah. Ya! Goa Jepang di Lhokseumawe dibangun secara rahasia di perbukitan Blang Panyang memiliki:
- Panjang 50 - 60 meter, lebar 2,2 meter dan tinggi 1,5 meter. Sedangkan ukuran luas pintu gua 2x3 meter
- Bentuk goa bervariasi karena gua tersebut dibangun sesuai kebutuhan dan tujuannya sebagai tempat pergerakan dan perlindungan.
- Fungsi goa: Serdadu Jepang memanfaatkan goa sebagai tempat pengintaian perairan Selat Malaka, tempat pertemuan, penyimpanan senjata dan logistik bahkan untuk para tahanan.
- Jumlah goa jepang diperbukitan Blang Panyang atau dalam kawasan Bukit Wisata Goa Jepang Lhokseumawe berjumlah 24 goa, namun pihak Pemerintah hanya membebaskan satu goa yang memiliki 6 lorong untuk dijadikan sebagai tempat wisata publik. 23 goa lainnya ditutup untuk publik karena lokasi goa sangat berbahaya untuk dikunjungi.
- Jika anda berminat memasuki lorong goa akan dikenakan biaya sebesar 3.000 IDR atau setara dengan 2,4 Steem.
Saya pikir beberapa keterangan di atas sangat penting untuk diketahui oleh pelancong manca negara khususnya bagi generasi muda masyarakat Aceh sebagai bukti bahwa jepang pernah menjajah negeri kami sekitar 83 tahun lalu, dan bekas peluru tajam masih di dinding goa masih terlihat jelas dari jarak dekat.
Ceritanya masih panjang kawan.. Goa Jepang merupakan salah satu objek utama atau bahagian dari destinasi wisata dalam areal Bukit Wisata Goa Jepang, termasuk Taman Ngieng Jioh yang sebentar lagi akan kita kunjungi. Taman Ngieng Jioh merupakan nama lain dari Bukit Wisata Goa Jepang yang di ganti oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe beberapa tahun lalu.
Disisi lain! Ada kondisi yang sangat disayangkan karena kami tidak menemukan seorangpun petugas pemandu wisata disana sehingga kami harus mencari dan melengkapi informasi melalui masyarakat setempat serta dari media sosial untuk melengkapi perjalanan kami.
Sekarang kita akan menuju ke Taman Ngieng Jioh, jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi goa Jepang. Taman Ngieng Jioh (Taman Yang Jauh), diartikan sebagai taman yang dapat memanjakan mata kita untuk melihat pemandangan laut dan perbukitan dari kejauhan. (sumber media).
Dari kejauhan mulai tampak sebuah bangunan beton berwarna merah bertuliskan nama tempat yang akan kita kunjungi. Itu belum jelas! Kami akan terus mendekat untuk membuktikan apakah objek destinasi wisata ini benar-benar menakjubkan seperti yang mereka publikasikan di sejumlah media sosial?..



Saat memasuki areal taman saya disambut oleh seorang petugas parkir yang sedang berada di pos penjaga (loket), selanjutnya saya memarkirkan kenderaan ditempat yang diarahkan oleh petugas parkir tersebut untuk terjaganya keamanan kenderaan.

Selanjutnya ia menyodorkan kertas kecil untukku. Itu tiket biaya parkir kenderaan roda dua dan saya harus membayar 5.000 IDR atau setara dengan 2,2 Steem (harga saat konversi). Kami pikir junlah tersebut sangat pantas dan terjangkau jika dibandingkan dengan pendapatan rata-rata masyarakat disana.

Photo sebelah kanan adalah bangunan kecil untuk MCK yang juga bahagian dari area parkir untuk kenderaan roda empat, biaya parkir mencapai 20.000 IDR /unit, jumlah tersebut setara dengan nilai 9 Steem.
Mari kita lihat kondisi taman ini lebih intim, pertama saya akan menuju ke arah Utara taman, disana ada bangunan kecil yang dilengkapi pagar untuk menjaga keamanan para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan laut lepas dan pelabuhan Arun dari ketinggian 200 meter dari permukaan laut.

Saya sedikit takut ketinggian, tapi memberanikan diri sekaligus menguji nyali untuk berada di bangunan yang menjorok dipinggir perbukitan atau tebing yang terjal menikmati suasana alam yang indah dari atas bukit.

Ini tempat ideal untuk mengabadikan photo yang menakjubkan dengan latar belakang laut dan pelabuhan PT. Arun LNG.
Mengarahkan sedikit pandangan ke kiri maka lensa kamera anda akan menangkap pemandangan indah berlatar belakang kapal yang sedang bersandar di pelabuhan Arun, yakni pelabuhan milik perusahaan pengekplorasi dan pengolahan gas alam PT. Arun LNG Blang Lancang.
Jangan panik! di lokasi ini anda juga dibekali dengan sebuah bangunan permanen ukuran kecil untuk tempat membersihkan diri mandi dan tempat membuang hajat. (WC). Untuk menggunakan tempat tersebut setiap pengunjung dikenakan biaya sebesar 3.000 IDR/orang atau sejumlah 1,4 Steem.

Saya menangkap photo dalam suasana terik dan panas, mungkin tulisan disana tampak terlalu kecil dan tidak begitu jelas terlihat. Anda bisa melihatnya disini

Terlihat sepi pengunjung meskipun Taman ini telah dilengkapi dengan playhouse dan beberapa jenis permainan untuk anak-anak, seperti plosotan, ayunan, rumah -rumahan, dan jaring panjat.

![]() | ![]() |
---|
Areal playhouse tempat bermain anak-anak untuk para pengunjung yang membawa anak-anak ke lokasi wisata tersebut, tanpa dipungut biaya dan semua jenis permainan berada di yang aman.
Saya terus mengelilingi tempat ini, ukurannya tidak terlalu luas dan saya tidak mendapat informasi tentang itu. Saya setuju jika Taman ini merupakan salah satu hidden Gem di Kota kecil kami, lihatlah pondok-pondok ukuran minimalis dalam beberapa photo dibawah. Bentuk dan letaknya benar-benar memanjakan pengunjung sambil menikmati suasana alam perbukitan dan laut lepas yang mengelilingi daratan kecil kota Lhokseumawe.


Pondok-pondok kecil untuk para pengunjung dibangun diantara lereng-lereng perbukitan terjal sangat ideal untuk menikmati suasana alam sekitar diwaktu sore hari, tentu saja pondok permanen ini dapat digunakan secara gratis.

Kita melihat ke arah barat dari Taman ini, saya menemukan tangga turun menuju jalan setapak diatas lereng perbukitan.. saya tidak tahu arahnya kemana, karena tangga tersebut terlihat semak, sepertinya sudah lama tidak digunakan. Tapi saya mendapat informasi dari petugas parkir bahwa tangga tersebut ditutup untuk para pengunjung, selain akses menuju ke permukiman rumah penduduk setempat, tangga tersebut juga sengaja dibangun untuk akses keluar para pengunjung dari areal wisata Taman Ngieng Jioh jika terjadi longsor dan gempa bumi.

Informasi lokasi dan lainnya:
Lokasi Steem Atlas
Lokasi google Maps
Jika anda berkunjung harap membawa bekal makanan yang cukup, karena kami tidak menemukan pedagang yang menjual makanan dan minuman disana. ini adalah pengalaman (update) kami saat bepergian ke lokasi bukit wisata Goa Jepang dan Taman Ngieng Jioh pada tanggal 13/04/2025.
Sekian... semoga postingan kami bermanfaat!!
Terima kasih @mohammadfaisal , Invite dear sir. @muzack1 @dove11 dan @ikwal
salam,
@ridwant
✅ Pin locations have been checked and verified, congratulations your post has been added to Steem Atlas.
✅ Supporting the growth of the steem atlas project.
Read more information about Steem Atlas here:
Join one of the contests below and win more prizes.
Terima kasih pak @miftahulrizky atas informasinya, saya sudah melakukannya, mohon ditinjau kembali dan saya menanti masukan selanjutnya untuk kesempurnaan postingan ini.
Sudah lebih baik dari sebelumnya.
Thank you for posting this on Steem Atlas...
For more information about posting on Steem Atlas check out our Curation Guidelines...
Thank you for setting a beneficiary to @steem-atlas, it will help the project grow.
To help improve your posts on Steem Atlas, and increase your chances of winning in the Atlas Challenge, check out these 15 Tips...
my pleasure ...
Thank you sir.. 🙏
@pennsif Hello, good evening, I've created a post about Steem Atlas and invites you to check it out.
https://x.com/peephotnews/status/1911689555436339429?t=jmJ000il_eKMXtHXWOjoEg&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
WOW, when I read the Goa location.it took me back to my home state in India although I haven't lived there for decades. All the best!
https://en.wikipedia.org/wiki/Goa
Thank you sir for visiting my post. Yes, the caves there look more interesting. I am sure that after looking through the wikipedia link. If you come back to India, we hope you will let us know about the condition and beauty of the caves there...hopefully...
Supporting the Steem Atlas project.
Thank you from the @pennsif.witness team.