Nisfu Sya'ban hari baik bagi semua
Hai Steemian
Hari ini adalah hari nisfu Sya'ban. Banyak yang merayakannya dengan cara berpuasa. Ada pula yang berkenduri, atau yasinan, sampai shalat tasbih. Semua dilakukan untuk mengakhiri buku catatan amal dengan penuh kebajikan, dan memulai buku baru yang juga penuh dengan amalan yang baik.
Namun hari baik seperti ini juga banyak dimanfaatkan untuk acara ngunduh mantu, sunah rasul, Peusijuek Lueng, hingga turun tanah. Seperti yang aku hadiri pada hari ini adalah salah satu undangan sunah rasul di dekat rumah Ibunda.
Menghadiri acara sunah rasul*
Acara sunah rasul dari anak seorang pimpinan Dayah yang merupakan keponakan dari ibuku atau sepupuku juga. Aku baru bs menghadirinya setelah urusan di sekolah selesai saat menjelang tengah hari.
Ngantar ponakan
Saat pulang aku singgah mengantarkan ponakanku yang sedang kurang sehat, apalagi cuaca sedang hujan rintik-rinti. Ternyata tiba di rumahnya aku diberikan kelapa dan pisang.
Sore harinya tiba kembali di rumah, aku membantu istri yang sedang sibuk menyiapkan kenduri untuk diantarkan ke Meunasah. Aku kebagian membantu mencicipi setiap masakan karena ia sedang berpuasa.
Dikasih kelapa dan pisang
Aku juga membantu berberes rumah seperti biasa. Begitu juga dengan rutinitas sore lainnya yang menjadi tanggung jawabku setiap hari.
Menjelang adzan Maghrib aku baru mengantarkan kenduri yang sudah disiapkan istri ke Meunasah. Banyak undangan anak-anak dari Dayah juga untuk shalat dan doa berjamaah di Meunasah malam ini.
Kenduri malam nisfu Sya'ban
Mereka diundang satu paket lengkap dengan muadzin, imam, dan pemimpin doanya. Bukan hanya anak-anak santri dari Dayah Syamsyuddhuha Cot Murong yang hadir, para warga juga berbondong-bondong hadir sambil mereka mengantarkan kenduri.
Selesai shalat Maghrib berjamaah dilanjutkan dengan shalat sunah rawatib , kemudian lantunan surah Yasin hingga 3 kali. Dilanjutkan dengan zikir dan doa. Setelahnya baru istirahat sejenak sambil menunggu waktu adzan Isya.
Meunasah
Ba'da Isya baru dibagikan kenduri. Semua makan bersama di Meunasah. Kenduri yang berlimpah mengharuskan kita juga membawa pulang walaupun sudah ada yang dinikmati bersama di Meunasah. Memang antusiasme masyarakat luar biasa dalam berbagi kenduri.
Tiba kembali di rumah, ternyata si Abang yang menjadi MC kegiatan serupa di Mesjid juga membawa pulang beberapa bungkus nasi kenduri. Padahal masih ada sisa kenduri yang diantarkan ke Meunasah juga.
https://x.com/BagiChipUntung/status/1894159729683042787?t=uAhR-DsjresAQI4DMNL5Eg&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.